Translate

Senin, 01 Desember 2008

MENGGALI POTENSI PANGAN LOKAL DALAM UPAYA PENGEMBANGAN MP-ASI PROPINSI SULAWESI BARAT

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pravalensi gizi buruk di propinsi Sulawesi Barat masih cukup tinggi, berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan anak balita yang diperoleh dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten pada tahun 2005 didapatkan 679 anak yang menderita gizi buruk dan 1.367 anak yang mengalami BGM. Angka ini semakin meningkat pada tahun 2007 (Data bulan januari 2007) dengan jumlah anak yang menderita gizi buruk sebanyak 1299 anak.
Hasil analisis situasi gizi Susenas tahun 1999 – 2002 menyimpulkan gangguan pertumbuhan anak terjadi pada umur 6 – 23 tahun. Gangguan pertumbuhan tersebut telah terjadi sejak usia 4 – 6 bulan pertama kehidupan bayi; terjadi baik di desa maupun di kota. Mulai umur 6 bulan gangguan pertumbuhan tersebut semakin nyata dan mencapai puncaknya pada umur 11 bulan dan masih tetap menurun hingga umur 23 bulan Kurva Pertumbuhan relatif mendatar.
WHO/UNICEF dalam global strategy on infant and feeding merekomendasikan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal ada empat hal penting yang harus dilakukan yaitu: memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi segera setengah jam setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi usia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berumur 6 bulan sampai 24 bulan dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai bayi berumur 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari pangan yang murah dan mudah diperoleh dari daerah setempat(indegenes food).
Propinsi sulawesi barat sebagai propinsi termuda di Indonesia memiliki hasil pangan yang beranekaragam baik nabati maupun hewani. Kekayaan alam ini pula yang memperkaya makanan tradisional di propinsi malaqbi ini. Makanan tradisional yang banyak dikenal antara lain Loka Anjoro, Jepa, Ikan Bou Piapi dan masih banyak lagi yang memerlukan penelitian yang lebih jauh untuk mengangkat makanan tradisional Sulawesi Barat.
Sejalan dengan berkembangnya MP-ASI pabrikan yang dilihat dari aspek sosial budaya dan demografi sebagian masyarakat sulawesi barat masih sulit mengjangkau pabrikan MP-ASI tersebut. Demikian pula bila dilihat dari aspek pengenalan makanan pada anak selain ASI, makanan tradisional yang dikembangkan menjadi MP-ASI dapat dengan mudah didapatkan dan diolah oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak baduta.
Tujuan
Tujuan Umum :
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan MP-ASI yang berasal dari makanan tradisional Propinsi Sulawesi Barat.
Tujuan Khusus :
- Mengidentifikasi makanan tradisional yang terdapat di Propinsi Sulawesi Barat.
- Memformulasi makanan tradisional yang potensial untuk dikembangkan menjadi MP- ASI
- Menguji daya terima MP-ASI Lokal pada kelompok sasaran.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan ujicoba laboratorium(organoleptik) dan lapangan. Adapun tahap-tahap kegiatan penelitian ini adalah :
1. Identifikasi makanan tradisional.
Kegiatan identifikasi makanan tradisional dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan di lima kabupaten. Identifikasi dilakukan dengan mengunjungi pasar tradisional dan penggalian secara kualitatif melalui Focus Discussion Group (FGD) dan wawancara mendalam kepada ibu yang memiliki anak dan balita, bidan, dukun, ibu desa, kader,jennang(tukang masak) dan tokoh masyarakat yang dianggap cukup memahami dan mengetahui resep makanan tersebut beserta hirarki historisnya
2. Formulasi makanan tradisional menjadi Makanan Pendamping ASI
Makanan tradisional yang sudah diidentifikasi kemudian diseleksi dan diuji nilai gizinya. Makanan yang memiliki nilai gizi tinggi dan cocok untuk diberikan kepada anak usia dibawah dua tahun (Baduta) yang diprioritaskan untuk dipilih. Makanan yang terpilih kemudian dikembangkan lebih jauh lagi agar cara pengolahannya dapat disederhanakan (lebih praktis) dan komposisi gizinya lebih lengkap lagi sesuai standart kebutuhan gizi anak Baduta. Hasil dari formulasi makanan tradisional tersebut disusun dalam bentuk makanan MP-ASI
3. Uji coba daya terima MP-ASI Lokal
MP-ASI lokal yang sudah dikembangkan kemudian di uji coba lebih lanjut daya terimanya pada anak baduta (uji organoleptik). Daya terima oleh anak baduta di ukur dari habis atau tidaknya makanan tersebut dikomsumsi serta pengaruhnya terhadap pertambahan berat badan anak BADUTA























HASIL PENELITIAN
Salah satu hal yang penting dalam upaya mencapai tumbuh kembang anak yang optimal adalah dengan memberikan makanan pendamping ASI sejak bayi berusia 6 bulan sampai 12 bulan. MP-ASI hendaknya dibuat dari pangan yang murah dan mudah diperoleh dari daerah setempat (indegenes food). Propinsi sulawesi barat sebagai propinsi termuda di Indonesia memiliki hasil pangan yang beranekaragam baik nabati maupun hewani. Kekayaan alam ini pula yang memperkaya makanan tradisionalnya.
Identifikasi makanan tradisional.
Kegiatan identifikasi makanan tradisional dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan di lima kecamatan yang telah dianggap mewakili keberadaan pangan lokal yang ada di propinsi Sulawesi Barat yaitu: Kecamatan Binuang, Kecamatan Messawa, Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Sendana dan Kecamatan Tapalang. Kelima kecamatan ini terdapat di empat kabupaten yang ada di Sulawesi Barat yaitu Kabupaten polewali(Binuang dan Wonomulyo), Mamasa(Messaw), Majene(Sendana) dan Mamuju(Tapalang).
Potensi pangan lokal yang ada disetiap kecamatan hampir sama,hal ini dipengaruhi oleh karakteristik wilayah yang terdiri atas daerah sekitar pegunungan dan daerah sekitar pesisir pantai..Misalnya kecamatan yang berada disekitar pegunungan yang kebanyakan penduduknya bercocok tanam sehingga melimpah produksi hasil pertaniannya, misalnya beras, beras merah, kacang-kacangan, umbi-umbian seperti talas dan ubi jalar, jagung dan sayur-sayuran. Adapun kecamatan yang berada disekitar peisisr pantai dan kebanyakan warganya nelayan sehingga produknya adalah hasil-hasil perikanan.
Ada satu hal yang menarik dari kabupaten polewali yang sebagian besar wilayahnya pegunungan adalah adanya usaha untuk mengembangkan produksi tanaman “jewawud” atau yang lebih dikenal dengan istilah lokal yaitu “Tarreang”.Jewawut atau Tarreang dalam bahasa Mandar adalah tanaman pangan spesifik lokasi lahan kering atau lahan sawah tadah hujan, ditanam sesudah padi rendengan. Masyarakat awam mengenal tanaman tarreang ini hanya sebatas sebagai pakan unggas/burung tapi hal ini oleh badan ketahanan pangan setempat berusaha untuk mengembangkan produksinya karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi yang ada pada jewawud ini sangat bagus terutama kandungan protein, zat besi dan karbohidratnya tinggi.Bahkan mereka sudah buat diversivikasi pangan tersebut dengan mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan seperti, bubur tarreang, dodol tarreang,baje’ tarreang burasa’ tarreang dan masih banyak lagi yang lainnya.
Identifikasi makanan tradisonal yang telah dilakukan dengan mengunjungi pasar tradisional dan penggalian secara kualitatif melalui Focus Discussion Group (FGD) dan wawancara mendalam diperoleh hasil bahwa hampir sebagian besar daerah yang telah dikunjungi di Propinsi Sulawesi Barat mempunyai makanan khas yang bahan dasarnya sama seperti jenis makanan yang olahannya berasal dari beras, ubi kayu, jagung, pisang dan sukun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan tradisional yang ada di setiap kecamatan hampir sama seperti loka anjoroi, jepa, baroncong, dadar, kue kasippi,kue manis, kue baruasa’, bolu gula merah, lawar mairo,jenis makanan olahan dengan bahan dasar jewawut dan masih banyak lagi yang lainnya yang dapat kita lihat pada lampiran

Formulasi makanan tradisional menjadi Makanan Pendamping ASI
Selama ini makanan yang menjadi MP-ASI, khususnya balita yang ada di propinsi sulawesi barat adalah bubur beras saja atau bubur beras merah yang kadang divariasi dengan sayuran.Setelah anak-anak menginjak umur 1-2 tahun ke atas, orang tua mulai memberikan makanan berupa penganan-penganan kecil/ kue-kue yang biasa mereka makan seperti kue apam, kue dadar, bolu gula merah,roti kambang (umumnya kue yang lunak).Selain itu, kadang orang tua membuatkan kue-kue kering yang biasa dimakan seperti biscuit.Misalnya kue minyak dan baruasa’.
Berdasarkan hal itu maka direkomendasikan untuk membuat MP-ASI yang dibuat berdasarkan potensi pangan lokal dan dari khasanah/keanekaragaman makanan tradisional yang ada di propinsi Sulawesi Barat.Adapun yang direkomendasikan adalah
1. MP-ASI Campuran
MP-ASI campuran yaitu MP-ASI yang dibuat dengan cara formulasi dari 3 bahan pangan yang berbeda tapi kaya dengan kandungan gizi seperti beras merah, kacang kedelai dan kacang hijau. Bahan pangan tersebut disangrai kemudian dijadikan tepung. Adapun penyajiannnya dengan mengambil beberapa sendok tepung yang sudah jadi kemudian dicampur dengan sedikit gula/garam lalu diseduh dengan air panas dan siap dihidangkan untuk anak-anak.
2. MP-ASI Kering
MP-ASI kering yaitu MP-ASI yang dibuat dengan cara mengolah bahan pangan menjadi produk kering yang bisa dimakan dan bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama seperti kue Baruasa’ dan kue Minyak
Baruasa’
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa/merah
- Terigu
- Gula pasir
- Kacang yang telah disangrai dan dikupas kulitnya lalu digiling kasar
- Telur
Cara Membuat:
- Gula, telur dan potasa’ dikocok sampai res
- Lalu dimasukkan tepung beras dan terigu, diaduk hingga tercampur merata lalu dibentuk-bentuk dsimpan diatas talam yang telah diolesi minyak,lalu dibakar diatas tungku yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan palekko’ (tutup yang terbuat dari tanah juga)
- Kue baruasa’ siap dihidangkan.
Kue Minyak
Bahan-bahan:
- 10 butir telur
- 1 kg Gula pasir
- Terigu campur tepung beras merah
- Setengah botol Minyak asli
- Frambozen
- Vanili
- Potasa’
Cara Membuat :
- Telur, gula pasir dan potasa+vanili dikocok sampai res
- Minyak kelapa dipanaskan sampe mendidih lalu dituang kedalam kocokan telur dan gula kemudian diaduk hingga merata
- Masukkan terigu dan diaduk hingga adonan bisa dibentuk.
- Cetak, lalu diletakkan diatas talam yang telah diolesi minyak baru dibakar diatas tungku.
Telur Gabus
Bahan-bahan :
- Tepung Kanji
- Telur
- Ikan bakar/digoreng
Cara Membuat :
- Ikan dihaluskan
- Kocok telur dengan menggunakan garpu lalu campur dengan garam dan sedikit bumbu masak dan ikan yang sudah ditumbuk halus
- Masukan tepung sedikit-demi sedikit sampai adonan bias dipulung
- Digoreng dalam minyak dingin dan dimasak diatas api sehingga masak dan garing.
3. MP-ASI
MP-ASI ini dibuat dengan cara membuat makanan pendamping langsung mengolah bahan dasarnya seperti bubur kacang hijau, bubur tarreang, bubur beras merah yang dicampur dengan sayur-sayuran, bolu wortel dan kripik bayam.
Daya terima MP-ASI Lokal


KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat di Propinsi Sulawesi Barat potensi pangan lokalnya hampir sama di setiap kecamatan dan kabupaten karena keadaan geografisnya terdiri dataran tinggi dan pesisir pantai. Hasil pertaniannya berupa beras putih,beras merah, ubi kayu, jagung, talas,kacang merah, sukun.Begitu pula halnya dengan makanan tradisional yang hampir sama seperti kue minyak, kue baruasa’, kue bolu gula merah, kue kasippi, loka anjoroi, jepa, bandang-bandang, baje, dadar, apam dan lain-lain.
2. Bahan pangan yang direkomendasikan adalah bahan pangan lokal yang bisa dikembangkan menjadi MP-ASI lokal untuk anak Baduta dan Balita setempat yaitu jenis makanan yang bahan dasarnya terbuat dari beras merah, kacang hijau, pisang, ubi kayu, jagung dan sayur-sayuran yang dapat diolah menjadi makanan yang langsung dikonsumsi seperti kue – kue basah maupun kering/penganan sehari-hari.Misalnya kue pallu butung, kue minyak, kue bagea, kue baruasa’, kue bolu paranggi dan lain-lain. Selain itu, bisa diolah menjadi pangan campuran yang dibuat dengan cara disangrai lalu dijadikan tepung seperti dibuat menjadi tepung beras merah, tepung kacang hijau dan tepung kacang hijau
3. Ada hal menarik yang ditemukan di Kabupaten Polewali Mandar tepatnya di Kecamatan Campalagian yaitu tanaman “ Jewawut” atau Tarreang (istilah lokal). Tanaman ini umumnya hanya dikenal sebagai makanan burung namun sebenarnya mempunyai kegunaan yang cukup banyak selain sebagai makanan pokok juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi MP-ASI lokal karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi seperti protein, zat besi dan karbohidrat. Jewawut/Tarreang dapat diolah menjadi makanan seperti buras tarreang, sokkol tarreang, bubur tarreang, lappa-lappa.



























DAFTAR LAMPIRAN JENIS PANGAN LOKAL /MAKANAN TRADISIONAL YANG ADA DI PROPINSI SULAWESI BARAT
POLA MENU PANGAN SEKITAR
SULAWESI BARAT

Kebanyakan produk terbuat dari olahan beras biasa, beras ketan, ubi kayu,pisang, jagung dan sagu


KECAMATAN BINUANG


1. Sikapa
Sikapa adalah tanaman sejenis umbi-umbian seperti talas.Talas ini harus diolah dulu sebelum menjadi produk penganan
Cara Membuat:
- Sikapa dikupas kulitnya lalu dipotong kecil-kecil
- Kemudian diberi garam lalu dijemur sampai kering
- Bisa disimpan lama dan diolah lagi menjadi makanan dengan cara merendamnya selama 2 hari dan selanjutnya bisa dimasak/dikukus atau digoreng.

2. Apam
Bahan utamanya dari beras biasa yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Gula merah
- Bibit
- Kelapa muda yang diparut kasar



Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan bibit dan gula merah yang telah disisir halus
- Kemudian dicampurkan air sedikit demi sedikit sampai diperoleh adonan yang kalis dan semua bahan tercampur merata.
- Kemudian adonan siap dikukus (masukkan adonan kedalam wadah/cetakan baru taruh diatas dandang kukusan)
- Setelah dikukus (dilihat kuenya sudah mekar/membengkak), dikeluarkan dari cetakan dan siap disajikan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya.



3. Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam



Cara Membuat:
- Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

4. Dadar
Bahan-bahan :
- Tepung terigu
- Santan
- Telur
- Kelapa muda parut dan gula merah yang dimasak sebagai isi.
Cara Membuat :
- Tepung terigu dicampur dengan 1 biji telur dan santan sambil diaduk sampai merata
- Lalu didadar satu persatu hingga adonan habis
- Masukkan adonan isi kedalam dadar lalu digulung rapi dan siap untuk dihidangkan.

5. Taripang
Bahan utamanya dari beras ketan putih atau hitam yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras ketan baru
- Kelapa muda parut
- Gula merah
- Minyak goreng
- Garam
Cara Membuat :
- Tepung beras ketan dicampur dengan kelapa muda parut lalu diberi garam sedikit sambil dipercikkan air hangat sambil diremas-remas menjadi adonan yang siap dibentuk
- Masukkan dalam minyak panas dan goreng sampai kemerah-merahan.
- Gula merah dicairkan sampai kental,lalu dimasukkan kue yang sudah digoreng.
- Dinginkan dan siap untuk disajikan

6. Bassang
Bahan-bahan:
- 300 gram jagung putih segar
- 50 gram kelapah setengah tua yang diparut
- 100 gram kelapa tua parut dan diambil santannya
- 50 gram aren
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Jagung dimasak dengan santan bening sampai setengah matang, berigaram secukupnya, aduk hingga merata.
- Setelah matang masukkan santan kental sambil diaduk rata.
- Angkat dan hidangkan dengan kelapa setengah tua parut, kemudian tambahkan gula aren.

7. Lawak Mairo
Bahan-bahan:
- Ikan lure segar
- Jeruk nipis
- Kelapa setengan tua yang telah diparut(disangrai)
- Lombok
- Garam
Cara Membuat:
- Ikan lure segar disiangi dan dibuang tulangnya, lalu diperasi air jeruk nipis.
- Kemudian dicampur dengan dengan kelapa parut yang telah disangrai, cobekan lombok(sesuai selera) dan garam sambil diremas-remas sehingga tercampur dan daging ikan menjadi lunak
- Siap dihidangkan.
8. Kue Bolu Merah
Bahan-bahan:-
- Gula merah
- Tepung beras biasa
- Terigu
- Telur
- Potasa’
Cara membuat:
- Kocok gula merah,telur dan potasa’ sampai res
- Lalu campur dengan tepung beras dan terigu sambil diaduk hingga merata lalu tuang dalam cetakan dan dibakar diatas tungku yang ditutup dengan palekko’
- Setelah masak, siap dihidangkan.






9. Putu
Bahan-bahan:
- Beras ketan yang disangrai lalu digiling menjadi tepung
- Kelapa muda parut
- Gula merah
Cara Membuat :
- Tepung beras ketan dicampur dengan gula merah yang telah disisir halus dan kelapa muda parut sambil diremas-remas.
- Kemudian masukkan dalam cetakan dan siap untuk dihidangkan

10. Bubur Kacang Hijau
Bahan-bahan :
- Kacang hijau
- Santan
- Gula merah
Cara Membuat :
- Kacang hijau dimasak sampai kulitnya pecah
- Lalu masukkan santan dan gula merah
- Masak sampai mendidih lalu dinginkan dan siap dihidangkan

11. Baruasa’
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa
- Terigu
- Gula pasir
- Kacang yang telah disangrai dan dikupas kulitnya lalu digiling kasar
- Telur
Cara Membuat:
- Gula, telur dan potasa’ dikocok sampai res
- Lalu dimasukkan tepung beras dan terigu, diaduk hingga tercampur merata lalu dibentuk-bentuk dsimpan diatas talam yang telah diolesi minyak,lalu dibakar diatas tungku yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan palekko’ (tutup yang terbuat dari tanah juga)
- Kue baruasa’ siap dihidangkan.

12. Loka Anjoroi
Bahan-bahan:
- Satu sisir pisang kepok mengkal atau mentah
- 200 gram santan kelapa kental
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur santan dengan garam
- Pisang direbus sampai matang kemudian dikupas kulitnya dan dimasukkan kedalam santan kental
- Aduk rata dan siap dihidangkan.
-



13. Jepa
Bahan-bahan:
- 800 gram ubi kayu
- 160 gram kelapa agak tua yang diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas,dicuci bersih lalu diparut kemudian diperas buang air dan getahnya
- Campurkan kelapa dan garam secukupnya lalu diaduk sampai merata
- Masukkan kedalam cetakan(yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk lempeng) yang telah dipanaskan lalu ditindis sampai agak tipis.
- Masak, lalu dibalik jika sisi bawahnya sudah masak
- Siap dihidangkan.


14. Kue Minyak
Bahan-bahan:
- 10 butir telur
- 1 kg Gula pasir
- Setengah botol Minyak asli
- Frambozen
- Vanili
- Potasa’
Cara Membuat :
- Telur, gula pasir dan potasa+vanili dikocok sampai res
- Minyak kelapa dipanaskan sampe mendidih lalu dituang kedalam kocokan telur dan gula kemudian diaduk hingga merata
- Masukkan terigu dan diaduk hingga adonan bisa dibentuk.
- Cetak, lalu diletakkan diatas talam yang telah diolesi minyak baru dibakar diatas tungku.

15. Sinole
Bahan-bahan:
- Tepung sagu
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara Membuat:
- Tepung sagu dicampur dengan air gula merah lalu dimasak sampai kental dan agak mengeras lalu didiamkan.
- Kemudian diambil dengan sendok baru diguling diatas kelapa parut
- Siap dihidangkan.










16. Doko’-doko’ cangkuning
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan
- Gula merah
- Santan
- Tepung beras biasa
- Kelapa parut
Cara membuat:
- Buat Uti:Kelapa muda parut dicampur dengan gula merah,terus diberi sedikit tepung dan dimasak sampai melengket.Kemudian bentuk bola-bola kecil.
- Masak santan dan tepung beras biasa sampai agak kental,sisihkan
- Tepung beras ketan dicampur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Ambil bola-bola kecil uti,bungkus dengan adonan tepung beras ketan.
- Siapkan daun dalam bentuk segitiga, lalu ambil 3 sdm adonan tepung beras biasa+santan yang telah dimasak dan masukkan bola-bola di atas.Lalu rapikan daun pembungkusnya.Kemudian dikukus
- Setelah masak dan siap dihidangkan.

KECAMATAN WONOMULYO

Bubur Kacang Hijau
Bahan-bahan :
- Kacang hijau
- Santan
- Gula merah
Cara Membuat :
- Kacang hijau dimasak sampai kulitnya pecah
- Lalu masukkan santan dan gula merah
- Masak sampai mendidih lalu dinginkan dan siap dihidangkan

Kue Lapis
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
Cara Membuat:
- Telur dan gula pasir dikocok terus masukkan terigu dan diaduk perlahan-lahan sambil dimasukkan santan sedikit-demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Kemudian dikukus dengan cara menuangkan satu sendok besar adonan kedalam cetakan yang ada dalam kukusan.
- Dimasak sampai permukaannya mengeras baru dituangkan lagi lapisan selanjutnya
- Dilakukan sampai adonan habis
- Dinginkan dan siap untuk dihidangkan.

Putu
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan yang masih baru digiling
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Tepung beras ketan yang baru digiling, lalu dicampur dengan kelapa setengah tua yang telah diparut.
- Diremas-remas baru dibentuk dan dimasukkan gula merah kedalamnya,lalu dikukus sampai masak dan siap disajikan.

Pisang Hijau
Bahan-bahan:
- 1 kg pisang raja yang dikupas kulitnya
- 200 gram gula pasir
- Terigu
- Air daun pandan
- Saos:Santan, gula pasir dan terigu
Cara Membuat:
- Pisang dikukus dan dibelah dua
- Masak dua gelas air ditambah dengan 3 sendok makan minyak kelapa hingga mendidih lalu masukkan terigu dan sari daun pandan secukupnya.
- Bentuk sesuai ukuran panjang kulit luar pisang, lalu kukus sampai setengah matang kemudian olesi dengan santan kental supaya mengkilat.
- Kukus kembali hingga matang
- Angkat dan sajikan dengan saos santan(Masak santan dan gula pasir lalu campur dengan terigu yang telah dilarutkan dengan sedikit air sampai kental).

Donat
Bahan-bahan:
- Terigu
- Fermipan
- Gula pasir
- Mentega
- Gula halus
- Telur
Cara Membuat:
- Kocok gula pasir sedikit dan telur sampai larut lalu masukkan fermifan dan terigu sedikit-demi sedikit sambil dipercikkan air.
- Kemudian tambahkan mentega lalu uleni hingga kalis.
- Diamkan selama setengah jam sampai adonan mengembang kemudian dipotong-potong lalu dibentuk bundar dan didiamkan lagi selama kurang lebih 15 menit.
- Ambil adonan yang sudah dalam bentuk bulat lalu lubangi tengahnya dan goreng dalam minyak panas sampai kuning kemerah-merahan.
- Diangkat, kemudian diguling dalam bubuk gula.
- Donat siap dihidangkan.

Bandang - bandang
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras biasa
- 400 gram gula pasir
- 500 gram pisang raja tanpa kulit
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Garam secukupnya
- Daun untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan santan,tepung dan garam
- Aduk diatas api sedang sampai bahan tidak lengket dan matang, angkat.
- Kukus pisang, lalu dipotong kecil-kecil
- Ambil daun pisang, tuangi 3 sdm adonan, lalu isi dengan pisang lalu dibungkus.Lakukan hingga pisang dan adonan habis.
- Setelah semua selesai dibungkus, kukus diatas api selama 2 jam (sampai matang)
- Angkat dan sajikan.

Loka Anjoroi
Bahan-bahan:
- Satu sisir pisang kepok mengkal atau mentah
- 200 gram santan kelapa kental
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur santan dengan garam
- Pisang direbus sampai matang kemudian dikupas kulitnya dan dimasukkan kedalam santan kental
- Aduk rata dan siap dihidangkan.

Jepa
Bahan-bahan:
- 800 gram ubi kayu
- 160 gram kelapa agak tua yang diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas,dicuci bersih lalu diparut kemudian diperas buang air dan getahnya
- Campurkan kelapa dan garam secukupnya lalu diaduk sampai merata
- Masukkan kedalam cetakan(yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk lempeng) yang telah dipanaskan lalu ditindis sampai agak tipis.
- Masak, lalu dibalik jika sisi bawahnya sudah masak.
- Jepa siap dihidangkan

Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam
Cara Membuat:
Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

10. Loka Sari
Bahan-bahan:
- Pisang kepok masak,
- 200 gram santan kelapa kental
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur santan dengan garam
- Pisang dikukus sampai matang lalu dibelah 2 kemudian dikupas kulitnya dan dimasukkan kedalam santan kental
- Aduk rata dan siap dihidangkan.

Cucur
Bahan-bahan:
- Gula merah yang disisir halus
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Air secukupnya
Cara Membuat:
- Campur gula merah, tepung beras biasa yang baru digiling,lalu dipercikkan air dan diadon sampai bisa dibentuk
- Kemudian digoreng dalam minyak panas sampai masak.

Golla kambu
Bahan-bahan:
- Beras Ketan
- Kelapa setengah tua yang diparut
- Gula merah
Cara membuat:
- Beras ketan dikukus,sisihkan
- Gula merah/aren dimasak hingga menjadi larutan yang kental dan matang (agak lengket) kemudian masukkan beras ketan yang telah dikukus dan kelapa setengah tua yang telah diparut, lalu aduk sampai merata dan masak.
- Kemudian cetak dan dinginkan baru diiris-iris dan siap dihidangkan.




Roti pisang
Bahan-bahan:
- Pisang yang sudah masak
- Terigu
- Ragi
Cara membuat:
- Haluskan pisang yang telah masak
- Kemudian campur dengan terigu dan fermifan, lalu biarkan sampai mengembang
- Jika adonan sudah mengembang, dibakar dengan cara mengambil 1 sendok sayur adonan yang dituang diatas wajan yang dibakar diatas tungku lalu ditutup dengan palekko’ sampai matang
- Siap disajikan
Mendut
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara membuat:
- Buat isi:Kelapa muda parut dicampur dengan gula merah,terus diberi sedikit tepung dan dimasak sampai melengket.Kemudian bentuk bola-bola kecil.
- Tepung beras ketan dicampur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Ambil adonan isi,bungkus dengan adonan tepung beras ketan.
- Siapkan daun dalam bentuk segitiga, kemudian adonan tepung beras ketan yang telah dibentuk bulatan dicelupkan kedalam minyak sebelumdimasukkan dalam daun pisang.
- Lalu rapikan daun pembungkusnya dan susun diatas dandang kemudian kukus hingga matang
- Setelah masak dan siap dihidangkan.

Bakpao
Bahan-bahan:
- 1 kg terigu
- 1 butir telur
- Ragi setengah sdm
- Mentega secukupnya
Cara Membuat:
- Campur terigu dengan fermifan lalu masukkan kocokan telur, aduk hingga merata sambil dipercikkan air
- Kemudian campur dengan mentega sedikit lalu uleni hingga kalis.
- Diamkan hingga mengembang,potong-potong kecil lalu masukkan isi(bisa berupa kacang, coklat atau gula merah)
- Kukus hingga masak dan siap untuk disajikan.





Getuk Ubi kayu
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Garam secukupnya
- Gula pasir
- Vanili
- Kelapa setengah tua yang diparut
- Pewarna
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikukus kemudian digiling lalu dicampur dengan gula pasir, garam, vanili dan sebagian kelapa yang telah diparut
- Aduk hingga tercampur rata, bagi menjadi beberapa bagian dan diberi pewarna
- Bentuk sesuai selera dan hidangkan dengan taburan kelapa parut.

Aneka Olahan Jewawut
Dodol jewawut
Bahan-bahan:
- 2 kg tarreang
- 2 kg gula merah
- 300 gram gula pasir
- Santan dari 3 butir kelapa
Cara membuat:
Jewawut dicuci kemudian ditiriskan lalu digiling dan dijadikan tepung.Santan dipanaskan sampai mendidih dan hampir jadi minyak lalu gula yang telah disaring dimasukkan atau dicampur dengan santan lalu dididihkan, kemudian tepung jewawut dimasukkan dan diaduk sampai matang dan jadi dodol.


Baye’ Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- 1 kg gula merah
- 2 kelapa setengah tua yang diparut
Caramembuat:Gula merah dididihkan dan dicampur dengan kelapa yang sudah diparut setelah mendidih dan kelapanya diperkirakan masak. Kemudian jewawut yang terlebih dahulu dimasak dicampur dengan gula dan kelapa yang terlebih dahulu dimasak kemudian di aduk hingga wajik mengental.

Onde-onde Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- Gula merah
- Kelapa setengan tua yang diparut
Cara membuat:
Tepung jewawut dijadikan adonan dengan memercikkan air sambil diaduk hingga adonan bisa dibentuk,lalu ambil gula merah dan ditaruh ditengahnya lalu bentuk bulat.Kemudian dikukus dan setelah masak(mengapung), diturunkan dan digulingkan diatas kelapa parut.
Buras Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- Santan secukupnya
- Garam secukupnya
Cara membuat:
Santan didihkan, lalu dimasukkan garam sedikit dan jewawut dimasak sampai santannya berkurang.Kemudian diamkan lalu dibungkus kemudian diikat dua lapisan.Lalu dimasak selama kurang lebih 3 jam.

Bubur Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- 2,5 kg gula merah
- Santan
Cara membuat:
Air dimasak sampai mendidih lalu jewawut dicucidan dimasukkan kedalamnya,diaduk sampai jewawut lunak, lalu gula dan santan yang sudah disaring dicampur jadi satu kemudian didihkan kembali sambil diaduk.Jika terlalu kental dapat ditambah air secukupnya.

Teripang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut.
- Gula merah
- Kelapa setengah tua parut
Cara membuat:
Jewawut dicampur dengan kelapa yang sudah diparut dengan cara meremas-remas dan memercikkan air hingga bisa dibuat adonan.Tidak terlalu kering atau lunak kemudian dibentuk lalu digoreng sampai berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan.Setela itu teripang dicampur dengan larutan gula merah yang telah mendidih dan diaduk hingga mengental dan siap dihidangkan!















KECAMATAN MESSAWA

Tori
Bahan-bahan:
- 1600 gram tepung beras biasa
- 200 gram tepung beras ketan putih
- 1500 gram gula merah
- 500 gram minyak
Cara membuat:
- Beras direndam dan ditiriskan kemudian digiling.
- Masak gula merah dengan air, saring dan masak hingga mengental kemudian masukkan tepung-tepung aduk terus sampai rata, liat dan tidak lengket.
- Daun pisang diolesi dengan minyak kelapa dan bentangkan ditalanan
- Gulung adonan tipis-tipis di atas daun, iris panjang baru serong dan besarnya sesuai selera
- Lepaskan dari daun dan goreng dalam minyak yang panas hingga kuning kecoklatan
- Angkat dan tiriskan minyaknya kemudian hidangkan dipiring ceper atau toples

Kue Cacing
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan+beras biasa(3:1)
- Telur
- Vanili
- Bawang putih
Cara membuat:
- Kocok telur, vanili dan bawang putih yang telah dihaluskan.
- Kemudian campur dengan tepung, diaduk hingga merata dan adonan dimasukkan dalam cetakan.
- Lalu digoreng dalam minyak panas sampai kuning kecoklatan
- Angkat, tiriskan dan siap untuk disajikan.

Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam
Cara Membuat:
Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

Kue Lapis
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
Cara Membuat:
- Telur dan gula pasir dikocok terus masukkan terigu dan diaduk perlahan-lahan sambil dimasukkan santan sedikit-demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Kemudian dikukus dengan cara menuangkan satu sendok besar adonan kedalam cetakan yang ada dalam kukusan.
- Dimasak sampai permukaannya mengeras baru dituangkan lagi lapisan selanjutnya
- Dilakukan sampai adonan habis
- Dinginkan dan siap untuk dihidangkan.

Bandang-bandang
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras biasa
- 400 gram gula pasir
- 500 gram pisang raja tanpa kulit
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Garam secukupnya
- Daun untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan santan,tepung dan garam
- Aduk diatas api sedang sampai bahan tidak lengket dan matang, angkat.
- Kukus pisang, lalu dipotong kecil-kecil
- Ambil daun pisang, tuangi 3 sdm adonan, lalu isi dengan pisang lalu dibungkus.Lakukan hingga pisang dan adonan habis.
- Setelah semua selesai dibungkus, kukus diatas api selama 2 jam (sampai matang)
- Angkat dan sajikan.













Baroncong
Bahan-bahan:
- Terigu
- Kelapa muda yang dikerok
- Gula pasir/Gula merah
- Vanili
- Potasa’
Cara membuat:
- Semua bahan dicampur menjadi satu sambil diaduk hingga merata dan ditambahkan air sedikit demi sedikit(adonan kental)
- Diamkan beberapa menit, lalu bakar dalam cetakan kue baroncong hingga kuning kecoklatan.
- Keluarkan dalam cetakan dan siap untuk dihidangkan.

Cake Ubi
Bahan-bahan:
- 300 gram gula halus
- 1 gelas santan kental
- 7 butir telur
- Ubi kayu yang diparut dan diperas airnya
- Vanili
Cara membuat :
- Kocok gula, telur, vanili dan potasa’ sampai res
- Masukkan ubi kayu yang telah diparut dan diperas airnya
- Tuang dalam cetakan, lalu dibakar.
- Setelah masak keluarkan dari cetakan dan siap dihidangkan

Tarajju’
Bahan-bahan:
- Ubi kayu yang direbus
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah yang disisir halus
Cara membuat:
- Ubi kayu yang telah dikukus dihaluskan dengan cara menumbuk dalam palungan.
- Kemudian campur dengan gula dan kelapa parut, lalu adonan dibentuk.
- Celupkan dalam adonan (campuran tepung terigu dan air), lalu digoreng hingga kuning kemerah-merahan.
- Siap dihidangkan.









Bandang Mallojo’
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Pisang kepok
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
Cara Membuat:
- Ubi kayu di parut,lalu dicampur dengan gula merah
- Pisang di iris-iris(potong belah lalu dibagi 2), lalu dibungkus dengan adonan ubi kayu yang telah dicampur gula merah
- Kukus hingga matang, lalu taburi dengan kelapa parut

Lemet
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Kelapa muda setengah tua yang diparut
- Gula merah
- Daun Pisang
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas kulitnya, dicuci lalu diparut.
- Campurkan kelapa setengah tua yang telah diparut dan gula merah yang telah disisir halus.Aduk hingga merata lalu bungkus dengan daun pisang
- Selanjutnya dikukus dalam dandang
- Setelah masak, kue siap dihidangkan

Dadar
Bahan-bahan :
- Tepung terigu
- Santan
- Telur
- Kelapa muda parut dan gula merah yang dimasak sebagai isi.
Cara Membuat :
- Tepung terigu dicampur dengan 1 biji telur dan santan sambil diaduk sampai merata
- Lalu didadar satu persatu hingga adonan habis
- Masukkan adonan isi kedalam dadar lalu digulung rapi dan siap untuk dihidangkan.










KECAMATAN SENDANA

Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam
Cara Membuat:
Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

Apam
Bahan utamanya dari beras biasa yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Gula merah
- Bibit
- Kelapa muda yang diparut kasar
Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan bibit dan gula merah yang telah disisir halus
- Kemudian dicampurkan air sedikit demi sedikit sampai diperoleh adonan yang kalis dan semua bahan tercampur merata.
- Kemudian adonan siap dikukus (masukkan adonan kedalam wadah/cetakan baru taruh diatas dandang kukusan)
- Setelah dikukus (dilihat kuenya sudah mekar/membengkak), dikeluarkan dari cetakan dan siap disajikan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya


Kui’-kui’
Bahan-bahan
- 600 gram tepung beras ketan
- 200 gram kelapa setengah tua yang diparut
- 300 gram gula merah yang disisir tipis
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur semua bahan hingga rata
- Panaskan cetakan di atas bara api
- Setelah panas, cetakan di isi dan ditutup rapat dengan palekko’
- Angkat dan siap untuk dikonsumsi.










Putu
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan yang masih baru digiling
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Tepung beras ketan yang baru digiling, lalu dicampur dengan kelapa setengah tua yang telah diparut.
- Diremas-remas baru dibentuk dan dimasukkan gula merah kedalamnya,lalu dikukus sampai masak dan siap disajikan

Jepa
Bahan-bahan:
- 800 gram ubi kayu
- 160 gram kelapa agak tua yang diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas,dicuci bersih lalu diparut kemudian diperas buang air dan getahnya
- Campurkan kelapa dan garam secukupnya lalu diaduk sampai merata
- Masukkan kedalam cetakan(yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk lempeng) yang telah dipanaskan lalu ditindis sampai agak tipis.
- Masak, lalu dibalik jika sisi bawahnya sudah masak.
- Jepa siap dihidangkan

Dadar
Bahan-bahan:
- Telur
- Terigu
- Ragi
- Gula merah
- Santan
Cara membuat:
- Kocok telur dan gula merah sampai res
- Masukkan terigu, fermifan dan santan kemudian aduk hingga merata lalu diamkan beberapa menit
- Ambil 1 sendok sayur adonan lalu masukkan dalam pendadaran, dibakar hingga masak(Warna bawahnya kuning kecoklatan), lalu kelurkan dari pendadaran dan digulung.Lakukan sampai adonan habis


Dodol Jagung
Bahan-bahan
- 2 kg jagung
- 2 kg gula merah
- 300 gram gula pasir
- Santan dari 3 butir kelapa
Cara membuat:
- Jagung dicuci, lalu diparut dan diperas airnya.Lalu air hasil perasan dimask hingga airnya berkurang.
- Lalu campur dengan santan yang telah dididihkan dipanaskan sampai hampir jadi minyak lalu gula yang telah disaring dimasukkan atau dicampur dengan santan lalu dididihkan.
- Terakhir campur adonan dengan memasukkan jagung yang telah dimasak.
- Lalu masak lagi sambil diaduk supaya tidak melengket dan tidak gosong.
- Dinginkan, lalu diris dan siap dikemas





Sarimanis
Bahan-bahan:
- Sukun
- Gula merah
- Minyak
Cara Membuat:
- Kupas sukun, buang getahnya, dicuci lalu dipotong 4 bagian kemudian dikukus
- Haluskan, lalu dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil dan lempeng.
- Lalu digoreng sampai kuning kecoklatan, sisihkan
- Masak gula, disaring lalu dimasak lagi hingga mengental lalu sukun yang telah digoreng dimasukkan kedalamnya.
- Siap dihidangkan

Kue Lapis
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
Cara Membuat:
- Telur dan gula pasir dikocok terus masukkan terigu dan diaduk perlahan-lahan sambil dimasukkan santan sedikit-demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Kemudian dikukus dengan cara menuangkan satu sendok besar adonan kedalam cetakan yang ada dalam kukusan.
- Dimasak sampai permukaannya mengeras baru dituangkan lagi lapisan selanjutnya
- Dilakukan sampai adonan habis
- Dinginkan dan siap untuk dihidangkan.

Songkolo’ Ubi Kayu
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Kacang hijau yang telah dimasak
- Garam
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara Membuat:
- Ubi kayu,dikupas kulitnya, diparut lalu diperas airnya, sisihkan
- Kacang hijau dimasak sampai mekar, sisihkan
- Campur keempat bahan-bahan lalu dibentuk dan dikukus sampai masak lalu dibungkus daun dan siap untuk dihidangkan

Buarangas
Bahan-bahan:
- Kacang hijau
- Gula merah
- Terigu
- Minyak goreng
Cara Membuat:
- Kacang hijau direbus hingga lunak,tiriskan dan dinginkan lalu dicampur dengan gula merah lalu dimasak lagi hingga kedua bahan menyatu dan agak kental sehingga kalau dingin bisa dibentuk.
- Bentuk adonan yang bulat dan agak lempeng.
- Ambil dan masukkan satu persatu kedalam adonan(terigu yang dicampur air) kemudian digoreng hingga kuning kecoklatan.







Tallo panyu
Bahan-bahan:
- 600 gram tepung beras ketan
- 200 gram kelapa setengah tua parut
- 300 gram gula merah
Cara Membuat :
- Tepung beras ketan dicampaur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Kelapa setengah tua yang telah diparut dicampur dengan gula merah, lalu dibentuk bulatan kecil
- Selanjutnya ambil 1 bulatan isi yang kemudian dibungkus dengan adonan tepung, dibentuk menjadi bola-bola.
- Kukus hingga masak, lalu guling-gulingkan diatas tepung beras yang telah disangrai.
- Siap dihidangkan




KECAMATAN TAPPALANG
Roti kambang
Bahan-bahan:
- Terigu
- Ragi
- Gula pasir
- Mentega secukupnya
- Garam secukupnya
- Isi:Gula merah dan terigu
Cara Membuat:
- Terigu disiram sedikit air, campur dengan ragi sambil aduk sampai membentuk adonan kemudian masukkan gula pasir,garam dan mentega secukupnya
- Remas-remas adonan hingga menjadi kalis, masukkan dalam cetakan (piring bundar yang terbuat dari alumunium/bisa juga cetakan lain),kemudian didiamkan selama beberapa menit sampai adonan mengembang
- Kukus hingga masak, lalu dinginkan dan masukkan adonan isi dengan cara membelah separuh bagian roti (tepung terigu yang dicampur dengan gula merah yang dicairkan, lalu dimasak hingga mengental)

Doko’-doko’/Bandang-bandang
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras biasa
- 400 gram gula pasir
- 500 gram pisang raja tanpa kulit
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Garam secukupnya
- Daun untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan santan,tepung dan garam
- Aduk diatas api sedang sampai bahan tidak lengket dan matang, angkat.
- Kukus pisang, lalu dipotong kecil-kecil
- Ambil daun pisang, tuangi 3 sdm adonan, lalu isi dengan pisang lalu dibungkus.Lakukan hingga pisang dan adonan habis.
- Setelah semua selesai dibungkus, kukus diatas api selama 2 jam (sampai matang)
- Angkat dan sajikan.






Donat
Bahan-bahan:
- Terigu
- Fermipan
- Gula pasir
- Mentega
- Gula halus
- Telur
Cara Membuat:
- Kocok gula pasir sedikit dan telur sampai larut lalu masukkan fermifan dan terigu sedikit-demi sedikit sambil dipercikkan air.
- Kemudian tambahkan mentega lalu uleni hingga kalis.
- Diamkan selama setengah jam sampai adonan mengembang kemudian dipotong-potong lalu dibentuk bundar dan didiamkan lagi selama kurang lebih 15 menit.
- Ambil adonan yang sudah dalam bentuk bulat lalu lubangi tengahnya dan goreng dalam minyak panas sampai kuning kemerah-merahan.
- Diangkat, kemudian diguling dalam bubuk gula.
- Donat siap dihidangkan.

Tuppi-tuppi
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara membuat:
- Buat isi:Kelapa muda parut dicampur dengan gula merah,terus diberi sedikit tepung dan dimasak sampai melengket.Kemudian bentuk bola-bola kecil.
- Tepung beras ketan dicampur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Ambil adonan isi,bungkus dengan adonan tepung beras ketan.
- Siapkan daun dalam bentuk segitiga, kemudian adonan tepung beras ketan yang telah dibentuk bulatan dicelupkan kedalam minyak sebelumdimasukkan dalam daun pisang.
- Lalu rapikan daun pembungkusnya dan susun diatas dandang kemudian kukus hingga matang
- Setelah masak dan siap dihidangkan.

Cendol
Bahan-bahan:
- 600 gram tepung beras
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Air kapur sirih secukupnya
- 30 gram gula merah
- Daun pandan
Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan sedikit air, kemudian masukkan air kapur sirih dengan perbandingan 2:1
- Masak adonan sampai menjadi kental,angkat dan cetak dengan cetakan cendol selagi panas diatas baskom yang berisi air dingin
- Gula merah dicairkan, saring lalu campur dengan santan kental
- Hidangkan cendol yang telah jadi bersama campuran air gula merah dan santan.









Bolu paranggi
Bahan-bahan:
- Tepung terigu
- Gula merah
- Air kelapa
- Potasa’
Cara Membuat:
- Masak gula sampai larut dengan air kelapa, saring dan dinginkan
- Masukkan potasa’, kocok rata lalu masukkan terigu sedikit demi sedikit sampai rata.
- Diamkan sampai 3 jam(adonan sudah mengembang)
- Olesi cetakan dengan minyak, kemudian tuangkan adonan kedalam cetakan dan ditutup dengan palekko’
- Bakar diatas tungku sampai kue telah masak (kering kecoklatan)

Baroncong
Bahan-bahan:
- Terigu
- Kelapa muda yang dikerok
- Gula merah
- Vanili
- Potasa’
Cara membuat:
- Semua bahan dicampur menjadi satu sambil diaduk hingga merata dan ditambahkan air sedikit demi sedikit(adonan kental)
- Diamkan beberapa menit, lalu bakar dalam cetakan kue baroncong hingga kuning kecoklatan.
- Keluarkan dalam cetakan dan siap untuk dihidangkan.
Tetu
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula merah
- Gula pasir dan garam secukupnya
- Daun pandan
Cara membuat:
- Buat cetakan dari daun pandang bernetuk segi empat, lalu masukkan gula merah yang disisir halus kedalamnya, sisihkan
- Campur terigu, santan, gula pasir dan sedikit garam sampai rata
- Kemudian tuang kedalam cetakan daun pandan yang berisi gula merah dan kukus di dandang sampai masak.
- Dinginkan dan siap untuk disajikan.

Apam
Bahan utamanya dari beras biasa yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Gula merah
- Bibit
- Kelapa muda yang diparut kasar
Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan bibit dan gula merah yang telah disisir halus
- Kemudian dicampurkan air sedikit demi sedikit sampai diperoleh adonan yang kalis dan semua bahan tercampur merata.
- Kemudian adonan siap dikukus (masukkan adonan kedalam wadah/cetakan baru taruh diatas dandang kukusan)
- Setelah dikukus (dilihat kuenya sudah mekar/membengkak), dikeluarkan dari cetakan dan siap disajikan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya


Putu
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan yang masih baru digiling
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Tepung beras ketan yang baru digiling, lalu dicampur dengan kelapa setengah tua yang telah diparut.
- Diremas-remas baru dibentuk dan dimasukkan gula merah kedalamnya,lalu dikukus sampai masak dan siap disajikan

Kue Acuang
Bahan-bahan:
- 6 butir telur
- Tepung beras biasa(Rosebrand)
- Potasa’
- Setengah liter gula pasir
- 1 botol minyak kelapa
Cara Membuat :
- Kocok telur dan potasa’sampai res
- Lalu masukkan sedikit demi sedikit tepung kedalam kocokan telur dan diaduk hingga rata sampai jadi adonan yang bisa dibentuk
- Setelah itu adonan dimodel lingkaran yang lonjong dan pinggir/ujungnya dibentuk.
- Lalu digoreng dalam minyak(tidak panas), setelah matang didinginkan
- Masak/cairkan gula pasir hingga mengental lalu masukkan kue acuang, aduk hingga kue terbalur dengan gula.



Kue Kasippi
Bahan-bahan:
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
- Vanili
- Santan kental
- Mentega cair
Cara Membuat:
- Kocok telur, vanili dan gula pasir sampai res
- Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diselingi dengan santan dan mentega yang telah dicairkan,kemudian diaduk hingga merata
- Dimasukkan dalam cetakan,diratakan dengan menjepit 2sisinya
- Bakar,kemudian keluarkan dalam cetakan.
- Dinginkan dan bisa disimpan dalam toples

Kerupuk Ubi
Bahan-Bahan :
- Ubi Kayu
Cara Membuat :
- Ubi kayu diparut, lalu dicetak dalam plastic pembungkus es, biasa divariasi warna
- Kukus
- Dijemus sampai kering
- Biasanya digoreng sebelum disajikan

Kue Durian
Bahan-bahan :
- 1 liter gula
- 2 gelas santan
- 1 gelas minyak
Isi :
- Kelapa parut
- Gula merah
- Terigu
Cara membuatnya :
- Kelapa setengah tua diparut, dicampur dengan gula merah lalu dimasak sampai kering, biasanya ditambahkan tepung untuk menyatakan adonan
- Gula dicampur dengan santan dan ditambah minyak
- Masukkan terigu sedikit demi sedikit lalu diaduk hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk
- Ambil sebagian adonan, isi dengan adonan isi lalu dibentuk seperti durian dengan cara menggunting sisi-sisinya
- Dibakar dalam oven dan siap disajikan
Bolu Peca’
Bahan –bahan :
- Tepung beras biasa + ketan (2:1) disangrai
- Telur
- Gula merah
- Potas
Cara membuatnya :
- Kocok telur + potas sampai res
- Masukkan tepung perlahan-lahan sambil diaduk rata
- Kukus baru diiris-iris
- Gula dicairkan, disaring lalu dimasak hingga kental
- Masukkan Bolu diamkan sampai meresap lalu balik
Dadar Belanda
Bahan-bahan :
- Gula pasir
- Telur
- Terigu
- Pewarna

Cara membuatnya :
- Kocok telur + gula pasir + potasa + pewarna sampai mengembang lalu masukkan terigu sedikit demi sedikit.
- Ambil 1 sedok sayur lalu tuang ke pendadaran lalu tutup dengan palekko’.
- Jka sudah masak, taburi dengan sedikit gula pasir, lalu digulung rapi.
- Biasanya dijemur/dikeringkan untuk penyimpanan lebih lama.

Adapun hasil FGD dan Indepth Interview yang telah dilakukan oleh tim peneliti diperoleh hasil sebagai berikut ;
DAFTAR INFORMAN KECAMATAN WONOMULYO

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Sappe
SA
40
Tidak Tamat SD
IRT
Ibu Non Balita
2
Ha’diyaya
HA
35
Tidak pernah Sekolah
Dukun
Ibu Balita
3
Sri Handayani
SH
37
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
4
Erliani
EL
32
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
5
Menni Jamila
MJ
30
Tamat D1
IRT
Ibu Balita
6
Nurlina
NL
30
Tamat SMP
IRT
Ibu Desa
7
Baharah
BA
40
Tamat SMU
IRT
Kader
8
Nurlina Kembar
NK
32
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
9
Sahara
SH
29
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
10
Mardewi
MD
30
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
11
Murni
MU
28
Tamat SD
IRT
Ibu Non Balita
12
Sappe
SP
28
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
13
Yulistiawati
YL
34
D1 Kebidanan
IRT
Ibu Balita
14
Suwarni
SW
28
Tidak Tamat SD
IRT
Ibu Balita
15
Sutriani
SU
25
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
16
Ida
ID
29
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
17
Sugiani
SG
35
Tidak Tamat SD
Penjual Pecel
Ibu Balita
18
Nuralam
NR
35
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
19
Idawati
IW
32
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
20
Sitti Aminah
SA
35
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
21
Arfah
AF
21
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
22
Sohrah
SR
21
Tamat SMK
IRT
Ibu Balita


HASIL FGD
I. Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ ……. Sewaktu pertama kali anak lahir, saya kasi air biasa karena ibu dukun menyarankan demikian……” (NL,SA,SP)
“……. Kalo saya ASI langsung keluar jadi tidak dikasi yang lain hanya ASI saya saja yang dikasi…..” (EL)
“ ….. Di kasi air putih supaya tidak menangis anaknya dan itu juga kebiasaan orang tua dulu….” (MU)
“…… Pertama diberi madu dicampur dengan air putih karena ASI belum keluar padahal anak saya sudah menangis pertanda lapar ….” (MU,ID)
“……. Pertama diberi air beras yang didalam air tersebut diturunkan 7 biji beras terus air beras tersebut ditetesi ke mulut anak secukupnya ……” (HA)
Ø Kapan Mulai Di Beri ASI
“ …….. ASI langsung diberikan pada saat bayi lahir……” (EL)
“…….. 3 jam setelah bayi lahir baru diberikan ASI…….” (NL)
“……… ASI langsung diberikan tapi biasanya di berikan juga kelapa muda yang sudah dikerik terus disuapi bayinya agar perut bayinya menjadi dingin, biasanya diberikan
1 sendok makan saja …….” (SH)
“……. 1 jam setelah lahir baru saya beri ASI karena baru keluar ASInya ……” (MJ)
“ …. 1 hingga 2 hari baru diberikan ASI karena ASI terlambat keluar……. “ (HA,SP)
Ø Kapan Mulai Di Berikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan MP-ASI
“ ……. Umur 4 bulan baru di kasi bubur beras dicampur wortel,kentang ……” (SH)
“ ……. Mulai umur 6 bulan baru diberi makan bubur beras di campur dengan pisang yang dikeruk ……” (SR,ID,SG)
- Tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ….Selalu minta makan anaknya kalo melihat ibunya juga makan dan kedua tangannya melambai-lambai pertanda mau juga makan……” (ID)
“ ……. Anak biasanya kuat menyusui (nete’) sama ibunya ….. “ (SG, SW)
“ …… Memungut makanana yang jatuh dan memasukkan ke mulutnya pada saat ibunya lagi makan apalagi pada saat makan bersama anak ikut-ikutan juga mengambil makanan yang tersedia ….. “ (EL)
“ …… Kalo menangis berarti laparmi itu dan kalo makan ki’ piring yang dipakai makan ikut diambil juga….. “ (SH)
“……. Kalo anak saya minta makan dia bilang “ mmamammmama”…..” (MJ)
Ø Jenis MP-ASI
“………Saya beri bubur nestle kemudian diberi pisang pada siang harinya ….. “ (EL,NL)
“ ……. Di beri bubur (peca’) ditambah sayur bayam tapi tidak dikasi garam, tidak ada buahnya juga ….. “ (SA,SP)
“ ……. Saya kasi beras merah ditambahkan kacang merah atau orang disini bilang campe’ terus ada saya tambahkan juga telur puyuh dengan garam sedikit biar ada rasanya, pagi makan bubur kemudian jam 10 makan pisang…. “ (MJ)
“ …….. Di beri bubur beras ditambahkan wortel,kacang merah dan bayam tapi tidak diberikan telur ayam, tempe, tahu dan yang lainnya …. “ (ID, SG)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ …… Berasnya direbus sampe mendidih diatas api kecil, nanti kalo berasnya sudah mau masak baru dikasi masuk sayurnya berupa wortel dan kacang merah ….” (ID,SG)
“ ……. . Pertama dikasi masuk berasnya kedalam panci lalu dimasak sampai mendidih dan setelah itu dikasi masuk sayurnya berupa bayam dan kangkung, setelah masak semuanya kemudian dihaluskan dengan cara diulek-ulek pake sendok ….. “ (SP,SA,SR)
Ø Besar Porsi yang diberikan
“ …. Pertama kali saya beri 1 sendok makan dulu, untuk pemberian selanjutnya saya kasi 3 sendok makan …. “ (MJ,EL,NL,NK)
“ …. Pertama kali saya beri 1 sendok nasi, dari dulu saya memang sudah kasi nasi bubur (peca’) tapi sekarang sudah dicampur dengan sayur-sayuran …. “ (SP)
Ø Jenis MP-ASI
“ …… Pertama dikasi milna, tepung beras dan gula merah dicampur dan biasanya saya jadikan snack (makanan ringan) untuk anak saya …. “ (SH)

Ø Cara Pemberian MP-ASI
“ …… Saya pake sendok makan, terus dicicipi atau disentuh dengan mulut dulu untuk merasakannya …. “ (NL,MJ,MU)
“ ……. Saya suapi pake sendok makan tapi untuk mencoba rasa makanan itu saya pake tangan sendiri ….. “ (SP, SA,SR)
“ …… Saya suapi pake sendok makan terus disentuh dulu di mulut, ditiup-tiup dulu sebelum diberikan kepada anak lalu dicoba rasanya tapi untuk mencobanya bukan pada wadah makanan anak …. “ (MD, MU)

II. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan pemberiaan ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang biasanya diberikan : Mengapa hal tersebut diberikan
“ ….. Biasanya saya beri kolak pisang, biasanya juga agar-agar karena anak saya sangat menyukainya ….” (EL)
“ …… Buburnya saya campur tempe,tahu,bayam,kentang,buahnya biasa saya kasi pepaya biar BABnya lancar …… “ (SH,ID,SG)
“ ……. Kalo anak saya suda berhenti ASI biasa saya kasi ikan belut karena tinggi proteinnya …” (MJ)
“ ……. Biasanya bubur nasinya saya kasi hati ayam, terkadang dikasi tempe,tahu dan telur ayam masak, biar anak saya tidak bosan terkadang bahan-bahan itu saya goreng …. “ (MD,YL,MU)
“ ……. Saya biasa kasi iwel-iwel yang bahannya dari beras ketan yang digiling dicampur dengan kelapa kasi air sedikit baru tengahnya dikasi gula merah, dikasi sedikit garam terus bungkus pake’ daun pisang ….. “ (ID,YL)

Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“ ….. Orang-orang dulu biasanya dikasi jagung, tumbuk-tumbuk dulu baru dibuat jadi tepung, tepung jagung itu dimasak mi’ ndak dicampur ji’ yang lain, sekarang jarangmi’ orang kasi begitu karena banyakmi’ makanan yang langsung jadi dalam kemasan ….. “ (NK,HA)
“ …… Jagung biasa dikasi dulu tapi sekarang sudah tidak diberikan lagi karena susah mendapatkannya, jagungnya ditumbuk dulu, tepungnya diambil untuk MP-ASI terus dikasi gula merah biar terasa manis …….” (ID,SU,SW,YL,SG)











HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
Pre laktal feeding
“…untuk anak saya yang kelima ini langsung diberikan susu formula/kaleng karena produksi ASI sudah tidak ada sampai sekarang….”(IW)
…”ASI-ku tidak langsung keluar(nanti sekitar1 – 2 hari setelah melahirkan baru keluar ASI) sehingga anakku hanya diberikan air putih dulu”…(AF, NR dan SR).Menurut SW, ASInya baru keluar setelah hari kelima makanya dia memberikan susu formula.

Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak setelah melahirkan” …(BA,SU,SA,YL).Menurut YL, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASInya melimpah.
“….1 – 2 hari setelah melahirkan barulah ASI keluar, makanya pemberian ASI baru diberikan setelah 1-2 hari itu..”(AF, NR dan SH).Begitu pula halnya dengan ibu SW, ASInya baru keluar setelah hari kelima.

Kapan mulai diberi MP-ASI
“…sekitar 4 bulan,saya mulai mengenalkan dengan bubur bayi karena produksi ASI sudah mulai berkurang dan agak rewel malah sampe nangis makanya saya berinisiatif untuk mencoba/mengenalkan bubur SUN”..(SH,SW,)
“…kurang lebih umur 6 bulan,mulai dikenalkan dengan bubur karena melihat panduan dan pengarahan yang disampaikan pada saat posyandu.(IW,AF,BA,SH,NR,SU dan YL). Selain itu menurut YL yang sudah kerja jadi agak sulit untuk sering menyusui makanya untuk menambah asupan makanan anaknya, dia memberikan makanan MP-ASI.

Jenis MP-ASI
“….sebagai perkenalan awal,sekitar umur 6 bulan,saya mulai memberikan bubur SUN tapi tidak na suka makanya saya buatkan bubur nasi…”( YL).Begitupula halnya dengan SR yang memberi bubur SUN sebagai perkenalan awal dan selanjutnya membuat bubur beras merah dan kadang divariasi dengan sayur-sayuran seperti kangkung, bayam dan wortel.
Menurut ibu SH dan NR, dia langsung memberikan bubur beras merah kepada anaknya.Biasa juga diselingi dengan mencampur sayur-sayuran kedalamnya seperti wortel dan bayam, khusus untuk BA kadang dia menambahkan ikan tapi dalam bentuk bubuk (ikan kering yang disangrai baru dibuat menjadi tepung).Kadang pula menyelingi dengan memberikan telur setengah masak
“…awalnya saya memberikan bubur MP-ASI yang biasa diberikan pada saat posyandu dan kadang juga memberikan bubur beras biasa saja yang hanya dicampur dengan sayur-sayuran ……”(SWdan SU).

Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuat bubur nasi dengan cara yang sama yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan kompornya, kemudian didiamkan(hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya.
Seperti halnya membuat bubur nasi, bubur beras merah dibuat dengan cara mengambil segenggam beras mer mencucinya lalu dimasak sampai benar-benar lunak dan ditambahkan garam baru didiamkan dan disaring(siap dikomsumsi oleh anak)
Umumnya untuk memberikan rasa dan menarik selera makan anak-anak, biasanya ibu-ibu mencampur dengan sayur-sayuran, ikan dan telur dengan cara setelah beras sudah mulai melunak maka ditambahkan sayur-sayurannya. Khusus ibu BA yang lebih kreatif memvariasikan makanan untuk anaknya, dia menambahkan ikan dalam bentuk bubuk yang diberi pada saat akan menyajikan/memberikan makanan ke anak.
Selain pemberian bubur, pada umumnya ibu-ibu juga memberikan biskuit dan buah untuk anaknya seperti pisang dan pepaya. Umur 6-9 bulan, buahnya masih dikerok baru diberikan ke anak tapi setelahnya kadang sudah bisa dikomsumsi langsung pisang yang masak dan lunak seperti pisang ambon.

Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 3 – 4 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 – 2 sendok nasi atau yang setara dengan setengah mangkok kecil.Menurut BA dan YL, kadang anaknya minta makan lagi (porsinya sampai empatkali karena mungkin si anak merasa enak menngkomsumsi makanan yang diberikan).Pengamatan dilokasi, enumerator melihat anak kedua responden gemuk.
Beda halnya dengan anak SW dan SU yang susah sekali untuk makan jadi hanya bisa menghabiskan 1 sendok nasi saja.

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.

Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI
Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
Bubur SUN
Buah
Bubur nasi saja
Bubur nasi yang biasa divariasikan dengan sayur-sayuran, ikan dan telur
Bubur beras merah
Biskuit
Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
Menurut ibu-ibu yang hadir di posyandu, mereka pernah diberikan MP-ASI dan pernah dipraktekkan cara pembuatannya yaitu terbuat dari kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau. Masing-masing bahan disangrai lalu dipabrik/dihaluskan dan dicampur sampai merata Selanjutnya ada yang langsung ditambahkan tepung gula untuk yang langsung dikomsumsi oleh anak-anak setelah diseduh dengan air panas. Adapula yang disubtitusi kedalam bentuk jajanan/olahan makanan seperti bandang-bandang baru dikomsumsi/diberikan ke anak-anak sebagi makanan tambahan.
Menurut BA, hal ini pernah dibuat karena memang merupakan bantuan dari Yayasan Sehat Indonesia (YSI), makanya pernah ibu-ibu dan kader-kader posyandu membuatnya dan melakukan demo pembuatannya dengan harapan kelak ibu-ibu bisa melanjutkan/membuat sendiri dirumanya. Tapi hal ini tidak berjalan dengan maksimal karena mereka tidak mengaplikasikan dirumah, hanya sebatas mengkomsumsi jika diberikan…..”memang agak susah membuatnya bagi ibu-ibu rumah tangga apalagi yang punya balita dan bekerja sebagai buruh tani (membantu suaminya) jadi mereka hanya berfikir uantuk membuatkan bubur beras saja yang lebih cepat”…(BA)













































DAFTAR INFORMAN KECAMATAN BINUANG

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Hj. Simmung
HS
60
Tdk pernah sekolah
Dukun
Dukun
2
Hj. Tahira
HT
41
Tamat SD
IRT
Ibu Desa
3
Rugayya
RG
40
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
4
Sunaina
SU
32
SMP
IRT
Ibu Balita
5
Ratih
RT
32
SD
IRT
Ibu Balita
6
Hj.Amriani
HA
39
SD
IRT
Ibu Desa
7
Sariana
SR
35
SMP
IRT
Kader
8
Sinasiah
SI
20
SMP
IRT
Ibu Balita
9
Juhaeni
JH
28
SD
IRT
Ibu Balita
10
Hadimah
HD
40
SMP
Ibu Kader
Ibu Kader
11
Halawiah
HL
55
Tdk tmt SD
Jennang
Jennang
12
Hj.Dariah
HJ
45
Tdk tmt SD
IRT
Ibu Balita
13
Samatiah
SM
60
Tdk tmt SD
IRT
Ibu Balita
14
Marhama
MH
31
S1
IRT
Ibu Balita
15
Hj.Sannang
HN
39
Diploma
IRT
Ibu Balita
16
Nurhidayah
NR
20
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
17
Hayati
HY
30
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
18
Nasia
NS
30
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
19
Masnah
MN
30
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
20
Hamsiah
HS
23
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
21
Nilawati
NL
26
Tamat SMU
IRT
Ibu Kader
22
Mardah
MD
30
Tamat SD
IRT
Ibu Balita


HASIL FGD
Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ …… Sewaktu pertama lahir, tidak ada yang saya berikan selain ASI karena ASI saya langsung keluar …… “ (RT,HA)
“ …… Pertama saya beri madu tetesi pake tangan ….. “ (HT)
“ ….. Kalo ASI saya belum keluar diberi madu dan air biasa …..” (HS)
“ ….. Sewaktu pertama kali lahir, langsung saya berikan susu formula karena puting saya bengkak karena iritasi ….. “ (SI)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. ASI saya baru keluar 2 hari 2 malam setelah anak lahir…. “
“ …… Setelah anak lahir langsung diberikan ASI …. “ (RT,JH,HA,HJ)
“ ….. ASI saya baru keluar 3 malam setelah anak lahir …. “ (RG)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan pertama kali MP-ASI
“ …… Mulai umur 5 bulan saya berikan bubur dicampur sayur-sayuran …. “ (HT)
“ …… Sebelumnya 5 bulan saya beri ASI dan setelah umurnya diatas 5 bulan saya sudah berikan bubur beras atau bubur kacang ijo ….. “ (SM)
“ …… Mulai umur 6 bulan saya beri pisang yang dikeruk …. “ (MH)
- Tanda-tanda anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Anak biasanya menangis-nangis itu berarti minta untuk disuapi makanan …. “ (HL,SM,HN,MH)
“ ….. Kalo dia liatki makan , mau tongki juga makan terus piring makanta’ diambil dan nasi dihambur-hamburkan ke lantai … “ (JH,HA,SU)
Ø Jenis MP-ASI
“ Campe (kacang merah) dikasi sebagai sayur dicampur bubur beras merah…..” (HA)
“….. saya beri bubur beras ditambahkan sayur bayam,biasanya saya juga kasi bubur kacang ijo ….” (SM)
“……saya beri bubur beras merah dicampur sayur bayam dan wortel,biasanya juga saya kasi telur ayam masak ….” (HT,JH,HJ)
“….. Umur 6 bulan saya beri pertama kali pisang yang dikeruk……” (MH)
“….. Umur 2 tahun saya beri biscuit, biasanya juga saya kasi kue pisang goring, tapi tidak ada saya kasi kue yang dibuat sendiri di rumah….” (RT)
“…… Biasa saya kasi roti pawa atau agar-agar ……..” (SU)
“……. Saya beri pertama kali kacang kedelai …….” (HN)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Masak beras bersamaan dengan kacang ijo, setelah masak baru dikasi turun bayam terus dihaluskan dan ditapis, bagian bawah tapisannya diambil dan diberi pada anak ……” (HT,SM,SR)
“……. Pisang yang ukurannya agak besar dikeruk namun sebelumnya direndam air panas pisangnya terus diangkat lagi, tujuannya direndam di air panas supaya jadi matang pisangnya…. “ (MH)
“…… Beras dimasak dulu, setelah mau matang baru turunkan sayur-sayurannya berupa wortel, bayam, kangkung, ikan teri di kasi juga setelah digoreng ……” (SI)
“ ….. Kacang kedeleinya disiram air panas terus ditumbuk, disaring dan akhirnya jadi tepung, biasa dicampur dengan tepung beras merah, kalo maumi dikasi sama anak tinggal diseduh saja dengan air hangat …..” (HN)
“…… Beras dimasak jadi nasi hingga lembek terus dicampur sayur kacang panjang, daun kacang, biasa juga dikasi ayam kalo ada lagi uang untuk membelinya, ayamnya biasanya dimasak dan dipotong-potong kecil terus dicampur masuk ke dalam nasinya …..“ (RG,RT)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Mulai umur 8 bulan saya beri 1 sendok nasi dengan frekuensi makan 3 x sehari ….” (RT)
“…… Saya beri 1 sendok makan pertama kali makan, selanjutnya saya tambah porsinya sesuai dengan keinginan anak apa masih mau makan atau sudah kenyang….” (HA,HT,JH,MH)
“…… Pertama saya kasi 2 sendok makan dulu, kalo masih mau makan ditambahkan lagi ….” (HN,SR,SI)

Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Buburnya dicoba dulu pake sendok makan, lalu dicicipi sedikit, kalo terasa sudah enak rasanya dan tidak panas lagi baru dikasi makan mi’ anakku tapi bukan sendok itu lagi yang dipakai menyuapinya, pakai sendok lain…..” (SR,SI,RT,HA).
“….. Dicoba dulu makanannya pake tangan, cuma mau tahu panas atau sudah dingin itu makanan, kalo sudah dingin baru kasi makan mi’ anakku pake tangan juga …. “ (HN,SM,MH)

I. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang bisa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saya biasa berikan bubur beras merah tapi saya tidak kasi garam karena kalo saya kasi makanan itu garam anak saya tidak mau makan makanan yang lain lagi, katanya orang-orang dulu kalo dikasi garam buburnya kena rabun mata bede’ nanti…” (HN)
“ …..Biasanya saya kasi juga pallu butung yang bahannya berupa tepung beras, pisang, santan,gula pasir, dikasi garam sedikit, dicampur jadi satu adonan terus dimasak....” (HA)
“ …. Biasa saya berikan ikan masak (ikan cakalang) dan dihilangkan tulangnya, ikannya dimasak sendiri, saya kasi makan ikan supaya kuat anakku nanti kalo sudah besarmi’ …” (RT)
“…… Anak saya tidak pernah saya kasi jagung dan ubi, hanya bubur beras saja karena anak saya lebih menyukai makan bubur beras….”(SM)
“….. Kalo di posyandu biasanya diberikan bubur kacang ijo ditambah gula merah, kue bolu juga, biasa juga roti kukus didalamnya berisi kacang ijo, sering ki’ dikasi begitu karena sudah kebiasaan dari dulu dan anak-anak balita menyukainya…” (HD)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“….. Dahulu orang-orang biasa diberikan jagung tapi dibuat jadi tepung dulu dengan cara ditumbuk-tumbuk baru dimasakmi’ di kasi mi’ sama anak ….”(HD)
“…. Biasa juga orang-orang dulu kasi makan ubi kayu yang diolah jadi tepung atau dimasak begitu saja….” (HS).

HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
Pre laktal feeding
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak setelah melahirkan” …(NR,HY,MN).Menurut H, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASI ibu melimpah.
…”ASI-ku tidak langsung keluar sehingga anakku hanya diberikan air putih dulu”…(NS,HS,NL)
….”saya di operasi waktu melahirkan, jadi satu hari itu hanya diberikan susu”..(MD)

2. Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak setelah melahirkan dan sampai sekarang masih menyusui” …(NR)
….”satu malam setelah melahirkan baru saya berikan ASI esklusif dan sampai sekarang masih menyusui”(HS)
“….sekitar 5 jam setelah melahirkan, saya baru bisa memberikan ASIku”(NL)
…saya harus menjalani operasi untuk kelahiran putri saya, jadi selama 1 hari tidak bisa memberikan ASI esklusif.Satu hari setelah operasi barulah menyusui”(MD)
….3 hari setelah melahirkan, baru ASIku keluar jadi baru bisa menyusui (NS)
3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…sekitar 3 bulan,saya mulai mengenalkan dengan bubur bayi karena produksi ASI sudah mulai berkurang dan agak rewel makanya saya berinisiatif untuk mencoba/mengenalkan bubur SUN”..(NL)
“…kurang lebih umur 5 - 6 bulan,mulai dikenalkan dengan bubur karena melihat panduan dan pengarahan yang disampaikan pada saat posyandu.(NS,MD dan MN)
“….mulai umur 7 - 8 bulan ato besar-besarpi saya kasi kenalkan dengan bubur……”(HY,HS), Menurut HS,kalau anak-anak terlalu cepat diberi makanan tambahan bisa sakit/bermasalah dengan pencernaannya (sambil menunjuk ke dadanya makanya dia hanya memberikan bubur beras saja dan tidak divariasi.

4. Jenis MP-ASI
“…anakku hanya menyukai bubur SUN karena sejak awal saya langsung mengenalkan bubur SUN sebagai makanan pendamping ASI. Pernah saya coba untuk membuatkan bubur nasi tapi dia kurang menyukai makanya bubur SUN saya lanjutkan(khusus untuk anak yang terakhir(umurnya 8bulan).Adapun untuk sikakak yang sudah berumur 4 tahun, sewaktu umur 9 bulan sudah dibuatkan bubur nasi…..”(NR)
“….sebagai perkenalan awal,sekitar umur 3bulan,mulai dikenalkan dengan bubur SUN tapi tidak na suka makanya saya buatkan bubur beras dari tepung yang disangrai’
(NL).Begitupula halnya dengan MD dan MN memberi bubur SUN sebagai perkenalan awal dan selanjutnya membuat bubur nasi saja dan kadang divariasi dengan sayur-sayuran.
…”saya hanya memberikan bubur nasi saja yang ditambahkan dengan garam ke anak dan tidak dicampur dengan apa-apa”(NS,HS).Menurut HS, dia telah menerapkan hal yang sama pada putra pertamanya dan tidak ada masalah walaupun dia sudah diberitahu/disarankan untuk dicampur dengan sayur dan ikan.

5. Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuat bubur nasi dengan cara yang sama yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan kompornya, kemudian didiamkan(hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya.
Menurut NR, berhubung anaknya hanya menyukai bubur SUN sehingga dia membuatkan bubur SUN anaknya dengan cara mengambil bubuk SUN sebanyak 5 sdm yang disiram dengan setenganh gelah air hangat,dicampur merata lalu siap diberikan untuk anaknya.
Lain halnya dengan ibu NL, berhubung anaknya ga suka bubur SUN sehingga dia membuatkan bubur yang terbuat dari tepung beras yang telah disangrai. Adapun caranya yaitu beras atao kacang hijaunya disangrai baru dipabrik nanti setelah jadi tepung siap dikomsumsi dan bisa juga disimpan untuk beberapa hari (2-3 minggu) dalam toples yang kedap udara.

6. Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 2 – 3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 – 2 sendok nasi. Ada yang biasa menghabiskan langsung dan ada juga yang harus dipaksa untuk menghabiskan.Hal ini juga tergantung pada anak-anak karena kadang bosan/jenuh jadi kalau disuap,biasanya kalau tidak disuka langsung dia semprotkan keluar.

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.

Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI
1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan(why)
- Bubur SUN
- Buah
- Bubur nasi saja
- Bubur nasi yang biasa divariasikan dengan sayur-sayuran, ikan dan telur
- Bubur beras merah sangrai (sudah jarang tapi masih dilakukan oleh ibu NL)
2. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan (why)
Bubur beras merah yang disangrai, ini sudah jarang diberikan. Menurt NL, dia memberikan bubur beras merah karena pengalaman dari orangtua….”saya berfikir praktis juga karena untuk sekali buat bubuk/tepung beras merah sangrai bisa disimpan untuk beberapa hari dan lebih mudah membuatnya serta memberikan ke anak(tinggal diseduh dengan air panas kemudian diaduk sambil didinginkan sampai bisa disuapkan ke anak). Selain itu saya juga mendapat informasi kalau beras merah itu sangat bagus gizinya. Kadang saya variasikan dengan pemberian kacang hijau yang disangrai juga….”





















DAFTAR INFORMAN KECAMATAN MESSAWA

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Lefina Lapi
LP
35
SMP
IRT
Ibu Balita
2
Maria
MR
34
SMU
Ibu Kader
Ibu Kader
3
Mariana
MA
28
SD
IRT
Ibu Balita
4
Marima
MI
29
Tdk tmt SD
IRT
Ibu Balita
5
Nelce
NC
30
SD
IRT
Ibu Balita
6
Meisa
MS
30
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Desa
7
Sunalia
SL
28
SD
IRT
Kader
8
Sibo’
SB
35
SD
IRT
Ibu Balita
9
Ati
AT
38
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Balita
10
Indo’ taruk
IT
65
Tdk pernah sekolah
Dukun
Dukun
11
Suli’
SU
40
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Non Balita
12
Limbong
LB
42
SMP
IRT
Ibu non Balita
13
Datu’
DT
32
SD
IRT
Ibu non Balita
14
Denna
DN
34
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Balita
15
Muliati
ML
38
SD
IRT
Ibu Balita
16
Nurlianti
NL
28
SMU
IRT
Ibu Kader
17
Tannga’
TG
55
Tdk pernah sekolah
Dukun
Dukun
18
Adel Andama
AA
26
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
19
Netty Kombong
NK
22
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
20
Ecce
EC
31
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita


HASIL FGD
I. Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ …… Sewaktu pertama lahir, dikasi air beras 7 biji karena kebiasaan orang tua dulu juga begitu …… “ (LP,SL,MA,MI,NC,MS)
“ …… Pertama kali saya beri air beras lalu air putih ditetesi masuk ke mulutnya, dipilih beras yang masih utuh dengan tujuan anak menjadi sehat dan kuat dan sudah menjadi kebiasaan/tradisi orang-orang dulu ….. “ (LB,ML)
“ ….. Pertama kali saya beri kopi dalam bentuk serbuk tidak dikasi gula terus diseduh dengan air hangat untuk mencegah step…” (MR)
“….. Dikasi air beras dipilih beras yang utuh supaya anaknya panjang umur …” (IT)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. ASI saya baru keluar setelah 3 malam anak saya lahir…. “ (DT)
“ …… ASI saya keluar 2 hari setelah anak saya lahir …. “ (MS,DN)
“ ….. ASI saya baru keluar 4 hari setelah anak saya lahir …. “ (MA)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan pertama kali MP-ASI
“ …… Pertama kali saya beri bubur beras merah pada umur 4 bulan …. “ (LB,MA,NC)
“ …… Pertama kali diberi bubur sewaktu umur 6 bulan….. “ (Sl,MS,LP,ML,SB)
“…… Karena ASI saya tidak mencukupi maka saya kasi bubur beras di usia 2 bulan lebih awal…” (SB,SU)
- Tanda-tanda anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Anak biasanya menangis tapi setelah diberi bubur berhenti juga menangis …. “ (MS,Sl,MI)
“ ….. Anak saya biasanya memungut nasi yang jatuh di lantai terus dimakan, pada saat keluarga lagi makan minta juga nasi yang ada dipiring … “ (NL,DT)
Ø Usaha dukun supaya ASI cepat keluar
“……. Saya beri daun “kambara” bentuknya seperti daun kacang panjang tapi ada bijinya juga, biasa dimasak dengan bijinya lalu diminum oleh ibunya agar ASI cepat keluar dan banyak, itu sudah lama dilakukan dan telah terbukti khasiatnya….” (IT,TG)
Ø Jenis MP-ASI yang diberikan
“ …..Kuning telur ditumbuk-tumbuk lalu dikasi air minum, selanjutnya diberi bubur saring berupa beras dicampur kacang panjang, kacang ijo, sawi putih, dan kangkung…..” (LP,SU,SB ,NC,MS,MA,MI,SL,AT)
“….. saya beri bubur beras ditambahkan sayur bayam,biasanya saya juga kasi bubur kacang ijo ….” (SM)
“……Pertama saya beri pisang ambon karena mengandung vitamin serta cocok dengan anak-anak karena lembut di mulut….” (MR,DN)
“…..saya beri hati ayam, ikan basah atau ikan kering dicampur kedalam bubur beras merah……” (ML)
“….. Pertama saya beri bubur beras merah ditambahkan garam sedikit biar ada rasanya….” (NL)

Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Beras dimasak dulu setelah agak lembek dikasi masuk sayurnya berupa bayam,sawi putih, daun singkong dan kangkung ……” (LP)
“……. Beras merah ditumbuk dulu baru disangrai kalo sudah halus terus dimasak biasa juga ditambahkan susu bubuk dan gula dan setelah masak baru dikasi makan anak…. “ (NL)
“…… Beras merah dikasi jadi tepung dulu baru dimasak bersama gula merah yang dikeruk dan setelah ditiriskan lalu di dinginkan ……” (NC,SU,DN)
“ ….. Beras merah dimasak lalu dicampur sayur daun ubi dan bayam terus disaring, bagian bawah saringan diambil kemudian diberikan kepada anak …..” (MA,MS,MI)
Ø Usaha dukun supaya anak yang lahir sehat dan kuat makan
“ …… perutnya diberi ramuan tradisinal yang dinamakan “sarri’-sarri’ baru” yang diolesi keperutnya dengan cara diremas-remas itu ramuan….”(IT,TG)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Pertama kali saya beri 1-2 sendok makan saja umur 4 bulan, selanjutnya bertambah sesuai dengan keinginan anak ….” (LP)
“…… Pertama kali beri diusia 4 bulan 1 sendok makan, selanjutnya diusia 11 bulan sudah diberikan sebanyak 1 sendok nasi….” (MR,ML)
“…… Mulai umur 7 bulan saya beri sebanyak 1 sendok makan, makin bertambah umurnya makin banyak juga diberikan ….” (AT)
“…… Pertama kali saya beri sebanyak 3 sendok makan …..” (MS)
“….. Diusia 4 bulan saya beri sebanyak 1 sendok makan, diusia 6 bulan saya biasanya kasi 3 sendok makan, selain itu ada makanan sampingannnya yakni pisang …..” (LB)
Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Makanan dicoba pake sendok makan lalu diberikan pada bayi pake sendok itu juga …..” (LP)
“……..Saya beri makanan pake tangan saya sendiri karena anak saya lebih suka disuap pake tangan …. “ (DT,ML)
“…Saya suap pake tangan karena kalo pake sendok makanannya dimuntahkan …. “ (SB)
“….. Untuk mencoba rasa dari makanan itu saya pake tangan, tapi untuk disuapi saya pake sendok makan …. “ (MI,NC)

II. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang biasa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saya biasa berikan kue sawallah (taripang) karena gampang mendapatkan bahan makanannya dan banyak tersedia disini …” (ML)
“ …..Biasa juga saya beri bandang karena dikukus untuk menghindari makanan gorengan ....” (LB)
“ …. Biasa diberikan juga bandang lojo’ yang bahannya berupa ubi kayu diparut terus didalamnya berisi pisang masak tapi untuk anak tidak diberi kelapa …” (DT,DN)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“…..Orang-orang dulu biasa memberikan ubi jalar yang direbus dan dicampur gula atau garam tapi sekarang sudah tidak dikasi lagi karena sudah diganti dengan makanan yang lebih moderen seperti MP-ASI biskuit ….”(LB)
“…. Ubi (dora’) biasa juga diberikan orang dulu-dulu, ubi tersebut dibakar, sekarang masih ada yang melakukannya tapi sudah jarang pengaruh dari modernisasi….” (ML)

HASIL INDEPTH INTERVIEW
Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
1. Pre laktal feeding
…”berhubung ASI-ku tidak langsung keluar, sehingga anakku hanya diberikan air putih dulu”…(AA,NC dan NK).

2. Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak sesaat setelah melahirkan” …(LB dan EC).Menurut LB yang juga ketua kelompok dasawisma dan sekaligus kader, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASInya melimpah….”memang sewaktu hamil, saya rajin memeriksa dan melakukan persiapan sehingga waktu melahirkan produksi ASI juga banyak”
“….sekitar 1 hari setelah melahirkan barulah ASI keluar, makanya pemberian ASI baru diberikan setelah 1hari itu..”(AA,NC dan NK).Lain halnya dengan NK, nanti setelah lima hari baru memberikan ASI pada anak karena sakit dan terjadi pembengkakan disekitar payudara.


3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…umur sekitar 4-6 bulan,saya mulai mengenalkan dengan makanan pendamping karena anak mulai rewel dan suka nangis makanya orang tua dan sekitar menyarankan untuk mulai memberikan makanan tambahan/pendamping ASI. …(AA,NK, NC, EC).Selain itu menurut LB, dia biasa melihat kebiasaan anaknya yang mulai menggigit-gigit sesuatu seperti wortel.

4. Jenis MP-ASI
Ada kebiasaan masyarakat di Messawa, yaitu pemberian kuning telur yang telah masak kepada anak-anak yang baru akan makan selain ASI atau memberikan kuning telur masak sebagai makanan yang pertamakali masuk ke mulut anak-anak Mitosnya, makanan tersebut akan memberikan kekebalan untuk anak-anak dari hal-hal yang tidak diinginkan (juga sebagai antibodi,dalam istilah kesehatan)
Jadi umumnya, ibu-ibu responden di messawa menyebutkan kalau makanan yang pertamakali dikenalkan adalah kuning telur, selanjutnya memberikan buah-buahan yang masak ke anak-anak seperti pisang masak yang dikerok lalu disuapkan ke mulut mereka.Nama pisangnya “putti pait”.
Yang menarik, rata-rata ibu balita di messawa memberikan bubur tepung beras merah yang telah disangrai untuk umur 6 – 9 bulan dan diatas umur 9 bulan baru diberikan nasi lembek yang divariasikan dengan sayur dan ikan (biasanya ikan mairo kering yang telah direndam baru diiris-iris kecil).Menurutnya, selain karena kandungan gizi beras merah yang bagus juga karena umumnya beras itu mudah didapat dan merupakan hasil dari lahan yang mereka tanami disekitar pegunungan.Begitupula halnya dengan sayur-sayuran yang menjadi campuran bubur sebagai variasi, didapatkan pula sebagai hasil lahan jadi masih segar( LB,NC,NK,EC,AA).

5 Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuatkan bubur tepung beras merah yang sudah disangrai untuk anak usia 6 – 9 bulan dengan cara merendam beras merah selama 1 hari baru dibilas, ditiriskan dan diangin-anginkan. Selanjutnya dipabrik menjadi tepung lalu disangrai dan bisa disimpan untuk beberapa hari. Adapun cara penyajiannya sebelum diberikan ke anak ada 2 cara yaitu jika menginginkan rasa manis maka ditambahkan gula merah dan kalau tidak bisa juga ditambahkan garam saja baru diseduh dengan air panas sambil diaduk sampai merata.
Diatas usia 9 bulan, anak-anak mulai dikenalkan dengan nasi yang lembek/lunak. Kemudian dicampur dengan air sayur/air ikan dan diberikan juga sayurnya tapi dengan terlebih dahulu melunakkannya.

6 Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 2-3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 sendok nasi.Kadang habis dan kadang juga tidak karena tergantung kesukaan anak(merasa enak untuk makan,bisa dilihat dari tingkahnya waktu disuap yaitu mulai menyemburkan makanannya jika tidak suka).



7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.

Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI

1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
a. Kuning telur
b. Buah pisang “putti pai”
c. Bubur tepung beras merah yang sudah disangrai
d. Nasi lunak/lembek
e. Biskuit

2. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
“…..Orang-orang dulu biasa memberikan ubi jalar yang direbus dan dicampur gula atau garam tapi sekarang sudah tidak dikasi lagi karena sudah diganti dengan makanan yang lebih moderen seperti MP-ASI biskuit ….”(LB).































DAFTAR INFORMAN KECAMATAN SENDANA

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Harjah
HJ
27
SMP
IRT
Ibu Balita
2
Nurliah
NH
26
SMP
Ibu Kader
Ibu Kader
3
Hasiah
HS
67
Tdk tmt SD
Dukun
Dukun
4
Maspiani
MP
30
SMP
IRT
Ibu Balita
5
Jumania
JM
37
SPG
IRT
Ibu non Balita
6
Rasma
RM
32
SMU
IRT
Ibu Balita
7
Jernawati
JW
34
SMEA
IRT
Ibu Balita
8
Anugrawati
AR
36
S1
IRT
Ibu Balita
9
Rosita
RS
34
SMP
IRT
Ibu Balita
10
Hasmirah
HM
25
SMP
IRT
Ibu Balita
11
Salpiah
SP
37
SMP
IRT
Ibu Balita
12
Husbainah
HB
37
SMP
Jennang
Jennang
13
Fatimah Hariadi
FH
42
D1 Kebidanan
Bidan
Bidan
14
Idam Surahyu
IS
25
D3 Kebidanan
Bidan
Bidan
15
Kalijo Parusi
KP
67
Sarjana Muda (BA)
Tokoh Adat
Tokoh Adat
16
Sohrah
SR
40
S1
Staf Kelurahan
Ibu Balita
17
Adaliah
AL
34
D3 keperawatan
Ibu Desa
Ibu Desa
18
dr. Yupie Handayani
DY
33
Kedokteran UNHAS
Ka.PKM
Ka.PKM


HASIL FGD

Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI

Ø Pre Laktal Feeding
“ ……Sewaktu pertama kali lahir saya beri madu agar tidak kena influenza…… “ (RS)
“ ……Sewaktu pertama lahir kali diberi teh supaya tidak kering tenggorokannya… “ (HJ)
“ ……Sewaktu pertama lahir diberi madu terus diolesi kebibirnya…… “ (HM)
“ …… Pertama kali diberi madu dibasahi bibirnya karena sudah menjadi kebiasaan orang tua dulu ….. “ (SP,HB,JW)
“ …… Pertama kali diberi madu, adaji’ ASI ku tapi tidak bisa diisap karena besar puting susuku tapi mulutnya anakku kecil jadi susahki’ untuk menetek ….. “ (AR)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. 4 hari baru keluar ASI ku, jadi sebelumnya hanya madu saya kasi…. “ (HJ)
“ …… Setelah 1 hingga 2 minggu baru keluar ASI, lama baru keluar …. “ (HS)
“ ….. Setelah 1 hari 1 malam baru keluar ASI, sebelumnya hanya diberikan madu…. “ (JM,AR)
“ …… Setelah 1 hingga 2 hari baru keluar ASI ku, terlambat saya berikan …. “ (MP,HB)
“ …… Salah satu penyebab lamanya ASI baru keluar adalah cara menyapih yang salah, jangan hanya puting susu yang diisap tapi 1 susu yang diisap termasuk aerolanya …. “ (DY,IS,FH)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan pertama kali MP-ASI
“ …… Mulai umur 6 bulan baru diberi bubur nasi dicampur sayur.…. “ (AL,AR,JW,MP)
“ …… Usia 1 tahun baru saya kasi kenal makanan lunak karena menyusui terus,banyak ASI ku tersedia….. “ (RS)
“…… Usia 4 bulan baru dikasi bubur saring…” (HB,RM,JM)
- Tanda-tanda anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Anak saya biasanya cuap-cuap dan tangan meminta-minta diberikan makanan …. “ (AL)
“ ….. Tidak ada tanda-tanda khusus pada anak saya hanya kalo di kasi masuk ayunan tidak mau tidur, habis diberi pi’ bubur saring baru dia mau tidur … “ (JW,AR)
“ ……. Anak biasanya selalu menangis terus keluar-keluar lidahnya,itu pertanda dia lapar dan minta untuk disuapi …. “ (HM,SP,SR)
Ø Jenis MP-ASI yang diberikan
“ …..Biasa saya beri bubur nasi ditambah sayur bayam, tomat,dan telur masak.semuanya dicampur jadi satu dijadikan bubur saring…..” (HJ,HM,JM,AR,RM)
“….. Biasanya saya berikan biskuit pyramid dicelupkan di air the, anak saya tidak suka makan bubur saring ….” (RS)
“……Anak saya pertama kali makan bubur sun hingga usia 1 tahun….” (AL)
“….Biasanya saya berikan bubur nasi dicampur kacang ijo dan tempe yang telah disaring……” (RM,HS)
“….. Biasanya saya berikan air tajin dicampur biskuit dan sedikit kopi….” (MP)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Beras dimasak terlebih dahulu,baru setelah setelah mendidih dan mulai agak lembek baru diturunkan sayur bayamnya,dicampur juga telur ayam yang dimasak tersendiri ……” (HS,HJ,HM,JM)
“……. Beras dimasak dulu namun sebelumnya kacang ijo sudah dimasak dengan wadah tersendiri, kedua bahan makanan tadi dicampur dan ditambahkan pula sayur bayam, wortel, kentang yang telah dimasak bersama beras tadi, setelah tercampur semua baru disaring dan hasil saringannya dibawah tapisan yang diambil dan dikasi makan kepada anak saya …. “ (JW,HB)
“…… Beras merah dikasi jadi tepung dulu baru dimasak bersama gula merah yang dikeruk dan setelah ditiriskan lalu di dinginkan ……” (NC,SU,DN)
“ ….. Masak beras hingga hampir matang kemudian masak sendiri sayurannya dalam wadah berbeda, setelah keduannya masak baru dicampur, dikasi juga telur ayam masak, sayurannya berupa wortel, kacang ijo yang dimasak duluan dalam wadah tersendiri, dicampur jadi satu menjadi nasi tim …..” (SR,MP)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Pertama kali saya beri 1-2 sendok makan, setelah 1 tahun baru ditambah porsinya jadi 1 sendok nasi ….” (JW,HJ,JM)
“…… Pertama diberi 1 sendok makan, usia 7 bulan baru ditambahkan porsinya sesuai dengan keinginan anak ….” (AR,RM,SP)
“…… Pertama kali saya berikan 3 sendok makan waktu umurnya 6 bulan, tapi kalo dia masih minta makan lagi saya tambah lagi porsinya …..” (RM,RS)
Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Disuap pake tangan sebelum diberi dicoba dulu dengan cara dikasi masuk dimulut ibu untuk tahu rasanya,kalo sudah enak rasanya baru dikasi ke bayi …..” (HM)
“……..Saya suapi pake sendok makan dan langsung diberikan kepada anak saya…. “ (RS,MP)
“…Pertama kali disuap tidak mau makan kalo pake sendok makan, lebih dia suka pake dot …. “ (JM)
“…..Saya suapi pake sendok makan, untuk mencoba makanannya pake sendok yang lain…. “ (HJ)
“…..Saya kunyah-kunyah dulu baru dikasi makan sama anak…. “ (SP)

I. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang biasa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saat umur anak saya diatas 1 tahun saya berikan telur ayam,tempe,ikan tappilaalang (cakalang) atau ikan segar dari laut, saya campurkan kedalam buburnya setelah masak semuanya …” (HM)
“ …..Saya berikan nasi tim karena dari dulu anak-anak saya sebelumnya makan nasi tim juga sehingga jadi kebiasaan juga ....” (HM)
“ …. Saya biasa berikan ikan mairo, telur ayam masak, hati ayam kalo lagi ada ayam dan ada uang bisa dibelikan, biasa juga dikasi air ikan masak dicampur dengan bubur nasinya, kalo mau kasi hati ayam harus dibeli 1 ekor ayamnya baru dipisahkan hatinya karena tidak ada dijual hati ayam tersendiri…” (JW,DY,AR)
“ …. Kalo untuk kue-kue saya tidak berikan kue tradisional karena repot membuatnya …” (AR)
“ …. Kalo untuk kue biasa saya berikan kue lapis karena anak saya menyukainya …” (RM,JW)
“ …. Biasa juga saya kasi kue buroncong yang bahannya dari tepung terigu dan gula merah karena kue buroncong sudah menjadi makanan khas daerah sini …” (JM)
“ …..Saya berikan kue apam untuk kuenya karena cara membuatnya gampang dan bahannnya mudah didapatkan ....” (HB)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“…..Orang-orang dulu biasa memberikan makanan kepada anaknya berupa “bille” atau jagung, caranya jagung digiling baru dimasak setelah jadi tepung lalu dicampur dengan air ikan masak, sekarang sudah jarang yang berikan karena sudah bayank hasil olahannya jagung yang instant seperti tepung maizena….”(HB,JW)
“…..Orang dulu biasa juga kasi anaknya sukun sebagai MP-ASI, cara mengolahnya biasanya dijadikan kolak atau digoreng….”(HB,JW)
“…. Di sini susah untuk mendapatkan jagung karena jarang orang yang menanam, orang-orang diatas gunung banyak tanam karena cocok di daerah perkebunan ….” (AL)

HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
1. Pre laktal feeding
…” ASI-ku tidak langsung keluar selama 1 hari, sehingga anakku hanya diberikan/dioleskan madu disekitar mulitnya”…(SR).

2. Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak sesaat setelah melahirkan” …(AR,RM dan HM).Menurut AR, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASInya melimpah….”memang sewaktu hamil, saya rajin memeriksa dan melakukan persiapan sehingga waktu melahirkan produksi ASI juga banyak”

3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…umur sekitar 5-6 bulan,saya mulai mengenalkan dengan makanan pendamping karena anak mulai rewel dan suka nangis saya disarankan untuk memberikan makanan selain ASI. …(AR,RM,HM dan SR).

3. Jenis MP-ASI
“…jenis MP ASI yang mulai dikenalkan adalah bubur beras yang disaring.Kadang divariasikan dengan campuran sayur seperti bayam dan wortel (RM dan HM).Adapun ibu AR, kreatif jadi kadang dia variasikan juga dengan tahu dan tempe…”
“….sebagai perkenalan awal untuk anak saya berikan bubur nestle dan selanjutnya saya berikan bubur beras merah yang biasa divariasikan dengan sayur bayam dan hati ayam…,semuanya sudah dicoba tapi memang anakku malas makan….”(SR)
Biasa juga mereka memberikan buah yang sudah masak ke balita mereka seperti buah pisang yang dikerok.
“….Umur 1 tahun, saya memberikan juga biskuit bayi di pagi hari sebagai selingan bubur supaya tidak bosan…”(AR)

5 Cara membuat MP-ASI
“….Biasanya saya membuat bubur yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan, kemudian didiamkan (hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya..(AR,RM,HM dan SR)

7 Besar porsi yang diberikan
“…….memberikan 2-3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 sendok nasi…”(AR,RM dan HM).Menurut ibu SR….”Susah sekali memberikan makanan ke anakku bahkan sampai sekarang badannya kurus.saya sudah coba memberikan vitamin atas anjuran dokter anakku tetap malas untuk makan”

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.


Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI

1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
a. Buah pisang
b. Bubur beras biasa
c. Nasi lunak/lembek
d. Biskuit
3. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
“…… pernah ada kebiasaan orang tua dulu yaitu beras merah yang disangrai lalu dibuat jadi tepung kemudian diseduh dengan air panas.Tapi hal ini sudah lama tidak dilakukan apalagi saya ini kerja jadi agak sulit untuk membuatnya…”(AR).Selain itu pernah juga ada kebiasaan disekitar orang tua memberikan anaknya makanan yang telah dikunyah sebelumnya lalu menyuapkan ke mulut si anak (seperti bakso yang dikunyah sampai halus baru disuapkan ke anak.Hal ini juga sudah jarang dilakukan, menurut AR rezikonya juga mungkin banyak….siapa tau kuman/virus yang ada dimulut orang tua dan pindah ke anak…”
“…..Ada juga kebiasaan orang tua yang membuat tepung beras merah yang sudah disangrai kemudian di ambil 2 sendok makan dan diseduh dengan air panas dan air hangat lalu dimasukkan dalam dot…”(SR)


























DAFTAR INFORMAN KECAMATAN TAPPALANG

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Nurpiah
NP
35
Tdk tamat SD
IRT
Ibu Balita
2
Syamsiah
SY
32
SMU
Ibu Kader
Ibu Kader
3
Asliah
AL
35
Tdk tamat SD
IRT
Ibu Balita
4
Suriani
SR
33
SD
IRT
Ibu Balita
5
Sittiaras
ST
31
Tdk tamat SD
IRT
Ibu Balita
6
Hamsiah
HS
48
SD
Dukun
Dukun
7
Hasriani
HI
27
SMP
IRT
Ibu Balita
8
Arbaiah
AB
22
SD
IRT
Ibu Balita
9
Harma
HM
24
SD
IRT
Ibu Balita
10
Hadawiah
HD
29
SMP
IRT
Ibu Balita
11
Nurliah
NL
35
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Non Balita
12
Nurhayati Azis
NA
45
SD
Jennang
Jennang
13
Dewi
DW
20
SD
IRT
Ibu Balita
14
Sapiah
SP
38
SD
IRT
Ibu Balita
15
Murni
MN
30
SD
IRT
Ibu Balita
16
Haripah
HP
55
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu non Balita
17
Badariah
BD
21
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
18
Rahma
RM
25
Tamat SD
IRT
Kader

HASIL FGD
I. Perilaku dan Persepsi tentang ASi dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ ……Sewaktu pertama kali lahir tidak ada yang saya berikan …… “ (NP,SY,AL,SR,ST,HM,HD,NL,HP,MN)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. Saya langsung berikan ASI setelah melahirkan…. “(NP,SY,AL,SR,ST,AB,HM,HD,NL,HP,MN)
Ø Usaha ibu kader dalam membantu ibu-ibu agar ASI cepat keluar
“…… Disarankan makan daun kacang panjang dan batang pisang muda dimasak terus dimakan sebagai sayur agar ASI lancar keluar ….” (SY)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur mulai diberi MP-ASI
“ …Mulai umur 4 bulan baru saya berikan bubur nasi dicampur kacang ijo.…. “ (AB)
“ …Mulai umur 6 bulan baru saya berikan bubur beras.…. “ (HI,DW)
“ …Mulai umur 8 bulan baru diberikan bubur beras dan tidak dicampur dengan yang lain.…. “ (ST)
“ …Mulai umur 4 bulan baru saya berikan bubur dicampur kangkung,bayam,pepaya muda.…. “ (SR,HM,HD)
“ …Mulai umur 1 bulan baru saya berikan bubur beras.…. “ (SP)
- Tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Kalo anakku menangis berarti dia lapar dan setelah diberi makanan baru berhenti menangis …. “ (AL,ST,DW,AB)
“ ….. Kalo anakku susah tidur itu berarti dia lapar dan setelah diberi makanan barumi’ tidur …. “ (SP,HD)
Ø Jenis MP-ASI
“ …..Saya berikan bubur beras ditambah kangkung,bayam,pepaya muda berasnya dimasak dulu baru dimasukkan sayurannya, jarang dikasi ikan…..” (SR)
“ …..Saya berikan bubur beras saja dan hanya diberi garam …..” (HI,DW,ST,AL,NP,HM,MN,NL)
“ …..Saya berikan bubur nasi saja dengan sayur bayam dikasi garam sedikit jarang diberikan ikan karena tidak ada penjual ikan …..” (SR)
“……jenis MP-ASI yang biasa diberikan di posyandu berupa biskuit, bubur beras merah dalam bentuk kemasan sachet sisa diseduh air hangat, bubur kacang ijo dalam bentuk kemasan sachet juga pembagian dari puskesmas….” (SY)
“….Dikasi “empeng” atau sagu yang dimasak….” (HP)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Beras dimasak terlebih dahulu dan setelah hampir masak baru dikasi turun sayur bayamnya terus ditambah garam sedikit ……” (HI,DW)
“…….Beras dimasak saja sampe menjadi bubur……” (ST,HM,MN,AL)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Umur 4 bulan saya berikan pertama kali bubur saring 1 sendok makan, diusia 7-8 bulan tidak disaring lagi buburnya….” (NP,DW,HM)
“…… Pertama saya berikan bubur sebanyak 1 sendok nasi ….” (AL,ST)
“…… Pertama kali diberikan sebanyak 1 sendok makan nanti setelah umur 1 tahun ditambah porsinya …..” (AB)
“…… Pertama kali diberikan 1 -2 sendok makan, bertambah umurnya ditambah juga sesuai keinginan anak ….” (SP)
“…… Saya berikan 2 sendok makan …..” (NL)
Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Orang dulu biasanya “ditamma” atau dikunyah-kunyah dimulutnya ibu baru dikasi keanaknya…..” (HP)
“……..Bubur disaring , umurnya kurang dari 1 tahun disuapi pake tangan terus diatas 1 tahun umurnya makan sendirimi’…. “ (NP,SP)
“…Umur 4 bulan buburnya disaring dan anaknya disuapi dan setelah umurnya lewati 1 tahun dia makan sendiri dan menete’ juga …. “ (ST)
“…..Buburnya dikasi turun di telapak tangan terus dijilat dan tidak dikasi turun disendok karena kalo pake tangan lebih terasa…. “ (NP)
“…..Saya pake sendok untuk menyuapinya karena bersih…. “ (HI)
“…..Saya biasa pake tangan untuk menyuapi makanan karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu…. “ (AL,SR)
“…..Saya suapi pake tangan karena menjadi kebiasaan dan lebih enak dirasa…. “ (ST)
“…..Saya suapi pake tangan sampai umur 2 tahun karena saya tidak mau makan sendiri pake sendok …. “ (AL).







II. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI
Ø Jenis MP-ASI yang biasa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saya biasa kasi ikan basah karena anak saya suka makan begitu ....” (SY)
“ …. Biasa dikasi doko-doko lame kayu yang bahan utamanya ubi kayu diparut terus dikukus dicampur kelapa muda dan disiram gula merah, anak saya suka makan kue itu dan tidak susahji’ cara bikinnya…” (NA)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“…..Dulu biasa dikasi “cendol” yang bahannya dari tepung beras terus dikasi kapur yang dibuat sendiri bahannya dari kulit siput (tude), tude dipanggang terus diremas-remas lalu dilarutkan, airnya diambil sebagai bahan pengeras agar cendolnya tidak hancur, sekarang sudah tidak dipakai lagi karena sudah ada bahan yang praktis untuk pengeras seperti tepung kanji atau maizena ….”(NA)


HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI

Pre laktal feeding
“ ……Sewaktu pertama kali lahir tidak ada yang saya berikan selain ASI…”(BD,RM)
Kapan mulai diberi ASI
“….sejak lahir, langsung menyusui dengan ASI karena produksinya melimpah(ST,HM dan BD) karena sebelum melahirkan saya suka makan sayur(RM)

3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…umur sekitar 4 bulan,saya mulai mengenalkan dengan makanan pendamping karena anak mulai rewel dan suka nangis lagian produksi ASI sudah mulai berkurang makanya orang disekitar menyarankan untuk mulai memberikan makanan tambahan/pendamping ASI. …”(ST,HM, BD dan RM)

4. Jenis MP-ASI
“…jenis MP ASI yang mulai dikenalkan adalah bubur beras yang disaring.Hanya ditambahkan dengan sedikit garam (ST).Kadang divariasikan dengan campuran sayur seperti bayam dan wortel (RM,HM dan SR).Khusus untuk ibu HM, dia tidak mencampur langsung sayur dan ikannya kedalam bubur nasi.
Biasa juga mereka memberikan buah yang sudah masak ke balita mereka seperti buah pisang yang dikerok dan pepaya.
“….Biasa juga diselingi dengan biskuit supaya tidak bosan…”(HM)

5. Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuat bubur nasi dengan cara yang sama yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan kompornya, kemudian didiamkan(hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya.
“….untuk bubur yang dicampur dengan sayuran…biasanya sayur dicampur pada saat beras yang dimasak sudah membengkak…”(BD dan RM)
“…anakku tidak mau makan kalau sayur/ikannya langsung dicampur pada saat membuat bubur.Semuanya harus dipisahkan dan nanti pada waktu akan disuapkan baru dicampur…(HM)

6. Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 2-3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 2 sendok nasi.(ST dan RM).”…Anakku susah sekali makan jadi hanya 1 sendok nasi untuk satu kali makan walau sudah divariasi….”(HM)
“…kalau anakku biasanya dia makan 3-4 kali dengan porsi 2 sendok nasi.Kuatki nafsu makannya..”(BD)

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.


Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI
1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
Bubur beras biasa
Bubur beras dicampur
Biskuit
2. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
“…..biasa dikasi “cendol” tapi hanya airnya yang diberikan pada anak….”(BD)














MENGGALI POTENSI PANGAN LOKAL
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN MP-ASI PROPINSI SULAWESI BARAT


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pravalensi gizi buruk di propinsi Sulawesi Barat masih cukup tinggi, berdasarkan hasil pemantauan pertumbuhan anak balita yang diperoleh dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten pada tahun 2005 didapatkan 679 anak yang menderita gizi buruk dan 1.367 anak yang mengalami BGM. Angka ini semakin meningkat pada tahun 2007 (Data bulan januari 2007) dengan jumlah anak yang menderita gizi buruk sebanyak 1299 anak.
Hasil analisis situasi gizi Susenas tahun 1999 – 2002 menyimpulkan gangguan pertumbuhan anak terjadi pada umur 6 – 23 tahun. Gangguan pertumbuhan tersebut telah terjadi sejak usia 4 – 6 bulan pertama kehidupan bayi; terjadi baik di desa maupun di kota. Mulai umur 6 bulan gangguan pertumbuhan tersebut semakin nyata dan mencapai puncaknya pada umur 11 bulan dan masih tetap menurun hingga umur 23 bulan Kurva Pertumbuhan relatif mendatar.
WHO/UNICEF dalam global strategy on infant and feeding merekomendasikan untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal ada empat hal penting yang harus dilakukan yaitu: memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayi segera setengah jam setelah bayi lahir, kedua memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI eksklusif sejak lahir sampai bayi usia 6 bulan, ketiga memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi berumur 6 bulan sampai 24 bulan dan keempat meneruskan pemberian ASI sampai bayi berumur 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari pangan yang murah dan mudah diperoleh dari daerah setempat(indegenes food).
Propinsi sulawesi barat sebagai propinsi termuda di Indonesia memiliki hasil pangan yang beranekaragam baik nabati maupun hewani. Kekayaan alam ini pula yang memperkaya makanan tradisional di propinsi malaqbi ini. Makanan tradisional yang banyak dikenal antara lain Loka Anjoro, Jepa, Ikan Bou Piapi dan masih banyak lagi yang memerlukan penelitian yang lebih jauh untuk mengangkat makanan tradisional Sulawesi Barat.
Sejalan dengan berkembangnya MP-ASI pabrikan yang dilihat dari aspek sosial budaya dan demografi sebagian masyarakat sulawesi barat masih sulit mengjangkau pabrikan MP-ASI tersebut. Demikian pula bila dilihat dari aspek pengenalan makanan pada anak selain ASI, makanan tradisional yang dikembangkan menjadi MP-ASI dapat dengan mudah didapatkan dan diolah oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak baduta.
Tujuan
Tujuan Umum :
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan MP-ASI yang berasal dari makanan tradisional Propinsi Sulawesi Barat.
Tujuan Khusus :
- Mengidentifikasi makanan tradisional yang terdapat di Propinsi Sulawesi Barat.
- Memformulasi makanan tradisional yang potensial untuk dikembangkan menjadi MP- ASI
- Menguji daya terima MP-ASI Lokal pada kelompok sasaran.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan ujicoba laboratorium(organoleptik) dan lapangan. Adapun tahap-tahap kegiatan penelitian ini adalah :
1. Identifikasi makanan tradisional.
Kegiatan identifikasi makanan tradisional dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan di lima kabupaten. Identifikasi dilakukan dengan mengunjungi pasar tradisional dan penggalian secara kualitatif melalui Focus Discussion Group (FGD) dan wawancara mendalam kepada ibu yang memiliki anak dan balita, bidan, dukun, ibu desa, kader,jennang(tukang masak) dan tokoh masyarakat yang dianggap cukup memahami dan mengetahui resep makanan tersebut beserta hirarki historisnya
2. Formulasi makanan tradisional menjadi Makanan Pendamping ASI
Makanan tradisional yang sudah diidentifikasi kemudian diseleksi dan diuji nilai gizinya. Makanan yang memiliki nilai gizi tinggi dan cocok untuk diberikan kepada anak usia dibawah dua tahun (Baduta) yang diprioritaskan untuk dipilih. Makanan yang terpilih kemudian dikembangkan lebih jauh lagi agar cara pengolahannya dapat disederhanakan (lebih praktis) dan komposisi gizinya lebih lengkap lagi sesuai standart kebutuhan gizi anak Baduta. Hasil dari formulasi makanan tradisional tersebut disusun dalam bentuk makanan MP-ASI
3. Uji coba daya terima MP-ASI Lokal
MP-ASI lokal yang sudah dikembangkan kemudian di uji coba lebih lanjut daya terimanya pada anak baduta (uji organoleptik). Daya terima oleh anak baduta di ukur dari habis atau tidaknya makanan tersebut dikomsumsi serta pengaruhnya terhadap pertambahan berat badan anak BADUTA























HASIL PENELITIAN
Salah satu hal yang penting dalam upaya mencapai tumbuh kembang anak yang optimal adalah dengan memberikan makanan pendamping ASI sejak bayi berusia 6 bulan sampai 12 bulan. MP-ASI hendaknya dibuat dari pangan yang murah dan mudah diperoleh dari daerah setempat (indegenes food). Propinsi sulawesi barat sebagai propinsi termuda di Indonesia memiliki hasil pangan yang beranekaragam baik nabati maupun hewani. Kekayaan alam ini pula yang memperkaya makanan tradisionalnya.
Identifikasi makanan tradisional.
Kegiatan identifikasi makanan tradisional dilaksanakan dengan melakukan kunjungan lapangan di lima kecamatan yang telah dianggap mewakili keberadaan pangan lokal yang ada di propinsi Sulawesi Barat yaitu: Kecamatan Binuang, Kecamatan Messawa, Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Sendana dan Kecamatan Tapalang. Kelima kecamatan ini terdapat di empat kabupaten yang ada di Sulawesi Barat yaitu Kabupaten polewali(Binuang dan Wonomulyo), Mamasa(Messaw), Majene(Sendana) dan Mamuju(Tapalang).
Potensi pangan lokal yang ada disetiap kecamatan hampir sama,hal ini dipengaruhi oleh karakteristik wilayah yang terdiri atas daerah sekitar pegunungan dan daerah sekitar pesisir pantai..Misalnya kecamatan yang berada disekitar pegunungan yang kebanyakan penduduknya bercocok tanam sehingga melimpah produksi hasil pertaniannya, misalnya beras, beras merah, kacang-kacangan, umbi-umbian seperti talas dan ubi jalar, jagung dan sayur-sayuran. Adapun kecamatan yang berada disekitar peisisr pantai dan kebanyakan warganya nelayan sehingga produknya adalah hasil-hasil perikanan.
Ada satu hal yang menarik dari kabupaten polewali yang sebagian besar wilayahnya pegunungan adalah adanya usaha untuk mengembangkan produksi tanaman “jewawud” atau yang lebih dikenal dengan istilah lokal yaitu “Tarreang”.Jewawut atau Tarreang dalam bahasa Mandar adalah tanaman pangan spesifik lokasi lahan kering atau lahan sawah tadah hujan, ditanam sesudah padi rendengan. Masyarakat awam mengenal tanaman tarreang ini hanya sebatas sebagai pakan unggas/burung tapi hal ini oleh badan ketahanan pangan setempat berusaha untuk mengembangkan produksinya karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi yang ada pada jewawud ini sangat bagus terutama kandungan protein, zat besi dan karbohidratnya tinggi.Bahkan mereka sudah buat diversivikasi pangan tersebut dengan mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan seperti, bubur tarreang, dodol tarreang,baje’ tarreang burasa’ tarreang dan masih banyak lagi yang lainnya.
Identifikasi makanan tradisonal yang telah dilakukan dengan mengunjungi pasar tradisional dan penggalian secara kualitatif melalui Focus Discussion Group (FGD) dan wawancara mendalam diperoleh hasil bahwa hampir sebagian besar daerah yang telah dikunjungi di Propinsi Sulawesi Barat mempunyai makanan khas yang bahan dasarnya sama seperti jenis makanan yang olahannya berasal dari beras, ubi kayu, jagung, pisang dan sukun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan tradisional yang ada di setiap kecamatan hampir sama seperti loka anjoroi, jepa, baroncong, dadar, kue kasippi,kue manis, kue baruasa’, bolu gula merah, lawar mairo,jenis makanan olahan dengan bahan dasar jewawut dan masih banyak lagi yang lainnya yang dapat kita lihat pada lampiran

Formulasi makanan tradisional menjadi Makanan Pendamping ASI
Selama ini makanan yang menjadi MP-ASI, khususnya balita yang ada di propinsi sulawesi barat adalah bubur beras saja atau bubur beras merah yang kadang divariasi dengan sayuran.Setelah anak-anak menginjak umur 1-2 tahun ke atas, orang tua mulai memberikan makanan berupa penganan-penganan kecil/ kue-kue yang biasa mereka makan seperti kue apam, kue dadar, bolu gula merah,roti kambang (umumnya kue yang lunak).Selain itu, kadang orang tua membuatkan kue-kue kering yang biasa dimakan seperti biscuit.Misalnya kue minyak dan baruasa’.
Berdasarkan hal itu maka direkomendasikan untuk membuat MP-ASI yang dibuat berdasarkan potensi pangan lokal dan dari khasanah/keanekaragaman makanan tradisional yang ada di propinsi Sulawesi Barat.Adapun yang direkomendasikan adalah
1. MP-ASI Campuran
MP-ASI campuran yaitu MP-ASI yang dibuat dengan cara formulasi dari 3 bahan pangan yang berbeda tapi kaya dengan kandungan gizi seperti beras merah, kacang kedelai dan kacang hijau. Bahan pangan tersebut disangrai kemudian dijadikan tepung. Adapun penyajiannnya dengan mengambil beberapa sendok tepung yang sudah jadi kemudian dicampur dengan sedikit gula/garam lalu diseduh dengan air panas dan siap dihidangkan untuk anak-anak.
2. MP-ASI Kering
MP-ASI kering yaitu MP-ASI yang dibuat dengan cara mengolah bahan pangan menjadi produk kering yang bisa dimakan dan bisa disimpan dalam waktu yang lebih lama seperti kue Baruasa’ dan kue Minyak
Baruasa’
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa/merah
- Terigu
- Gula pasir
- Kacang yang telah disangrai dan dikupas kulitnya lalu digiling kasar
- Telur
Cara Membuat:
- Gula, telur dan potasa’ dikocok sampai res
- Lalu dimasukkan tepung beras dan terigu, diaduk hingga tercampur merata lalu dibentuk-bentuk dsimpan diatas talam yang telah diolesi minyak,lalu dibakar diatas tungku yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan palekko’ (tutup yang terbuat dari tanah juga)
- Kue baruasa’ siap dihidangkan.
Kue Minyak
Bahan-bahan:
- 10 butir telur
- 1 kg Gula pasir
- Terigu campur tepung beras merah
- Setengah botol Minyak asli
- Frambozen
- Vanili
- Potasa’
Cara Membuat :
- Telur, gula pasir dan potasa+vanili dikocok sampai res
- Minyak kelapa dipanaskan sampe mendidih lalu dituang kedalam kocokan telur dan gula kemudian diaduk hingga merata
- Masukkan terigu dan diaduk hingga adonan bisa dibentuk.
- Cetak, lalu diletakkan diatas talam yang telah diolesi minyak baru dibakar diatas tungku.
Telur Gabus
Bahan-bahan :
- Tepung Kanji
- Telur
- Ikan bakar/digoreng
Cara Membuat :
- Ikan dihaluskan
- Kocok telur dengan menggunakan garpu lalu campur dengan garam dan sedikit bumbu masak dan ikan yang sudah ditumbuk halus
- Masukan tepung sedikit-demi sedikit sampai adonan bias dipulung
- Digoreng dalam minyak dingin dan dimasak diatas api sehingga masak dan garing.
3. MP-ASI
MP-ASI ini dibuat dengan cara membuat makanan pendamping langsung mengolah bahan dasarnya seperti bubur kacang hijau, bubur tarreang, bubur beras merah yang dicampur dengan sayur-sayuran, bolu wortel dan kripik bayam.
Daya terima MP-ASI Lokal


KESIMPULAN

1. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat di Propinsi Sulawesi Barat potensi pangan lokalnya hampir sama di setiap kecamatan dan kabupaten karena keadaan geografisnya terdiri dataran tinggi dan pesisir pantai. Hasil pertaniannya berupa beras putih,beras merah, ubi kayu, jagung, talas,kacang merah, sukun.Begitu pula halnya dengan makanan tradisional yang hampir sama seperti kue minyak, kue baruasa’, kue bolu gula merah, kue kasippi, loka anjoroi, jepa, bandang-bandang, baje, dadar, apam dan lain-lain.
2. Bahan pangan yang direkomendasikan adalah bahan pangan lokal yang bisa dikembangkan menjadi MP-ASI lokal untuk anak Baduta dan Balita setempat yaitu jenis makanan yang bahan dasarnya terbuat dari beras merah, kacang hijau, pisang, ubi kayu, jagung dan sayur-sayuran yang dapat diolah menjadi makanan yang langsung dikonsumsi seperti kue – kue basah maupun kering/penganan sehari-hari.Misalnya kue pallu butung, kue minyak, kue bagea, kue baruasa’, kue bolu paranggi dan lain-lain. Selain itu, bisa diolah menjadi pangan campuran yang dibuat dengan cara disangrai lalu dijadikan tepung seperti dibuat menjadi tepung beras merah, tepung kacang hijau dan tepung kacang hijau
3. Ada hal menarik yang ditemukan di Kabupaten Polewali Mandar tepatnya di Kecamatan Campalagian yaitu tanaman “ Jewawut” atau Tarreang (istilah lokal). Tanaman ini umumnya hanya dikenal sebagai makanan burung namun sebenarnya mempunyai kegunaan yang cukup banyak selain sebagai makanan pokok juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi MP-ASI lokal karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi seperti protein, zat besi dan karbohidrat. Jewawut/Tarreang dapat diolah menjadi makanan seperti buras tarreang, sokkol tarreang, bubur tarreang, lappa-lappa.



























DAFTAR LAMPIRAN JENIS PANGAN LOKAL /MAKANAN TRADISIONAL YANG ADA DI PROPINSI SULAWESI BARAT
POLA MENU PANGAN SEKITAR
SULAWESI BARAT

Kebanyakan produk terbuat dari olahan beras biasa, beras ketan, ubi kayu,pisang, jagung dan sagu


KECAMATAN BINUANG


1. Sikapa
Sikapa adalah tanaman sejenis umbi-umbian seperti talas.Talas ini harus diolah dulu sebelum menjadi produk penganan
Cara Membuat:
- Sikapa dikupas kulitnya lalu dipotong kecil-kecil
- Kemudian diberi garam lalu dijemur sampai kering
- Bisa disimpan lama dan diolah lagi menjadi makanan dengan cara merendamnya selama 2 hari dan selanjutnya bisa dimasak/dikukus atau digoreng.

2. Apam
Bahan utamanya dari beras biasa yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Gula merah
- Bibit
- Kelapa muda yang diparut kasar



Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan bibit dan gula merah yang telah disisir halus
- Kemudian dicampurkan air sedikit demi sedikit sampai diperoleh adonan yang kalis dan semua bahan tercampur merata.
- Kemudian adonan siap dikukus (masukkan adonan kedalam wadah/cetakan baru taruh diatas dandang kukusan)
- Setelah dikukus (dilihat kuenya sudah mekar/membengkak), dikeluarkan dari cetakan dan siap disajikan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya.



3. Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam



Cara Membuat:
- Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

4. Dadar
Bahan-bahan :
- Tepung terigu
- Santan
- Telur
- Kelapa muda parut dan gula merah yang dimasak sebagai isi.
Cara Membuat :
- Tepung terigu dicampur dengan 1 biji telur dan santan sambil diaduk sampai merata
- Lalu didadar satu persatu hingga adonan habis
- Masukkan adonan isi kedalam dadar lalu digulung rapi dan siap untuk dihidangkan.

5. Taripang
Bahan utamanya dari beras ketan putih atau hitam yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras ketan baru
- Kelapa muda parut
- Gula merah
- Minyak goreng
- Garam
Cara Membuat :
- Tepung beras ketan dicampur dengan kelapa muda parut lalu diberi garam sedikit sambil dipercikkan air hangat sambil diremas-remas menjadi adonan yang siap dibentuk
- Masukkan dalam minyak panas dan goreng sampai kemerah-merahan.
- Gula merah dicairkan sampai kental,lalu dimasukkan kue yang sudah digoreng.
- Dinginkan dan siap untuk disajikan

6. Bassang
Bahan-bahan:
- 300 gram jagung putih segar
- 50 gram kelapah setengah tua yang diparut
- 100 gram kelapa tua parut dan diambil santannya
- 50 gram aren
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Jagung dimasak dengan santan bening sampai setengah matang, berigaram secukupnya, aduk hingga merata.
- Setelah matang masukkan santan kental sambil diaduk rata.
- Angkat dan hidangkan dengan kelapa setengah tua parut, kemudian tambahkan gula aren.

7. Lawak Mairo
Bahan-bahan:
- Ikan lure segar
- Jeruk nipis
- Kelapa setengan tua yang telah diparut(disangrai)
- Lombok
- Garam
Cara Membuat:
- Ikan lure segar disiangi dan dibuang tulangnya, lalu diperasi air jeruk nipis.
- Kemudian dicampur dengan dengan kelapa parut yang telah disangrai, cobekan lombok(sesuai selera) dan garam sambil diremas-remas sehingga tercampur dan daging ikan menjadi lunak
- Siap dihidangkan.
8. Kue Bolu Merah
Bahan-bahan:-
- Gula merah
- Tepung beras biasa
- Terigu
- Telur
- Potasa’
Cara membuat:
- Kocok gula merah,telur dan potasa’ sampai res
- Lalu campur dengan tepung beras dan terigu sambil diaduk hingga merata lalu tuang dalam cetakan dan dibakar diatas tungku yang ditutup dengan palekko’
- Setelah masak, siap dihidangkan.






9. Putu
Bahan-bahan:
- Beras ketan yang disangrai lalu digiling menjadi tepung
- Kelapa muda parut
- Gula merah
Cara Membuat :
- Tepung beras ketan dicampur dengan gula merah yang telah disisir halus dan kelapa muda parut sambil diremas-remas.
- Kemudian masukkan dalam cetakan dan siap untuk dihidangkan

10. Bubur Kacang Hijau
Bahan-bahan :
- Kacang hijau
- Santan
- Gula merah
Cara Membuat :
- Kacang hijau dimasak sampai kulitnya pecah
- Lalu masukkan santan dan gula merah
- Masak sampai mendidih lalu dinginkan dan siap dihidangkan

11. Baruasa’
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa
- Terigu
- Gula pasir
- Kacang yang telah disangrai dan dikupas kulitnya lalu digiling kasar
- Telur
Cara Membuat:
- Gula, telur dan potasa’ dikocok sampai res
- Lalu dimasukkan tepung beras dan terigu, diaduk hingga tercampur merata lalu dibentuk-bentuk dsimpan diatas talam yang telah diolesi minyak,lalu dibakar diatas tungku yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan palekko’ (tutup yang terbuat dari tanah juga)
- Kue baruasa’ siap dihidangkan.

12. Loka Anjoroi
Bahan-bahan:
- Satu sisir pisang kepok mengkal atau mentah
- 200 gram santan kelapa kental
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur santan dengan garam
- Pisang direbus sampai matang kemudian dikupas kulitnya dan dimasukkan kedalam santan kental
- Aduk rata dan siap dihidangkan.
-



13. Jepa
Bahan-bahan:
- 800 gram ubi kayu
- 160 gram kelapa agak tua yang diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas,dicuci bersih lalu diparut kemudian diperas buang air dan getahnya
- Campurkan kelapa dan garam secukupnya lalu diaduk sampai merata
- Masukkan kedalam cetakan(yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk lempeng) yang telah dipanaskan lalu ditindis sampai agak tipis.
- Masak, lalu dibalik jika sisi bawahnya sudah masak
- Siap dihidangkan.


14. Kue Minyak
Bahan-bahan:
- 10 butir telur
- 1 kg Gula pasir
- Setengah botol Minyak asli
- Frambozen
- Vanili
- Potasa’
Cara Membuat :
- Telur, gula pasir dan potasa+vanili dikocok sampai res
- Minyak kelapa dipanaskan sampe mendidih lalu dituang kedalam kocokan telur dan gula kemudian diaduk hingga merata
- Masukkan terigu dan diaduk hingga adonan bisa dibentuk.
- Cetak, lalu diletakkan diatas talam yang telah diolesi minyak baru dibakar diatas tungku.

15. Sinole
Bahan-bahan:
- Tepung sagu
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara Membuat:
- Tepung sagu dicampur dengan air gula merah lalu dimasak sampai kental dan agak mengeras lalu didiamkan.
- Kemudian diambil dengan sendok baru diguling diatas kelapa parut
- Siap dihidangkan.










16. Doko’-doko’ cangkuning
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan
- Gula merah
- Santan
- Tepung beras biasa
- Kelapa parut
Cara membuat:
- Buat Uti:Kelapa muda parut dicampur dengan gula merah,terus diberi sedikit tepung dan dimasak sampai melengket.Kemudian bentuk bola-bola kecil.
- Masak santan dan tepung beras biasa sampai agak kental,sisihkan
- Tepung beras ketan dicampur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Ambil bola-bola kecil uti,bungkus dengan adonan tepung beras ketan.
- Siapkan daun dalam bentuk segitiga, lalu ambil 3 sdm adonan tepung beras biasa+santan yang telah dimasak dan masukkan bola-bola di atas.Lalu rapikan daun pembungkusnya.Kemudian dikukus
- Setelah masak dan siap dihidangkan.

KECAMATAN WONOMULYO

Bubur Kacang Hijau
Bahan-bahan :
- Kacang hijau
- Santan
- Gula merah
Cara Membuat :
- Kacang hijau dimasak sampai kulitnya pecah
- Lalu masukkan santan dan gula merah
- Masak sampai mendidih lalu dinginkan dan siap dihidangkan

Kue Lapis
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
Cara Membuat:
- Telur dan gula pasir dikocok terus masukkan terigu dan diaduk perlahan-lahan sambil dimasukkan santan sedikit-demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Kemudian dikukus dengan cara menuangkan satu sendok besar adonan kedalam cetakan yang ada dalam kukusan.
- Dimasak sampai permukaannya mengeras baru dituangkan lagi lapisan selanjutnya
- Dilakukan sampai adonan habis
- Dinginkan dan siap untuk dihidangkan.

Putu
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan yang masih baru digiling
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Tepung beras ketan yang baru digiling, lalu dicampur dengan kelapa setengah tua yang telah diparut.
- Diremas-remas baru dibentuk dan dimasukkan gula merah kedalamnya,lalu dikukus sampai masak dan siap disajikan.

Pisang Hijau
Bahan-bahan:
- 1 kg pisang raja yang dikupas kulitnya
- 200 gram gula pasir
- Terigu
- Air daun pandan
- Saos:Santan, gula pasir dan terigu
Cara Membuat:
- Pisang dikukus dan dibelah dua
- Masak dua gelas air ditambah dengan 3 sendok makan minyak kelapa hingga mendidih lalu masukkan terigu dan sari daun pandan secukupnya.
- Bentuk sesuai ukuran panjang kulit luar pisang, lalu kukus sampai setengah matang kemudian olesi dengan santan kental supaya mengkilat.
- Kukus kembali hingga matang
- Angkat dan sajikan dengan saos santan(Masak santan dan gula pasir lalu campur dengan terigu yang telah dilarutkan dengan sedikit air sampai kental).

Donat
Bahan-bahan:
- Terigu
- Fermipan
- Gula pasir
- Mentega
- Gula halus
- Telur
Cara Membuat:
- Kocok gula pasir sedikit dan telur sampai larut lalu masukkan fermifan dan terigu sedikit-demi sedikit sambil dipercikkan air.
- Kemudian tambahkan mentega lalu uleni hingga kalis.
- Diamkan selama setengah jam sampai adonan mengembang kemudian dipotong-potong lalu dibentuk bundar dan didiamkan lagi selama kurang lebih 15 menit.
- Ambil adonan yang sudah dalam bentuk bulat lalu lubangi tengahnya dan goreng dalam minyak panas sampai kuning kemerah-merahan.
- Diangkat, kemudian diguling dalam bubuk gula.
- Donat siap dihidangkan.

Bandang - bandang
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras biasa
- 400 gram gula pasir
- 500 gram pisang raja tanpa kulit
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Garam secukupnya
- Daun untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan santan,tepung dan garam
- Aduk diatas api sedang sampai bahan tidak lengket dan matang, angkat.
- Kukus pisang, lalu dipotong kecil-kecil
- Ambil daun pisang, tuangi 3 sdm adonan, lalu isi dengan pisang lalu dibungkus.Lakukan hingga pisang dan adonan habis.
- Setelah semua selesai dibungkus, kukus diatas api selama 2 jam (sampai matang)
- Angkat dan sajikan.

Loka Anjoroi
Bahan-bahan:
- Satu sisir pisang kepok mengkal atau mentah
- 200 gram santan kelapa kental
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur santan dengan garam
- Pisang direbus sampai matang kemudian dikupas kulitnya dan dimasukkan kedalam santan kental
- Aduk rata dan siap dihidangkan.

Jepa
Bahan-bahan:
- 800 gram ubi kayu
- 160 gram kelapa agak tua yang diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas,dicuci bersih lalu diparut kemudian diperas buang air dan getahnya
- Campurkan kelapa dan garam secukupnya lalu diaduk sampai merata
- Masukkan kedalam cetakan(yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk lempeng) yang telah dipanaskan lalu ditindis sampai agak tipis.
- Masak, lalu dibalik jika sisi bawahnya sudah masak.
- Jepa siap dihidangkan

Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam
Cara Membuat:
Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

10. Loka Sari
Bahan-bahan:
- Pisang kepok masak,
- 200 gram santan kelapa kental
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur santan dengan garam
- Pisang dikukus sampai matang lalu dibelah 2 kemudian dikupas kulitnya dan dimasukkan kedalam santan kental
- Aduk rata dan siap dihidangkan.

Cucur
Bahan-bahan:
- Gula merah yang disisir halus
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Air secukupnya
Cara Membuat:
- Campur gula merah, tepung beras biasa yang baru digiling,lalu dipercikkan air dan diadon sampai bisa dibentuk
- Kemudian digoreng dalam minyak panas sampai masak.

Golla kambu
Bahan-bahan:
- Beras Ketan
- Kelapa setengah tua yang diparut
- Gula merah
Cara membuat:
- Beras ketan dikukus,sisihkan
- Gula merah/aren dimasak hingga menjadi larutan yang kental dan matang (agak lengket) kemudian masukkan beras ketan yang telah dikukus dan kelapa setengah tua yang telah diparut, lalu aduk sampai merata dan masak.
- Kemudian cetak dan dinginkan baru diiris-iris dan siap dihidangkan.




Roti pisang
Bahan-bahan:
- Pisang yang sudah masak
- Terigu
- Ragi
Cara membuat:
- Haluskan pisang yang telah masak
- Kemudian campur dengan terigu dan fermifan, lalu biarkan sampai mengembang
- Jika adonan sudah mengembang, dibakar dengan cara mengambil 1 sendok sayur adonan yang dituang diatas wajan yang dibakar diatas tungku lalu ditutup dengan palekko’ sampai matang
- Siap disajikan
Mendut
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara membuat:
- Buat isi:Kelapa muda parut dicampur dengan gula merah,terus diberi sedikit tepung dan dimasak sampai melengket.Kemudian bentuk bola-bola kecil.
- Tepung beras ketan dicampur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Ambil adonan isi,bungkus dengan adonan tepung beras ketan.
- Siapkan daun dalam bentuk segitiga, kemudian adonan tepung beras ketan yang telah dibentuk bulatan dicelupkan kedalam minyak sebelumdimasukkan dalam daun pisang.
- Lalu rapikan daun pembungkusnya dan susun diatas dandang kemudian kukus hingga matang
- Setelah masak dan siap dihidangkan.

Bakpao
Bahan-bahan:
- 1 kg terigu
- 1 butir telur
- Ragi setengah sdm
- Mentega secukupnya
Cara Membuat:
- Campur terigu dengan fermifan lalu masukkan kocokan telur, aduk hingga merata sambil dipercikkan air
- Kemudian campur dengan mentega sedikit lalu uleni hingga kalis.
- Diamkan hingga mengembang,potong-potong kecil lalu masukkan isi(bisa berupa kacang, coklat atau gula merah)
- Kukus hingga masak dan siap untuk disajikan.





Getuk Ubi kayu
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Garam secukupnya
- Gula pasir
- Vanili
- Kelapa setengah tua yang diparut
- Pewarna
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikukus kemudian digiling lalu dicampur dengan gula pasir, garam, vanili dan sebagian kelapa yang telah diparut
- Aduk hingga tercampur rata, bagi menjadi beberapa bagian dan diberi pewarna
- Bentuk sesuai selera dan hidangkan dengan taburan kelapa parut.

Aneka Olahan Jewawut
Dodol jewawut
Bahan-bahan:
- 2 kg tarreang
- 2 kg gula merah
- 300 gram gula pasir
- Santan dari 3 butir kelapa
Cara membuat:
Jewawut dicuci kemudian ditiriskan lalu digiling dan dijadikan tepung.Santan dipanaskan sampai mendidih dan hampir jadi minyak lalu gula yang telah disaring dimasukkan atau dicampur dengan santan lalu dididihkan, kemudian tepung jewawut dimasukkan dan diaduk sampai matang dan jadi dodol.


Baye’ Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- 1 kg gula merah
- 2 kelapa setengah tua yang diparut
Caramembuat:Gula merah dididihkan dan dicampur dengan kelapa yang sudah diparut setelah mendidih dan kelapanya diperkirakan masak. Kemudian jewawut yang terlebih dahulu dimasak dicampur dengan gula dan kelapa yang terlebih dahulu dimasak kemudian di aduk hingga wajik mengental.

Onde-onde Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- Gula merah
- Kelapa setengan tua yang diparut
Cara membuat:
Tepung jewawut dijadikan adonan dengan memercikkan air sambil diaduk hingga adonan bisa dibentuk,lalu ambil gula merah dan ditaruh ditengahnya lalu bentuk bulat.Kemudian dikukus dan setelah masak(mengapung), diturunkan dan digulingkan diatas kelapa parut.
Buras Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- Santan secukupnya
- Garam secukupnya
Cara membuat:
Santan didihkan, lalu dimasukkan garam sedikit dan jewawut dimasak sampai santannya berkurang.Kemudian diamkan lalu dibungkus kemudian diikat dua lapisan.Lalu dimasak selama kurang lebih 3 jam.

Bubur Tarreang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut
- 2,5 kg gula merah
- Santan
Cara membuat:
Air dimasak sampai mendidih lalu jewawut dicucidan dimasukkan kedalamnya,diaduk sampai jewawut lunak, lalu gula dan santan yang sudah disaring dicampur jadi satu kemudian didihkan kembali sambil diaduk.Jika terlalu kental dapat ditambah air secukupnya.

Teripang
Bahan-bahan:
- 1 kg jewawut.
- Gula merah
- Kelapa setengah tua parut
Cara membuat:
Jewawut dicampur dengan kelapa yang sudah diparut dengan cara meremas-remas dan memercikkan air hingga bisa dibuat adonan.Tidak terlalu kering atau lunak kemudian dibentuk lalu digoreng sampai berubah warnanya menjadi kuning kecoklatan.Setela itu teripang dicampur dengan larutan gula merah yang telah mendidih dan diaduk hingga mengental dan siap dihidangkan!















KECAMATAN MESSAWA

Tori
Bahan-bahan:
- 1600 gram tepung beras biasa
- 200 gram tepung beras ketan putih
- 1500 gram gula merah
- 500 gram minyak
Cara membuat:
- Beras direndam dan ditiriskan kemudian digiling.
- Masak gula merah dengan air, saring dan masak hingga mengental kemudian masukkan tepung-tepung aduk terus sampai rata, liat dan tidak lengket.
- Daun pisang diolesi dengan minyak kelapa dan bentangkan ditalanan
- Gulung adonan tipis-tipis di atas daun, iris panjang baru serong dan besarnya sesuai selera
- Lepaskan dari daun dan goreng dalam minyak yang panas hingga kuning kecoklatan
- Angkat dan tiriskan minyaknya kemudian hidangkan dipiring ceper atau toples

Kue Cacing
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan+beras biasa(3:1)
- Telur
- Vanili
- Bawang putih
Cara membuat:
- Kocok telur, vanili dan bawang putih yang telah dihaluskan.
- Kemudian campur dengan tepung, diaduk hingga merata dan adonan dimasukkan dalam cetakan.
- Lalu digoreng dalam minyak panas sampai kuning kecoklatan
- Angkat, tiriskan dan siap untuk disajikan.

Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam
Cara Membuat:
Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

Kue Lapis
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
Cara Membuat:
- Telur dan gula pasir dikocok terus masukkan terigu dan diaduk perlahan-lahan sambil dimasukkan santan sedikit-demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Kemudian dikukus dengan cara menuangkan satu sendok besar adonan kedalam cetakan yang ada dalam kukusan.
- Dimasak sampai permukaannya mengeras baru dituangkan lagi lapisan selanjutnya
- Dilakukan sampai adonan habis
- Dinginkan dan siap untuk dihidangkan.

Bandang-bandang
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras biasa
- 400 gram gula pasir
- 500 gram pisang raja tanpa kulit
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Garam secukupnya
- Daun untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan santan,tepung dan garam
- Aduk diatas api sedang sampai bahan tidak lengket dan matang, angkat.
- Kukus pisang, lalu dipotong kecil-kecil
- Ambil daun pisang, tuangi 3 sdm adonan, lalu isi dengan pisang lalu dibungkus.Lakukan hingga pisang dan adonan habis.
- Setelah semua selesai dibungkus, kukus diatas api selama 2 jam (sampai matang)
- Angkat dan sajikan.













Baroncong
Bahan-bahan:
- Terigu
- Kelapa muda yang dikerok
- Gula pasir/Gula merah
- Vanili
- Potasa’
Cara membuat:
- Semua bahan dicampur menjadi satu sambil diaduk hingga merata dan ditambahkan air sedikit demi sedikit(adonan kental)
- Diamkan beberapa menit, lalu bakar dalam cetakan kue baroncong hingga kuning kecoklatan.
- Keluarkan dalam cetakan dan siap untuk dihidangkan.

Cake Ubi
Bahan-bahan:
- 300 gram gula halus
- 1 gelas santan kental
- 7 butir telur
- Ubi kayu yang diparut dan diperas airnya
- Vanili
Cara membuat :
- Kocok gula, telur, vanili dan potasa’ sampai res
- Masukkan ubi kayu yang telah diparut dan diperas airnya
- Tuang dalam cetakan, lalu dibakar.
- Setelah masak keluarkan dari cetakan dan siap dihidangkan

Tarajju’
Bahan-bahan:
- Ubi kayu yang direbus
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah yang disisir halus
Cara membuat:
- Ubi kayu yang telah dikukus dihaluskan dengan cara menumbuk dalam palungan.
- Kemudian campur dengan gula dan kelapa parut, lalu adonan dibentuk.
- Celupkan dalam adonan (campuran tepung terigu dan air), lalu digoreng hingga kuning kemerah-merahan.
- Siap dihidangkan.









Bandang Mallojo’
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Pisang kepok
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
Cara Membuat:
- Ubi kayu di parut,lalu dicampur dengan gula merah
- Pisang di iris-iris(potong belah lalu dibagi 2), lalu dibungkus dengan adonan ubi kayu yang telah dicampur gula merah
- Kukus hingga matang, lalu taburi dengan kelapa parut

Lemet
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Kelapa muda setengah tua yang diparut
- Gula merah
- Daun Pisang
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas kulitnya, dicuci lalu diparut.
- Campurkan kelapa setengah tua yang telah diparut dan gula merah yang telah disisir halus.Aduk hingga merata lalu bungkus dengan daun pisang
- Selanjutnya dikukus dalam dandang
- Setelah masak, kue siap dihidangkan

Dadar
Bahan-bahan :
- Tepung terigu
- Santan
- Telur
- Kelapa muda parut dan gula merah yang dimasak sebagai isi.
Cara Membuat :
- Tepung terigu dicampur dengan 1 biji telur dan santan sambil diaduk sampai merata
- Lalu didadar satu persatu hingga adonan habis
- Masukkan adonan isi kedalam dadar lalu digulung rapi dan siap untuk dihidangkan.










KECAMATAN SENDANA

Pallu Butung
Bahan-bahan :
- Pisang kepok
- Tepung beras
- Santan
- Gula dan sedikit garam
Cara Membuat:
Ada dua cara pembuatan pallubutung yaitu dengan mengukus terlebih dahulu pisangnya baru dipotong atau bisa juga secara langsung dimasak dengan sausnya yaitu dengan cara :
- Pisang, dikupas kulitnya lalu dipotong-potong(disisihkan!)
- Kemudian santan dimasak bersamaan dengan pisang yang telah dipotong-potong beserta gula dan garam
- Apabila sudah nampak matang pisangnya maka dicampur dengan tepung beras yang telah dilarutkan terlebih dahulu dengan air sedikit supaya kuahnya agak kental.
- Setelah masak, didiamkan dan siap dihidangkan(bisa juga ditambahkan dengan sagu mutiara).

Apam
Bahan utamanya dari beras biasa yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Gula merah
- Bibit
- Kelapa muda yang diparut kasar
Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan bibit dan gula merah yang telah disisir halus
- Kemudian dicampurkan air sedikit demi sedikit sampai diperoleh adonan yang kalis dan semua bahan tercampur merata.
- Kemudian adonan siap dikukus (masukkan adonan kedalam wadah/cetakan baru taruh diatas dandang kukusan)
- Setelah dikukus (dilihat kuenya sudah mekar/membengkak), dikeluarkan dari cetakan dan siap disajikan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya


Kui’-kui’
Bahan-bahan
- 600 gram tepung beras ketan
- 200 gram kelapa setengah tua yang diparut
- 300 gram gula merah yang disisir tipis
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Campur semua bahan hingga rata
- Panaskan cetakan di atas bara api
- Setelah panas, cetakan di isi dan ditutup rapat dengan palekko’
- Angkat dan siap untuk dikonsumsi.










Putu
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan yang masih baru digiling
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Tepung beras ketan yang baru digiling, lalu dicampur dengan kelapa setengah tua yang telah diparut.
- Diremas-remas baru dibentuk dan dimasukkan gula merah kedalamnya,lalu dikukus sampai masak dan siap disajikan

Jepa
Bahan-bahan:
- 800 gram ubi kayu
- 160 gram kelapa agak tua yang diparut
- Garam secukupnya
Cara Membuat:
- Ubi kayu dikupas,dicuci bersih lalu diparut kemudian diperas buang air dan getahnya
- Campurkan kelapa dan garam secukupnya lalu diaduk sampai merata
- Masukkan kedalam cetakan(yang terbuat dari tanah liat dan berbentuk lempeng) yang telah dipanaskan lalu ditindis sampai agak tipis.
- Masak, lalu dibalik jika sisi bawahnya sudah masak.
- Jepa siap dihidangkan

Dadar
Bahan-bahan:
- Telur
- Terigu
- Ragi
- Gula merah
- Santan
Cara membuat:
- Kocok telur dan gula merah sampai res
- Masukkan terigu, fermifan dan santan kemudian aduk hingga merata lalu diamkan beberapa menit
- Ambil 1 sendok sayur adonan lalu masukkan dalam pendadaran, dibakar hingga masak(Warna bawahnya kuning kecoklatan), lalu kelurkan dari pendadaran dan digulung.Lakukan sampai adonan habis


Dodol Jagung
Bahan-bahan
- 2 kg jagung
- 2 kg gula merah
- 300 gram gula pasir
- Santan dari 3 butir kelapa
Cara membuat:
- Jagung dicuci, lalu diparut dan diperas airnya.Lalu air hasil perasan dimask hingga airnya berkurang.
- Lalu campur dengan santan yang telah dididihkan dipanaskan sampai hampir jadi minyak lalu gula yang telah disaring dimasukkan atau dicampur dengan santan lalu dididihkan.
- Terakhir campur adonan dengan memasukkan jagung yang telah dimasak.
- Lalu masak lagi sambil diaduk supaya tidak melengket dan tidak gosong.
- Dinginkan, lalu diris dan siap dikemas





Sarimanis
Bahan-bahan:
- Sukun
- Gula merah
- Minyak
Cara Membuat:
- Kupas sukun, buang getahnya, dicuci lalu dipotong 4 bagian kemudian dikukus
- Haluskan, lalu dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil dan lempeng.
- Lalu digoreng sampai kuning kecoklatan, sisihkan
- Masak gula, disaring lalu dimasak lagi hingga mengental lalu sukun yang telah digoreng dimasukkan kedalamnya.
- Siap dihidangkan

Kue Lapis
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
Cara Membuat:
- Telur dan gula pasir dikocok terus masukkan terigu dan diaduk perlahan-lahan sambil dimasukkan santan sedikit-demi sedikit sambil diaduk sampai rata.
- Kemudian dikukus dengan cara menuangkan satu sendok besar adonan kedalam cetakan yang ada dalam kukusan.
- Dimasak sampai permukaannya mengeras baru dituangkan lagi lapisan selanjutnya
- Dilakukan sampai adonan habis
- Dinginkan dan siap untuk dihidangkan.

Songkolo’ Ubi Kayu
Bahan-bahan:
- Ubi kayu
- Kacang hijau yang telah dimasak
- Garam
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara Membuat:
- Ubi kayu,dikupas kulitnya, diparut lalu diperas airnya, sisihkan
- Kacang hijau dimasak sampai mekar, sisihkan
- Campur keempat bahan-bahan lalu dibentuk dan dikukus sampai masak lalu dibungkus daun dan siap untuk dihidangkan

Buarangas
Bahan-bahan:
- Kacang hijau
- Gula merah
- Terigu
- Minyak goreng
Cara Membuat:
- Kacang hijau direbus hingga lunak,tiriskan dan dinginkan lalu dicampur dengan gula merah lalu dimasak lagi hingga kedua bahan menyatu dan agak kental sehingga kalau dingin bisa dibentuk.
- Bentuk adonan yang bulat dan agak lempeng.
- Ambil dan masukkan satu persatu kedalam adonan(terigu yang dicampur air) kemudian digoreng hingga kuning kecoklatan.







Tallo panyu
Bahan-bahan:
- 600 gram tepung beras ketan
- 200 gram kelapa setengah tua parut
- 300 gram gula merah
Cara Membuat :
- Tepung beras ketan dicampaur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Kelapa setengah tua yang telah diparut dicampur dengan gula merah, lalu dibentuk bulatan kecil
- Selanjutnya ambil 1 bulatan isi yang kemudian dibungkus dengan adonan tepung, dibentuk menjadi bola-bola.
- Kukus hingga masak, lalu guling-gulingkan diatas tepung beras yang telah disangrai.
- Siap dihidangkan




KECAMATAN TAPPALANG
Roti kambang
Bahan-bahan:
- Terigu
- Ragi
- Gula pasir
- Mentega secukupnya
- Garam secukupnya
- Isi:Gula merah dan terigu
Cara Membuat:
- Terigu disiram sedikit air, campur dengan ragi sambil aduk sampai membentuk adonan kemudian masukkan gula pasir,garam dan mentega secukupnya
- Remas-remas adonan hingga menjadi kalis, masukkan dalam cetakan (piring bundar yang terbuat dari alumunium/bisa juga cetakan lain),kemudian didiamkan selama beberapa menit sampai adonan mengembang
- Kukus hingga masak, lalu dinginkan dan masukkan adonan isi dengan cara membelah separuh bagian roti (tepung terigu yang dicampur dengan gula merah yang dicairkan, lalu dimasak hingga mengental)

Doko’-doko’/Bandang-bandang
Bahan-bahan:
- 500 gram tepung beras biasa
- 400 gram gula pasir
- 500 gram pisang raja tanpa kulit
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Garam secukupnya
- Daun untuk membungkus
Cara Membuat:
- Campurkan santan,tepung dan garam
- Aduk diatas api sedang sampai bahan tidak lengket dan matang, angkat.
- Kukus pisang, lalu dipotong kecil-kecil
- Ambil daun pisang, tuangi 3 sdm adonan, lalu isi dengan pisang lalu dibungkus.Lakukan hingga pisang dan adonan habis.
- Setelah semua selesai dibungkus, kukus diatas api selama 2 jam (sampai matang)
- Angkat dan sajikan.






Donat
Bahan-bahan:
- Terigu
- Fermipan
- Gula pasir
- Mentega
- Gula halus
- Telur
Cara Membuat:
- Kocok gula pasir sedikit dan telur sampai larut lalu masukkan fermifan dan terigu sedikit-demi sedikit sambil dipercikkan air.
- Kemudian tambahkan mentega lalu uleni hingga kalis.
- Diamkan selama setengah jam sampai adonan mengembang kemudian dipotong-potong lalu dibentuk bundar dan didiamkan lagi selama kurang lebih 15 menit.
- Ambil adonan yang sudah dalam bentuk bulat lalu lubangi tengahnya dan goreng dalam minyak panas sampai kuning kemerah-merahan.
- Diangkat, kemudian diguling dalam bubuk gula.
- Donat siap dihidangkan.

Tuppi-tuppi
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan
- Gula merah
- Kelapa setengah tua yang diparut
Cara membuat:
- Buat isi:Kelapa muda parut dicampur dengan gula merah,terus diberi sedikit tepung dan dimasak sampai melengket.Kemudian bentuk bola-bola kecil.
- Tepung beras ketan dicampur dengan air secukupnya, aduk rata hingga adonan bisa dibentuk.
- Ambil adonan isi,bungkus dengan adonan tepung beras ketan.
- Siapkan daun dalam bentuk segitiga, kemudian adonan tepung beras ketan yang telah dibentuk bulatan dicelupkan kedalam minyak sebelumdimasukkan dalam daun pisang.
- Lalu rapikan daun pembungkusnya dan susun diatas dandang kemudian kukus hingga matang
- Setelah masak dan siap dihidangkan.

Cendol
Bahan-bahan:
- 600 gram tepung beras
- 400 gram kelapa tua yang diambil santannya
- Air kapur sirih secukupnya
- 30 gram gula merah
- Daun pandan
Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan sedikit air, kemudian masukkan air kapur sirih dengan perbandingan 2:1
- Masak adonan sampai menjadi kental,angkat dan cetak dengan cetakan cendol selagi panas diatas baskom yang berisi air dingin
- Gula merah dicairkan, saring lalu campur dengan santan kental
- Hidangkan cendol yang telah jadi bersama campuran air gula merah dan santan.









Bolu paranggi
Bahan-bahan:
- Tepung terigu
- Gula merah
- Air kelapa
- Potasa’
Cara Membuat:
- Masak gula sampai larut dengan air kelapa, saring dan dinginkan
- Masukkan potasa’, kocok rata lalu masukkan terigu sedikit demi sedikit sampai rata.
- Diamkan sampai 3 jam(adonan sudah mengembang)
- Olesi cetakan dengan minyak, kemudian tuangkan adonan kedalam cetakan dan ditutup dengan palekko’
- Bakar diatas tungku sampai kue telah masak (kering kecoklatan)

Baroncong
Bahan-bahan:
- Terigu
- Kelapa muda yang dikerok
- Gula merah
- Vanili
- Potasa’
Cara membuat:
- Semua bahan dicampur menjadi satu sambil diaduk hingga merata dan ditambahkan air sedikit demi sedikit(adonan kental)
- Diamkan beberapa menit, lalu bakar dalam cetakan kue baroncong hingga kuning kecoklatan.
- Keluarkan dalam cetakan dan siap untuk dihidangkan.
Tetu
Bahan-bahan:
- Santan
- Terigu
- Gula merah
- Gula pasir dan garam secukupnya
- Daun pandan
Cara membuat:
- Buat cetakan dari daun pandang bernetuk segi empat, lalu masukkan gula merah yang disisir halus kedalamnya, sisihkan
- Campur terigu, santan, gula pasir dan sedikit garam sampai rata
- Kemudian tuang kedalam cetakan daun pandan yang berisi gula merah dan kukus di dandang sampai masak.
- Dinginkan dan siap untuk disajikan.

Apam
Bahan utamanya dari beras biasa yang dibuat menjadi tepung dengan cara merendam beras terlebih dahulu baru dicuci dan ditiriskan lalu dijemur-jemur atau diangin-anginkan kemudian digiling menjadi tepung baru.
Bahan-bahan :
- Tepung beras biasa yang baru digiling
- Gula merah
- Bibit
- Kelapa muda yang diparut kasar
Cara Membuat:
- Tepung beras dicampur dengan bibit dan gula merah yang telah disisir halus
- Kemudian dicampurkan air sedikit demi sedikit sampai diperoleh adonan yang kalis dan semua bahan tercampur merata.
- Kemudian adonan siap dikukus (masukkan adonan kedalam wadah/cetakan baru taruh diatas dandang kukusan)
- Setelah dikukus (dilihat kuenya sudah mekar/membengkak), dikeluarkan dari cetakan dan siap disajikan dengan menaburkan kelapa parut diatasnya


Putu
Bahan-bahan:
- Tepung beras ketan yang masih baru digiling
- Kelapa setengah tua yang telah diparut
- Gula merah
- Garam secukupnya
Cara membuat:
- Tepung beras ketan yang baru digiling, lalu dicampur dengan kelapa setengah tua yang telah diparut.
- Diremas-remas baru dibentuk dan dimasukkan gula merah kedalamnya,lalu dikukus sampai masak dan siap disajikan

Kue Acuang
Bahan-bahan:
- 6 butir telur
- Tepung beras biasa(Rosebrand)
- Potasa’
- Setengah liter gula pasir
- 1 botol minyak kelapa
Cara Membuat :
- Kocok telur dan potasa’sampai res
- Lalu masukkan sedikit demi sedikit tepung kedalam kocokan telur dan diaduk hingga rata sampai jadi adonan yang bisa dibentuk
- Setelah itu adonan dimodel lingkaran yang lonjong dan pinggir/ujungnya dibentuk.
- Lalu digoreng dalam minyak(tidak panas), setelah matang didinginkan
- Masak/cairkan gula pasir hingga mengental lalu masukkan kue acuang, aduk hingga kue terbalur dengan gula.



Kue Kasippi
Bahan-bahan:
- Terigu
- Gula pasir
- Telur
- Vanili
- Santan kental
- Mentega cair
Cara Membuat:
- Kocok telur, vanili dan gula pasir sampai res
- Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diselingi dengan santan dan mentega yang telah dicairkan,kemudian diaduk hingga merata
- Dimasukkan dalam cetakan,diratakan dengan menjepit 2sisinya
- Bakar,kemudian keluarkan dalam cetakan.
- Dinginkan dan bisa disimpan dalam toples

Kerupuk Ubi
Bahan-Bahan :
- Ubi Kayu
Cara Membuat :
- Ubi kayu diparut, lalu dicetak dalam plastic pembungkus es, biasa divariasi warna
- Kukus
- Dijemus sampai kering
- Biasanya digoreng sebelum disajikan

Kue Durian
Bahan-bahan :
- 1 liter gula
- 2 gelas santan
- 1 gelas minyak
Isi :
- Kelapa parut
- Gula merah
- Terigu
Cara membuatnya :
- Kelapa setengah tua diparut, dicampur dengan gula merah lalu dimasak sampai kering, biasanya ditambahkan tepung untuk menyatakan adonan
- Gula dicampur dengan santan dan ditambah minyak
- Masukkan terigu sedikit demi sedikit lalu diaduk hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk
- Ambil sebagian adonan, isi dengan adonan isi lalu dibentuk seperti durian dengan cara menggunting sisi-sisinya
- Dibakar dalam oven dan siap disajikan
Bolu Peca’
Bahan –bahan :
- Tepung beras biasa + ketan (2:1) disangrai
- Telur
- Gula merah
- Potas
Cara membuatnya :
- Kocok telur + potas sampai res
- Masukkan tepung perlahan-lahan sambil diaduk rata
- Kukus baru diiris-iris
- Gula dicairkan, disaring lalu dimasak hingga kental
- Masukkan Bolu diamkan sampai meresap lalu balik
Dadar Belanda
Bahan-bahan :
- Gula pasir
- Telur
- Terigu
- Pewarna

Cara membuatnya :
- Kocok telur + gula pasir + potasa + pewarna sampai mengembang lalu masukkan terigu sedikit demi sedikit.
- Ambil 1 sedok sayur lalu tuang ke pendadaran lalu tutup dengan palekko’.
- Jka sudah masak, taburi dengan sedikit gula pasir, lalu digulung rapi.
- Biasanya dijemur/dikeringkan untuk penyimpanan lebih lama.

Adapun hasil FGD dan Indepth Interview yang telah dilakukan oleh tim peneliti diperoleh hasil sebagai berikut ;
DAFTAR INFORMAN KECAMATAN WONOMULYO

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Sappe
SA
40
Tidak Tamat SD
IRT
Ibu Non Balita
2
Ha’diyaya
HA
35
Tidak pernah Sekolah
Dukun
Ibu Balita
3
Sri Handayani
SH
37
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
4
Erliani
EL
32
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
5
Menni Jamila
MJ
30
Tamat D1
IRT
Ibu Balita
6
Nurlina
NL
30
Tamat SMP
IRT
Ibu Desa
7
Baharah
BA
40
Tamat SMU
IRT
Kader
8
Nurlina Kembar
NK
32
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
9
Sahara
SH
29
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
10
Mardewi
MD
30
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
11
Murni
MU
28
Tamat SD
IRT
Ibu Non Balita
12
Sappe
SP
28
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
13
Yulistiawati
YL
34
D1 Kebidanan
IRT
Ibu Balita
14
Suwarni
SW
28
Tidak Tamat SD
IRT
Ibu Balita
15
Sutriani
SU
25
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
16
Ida
ID
29
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
17
Sugiani
SG
35
Tidak Tamat SD
Penjual Pecel
Ibu Balita
18
Nuralam
NR
35
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
19
Idawati
IW
32
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
20
Sitti Aminah
SA
35
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
21
Arfah
AF
21
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
22
Sohrah
SR
21
Tamat SMK
IRT
Ibu Balita


HASIL FGD
I. Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ ……. Sewaktu pertama kali anak lahir, saya kasi air biasa karena ibu dukun menyarankan demikian……” (NL,SA,SP)
“……. Kalo saya ASI langsung keluar jadi tidak dikasi yang lain hanya ASI saya saja yang dikasi…..” (EL)
“ ….. Di kasi air putih supaya tidak menangis anaknya dan itu juga kebiasaan orang tua dulu….” (MU)
“…… Pertama diberi madu dicampur dengan air putih karena ASI belum keluar padahal anak saya sudah menangis pertanda lapar ….” (MU,ID)
“……. Pertama diberi air beras yang didalam air tersebut diturunkan 7 biji beras terus air beras tersebut ditetesi ke mulut anak secukupnya ……” (HA)
Ø Kapan Mulai Di Beri ASI
“ …….. ASI langsung diberikan pada saat bayi lahir……” (EL)
“…….. 3 jam setelah bayi lahir baru diberikan ASI…….” (NL)
“……… ASI langsung diberikan tapi biasanya di berikan juga kelapa muda yang sudah dikerik terus disuapi bayinya agar perut bayinya menjadi dingin, biasanya diberikan
1 sendok makan saja …….” (SH)
“……. 1 jam setelah lahir baru saya beri ASI karena baru keluar ASInya ……” (MJ)
“ …. 1 hingga 2 hari baru diberikan ASI karena ASI terlambat keluar……. “ (HA,SP)
Ø Kapan Mulai Di Berikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan MP-ASI
“ ……. Umur 4 bulan baru di kasi bubur beras dicampur wortel,kentang ……” (SH)
“ ……. Mulai umur 6 bulan baru diberi makan bubur beras di campur dengan pisang yang dikeruk ……” (SR,ID,SG)
- Tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ….Selalu minta makan anaknya kalo melihat ibunya juga makan dan kedua tangannya melambai-lambai pertanda mau juga makan……” (ID)
“ ……. Anak biasanya kuat menyusui (nete’) sama ibunya ….. “ (SG, SW)
“ …… Memungut makanana yang jatuh dan memasukkan ke mulutnya pada saat ibunya lagi makan apalagi pada saat makan bersama anak ikut-ikutan juga mengambil makanan yang tersedia ….. “ (EL)
“ …… Kalo menangis berarti laparmi itu dan kalo makan ki’ piring yang dipakai makan ikut diambil juga….. “ (SH)
“……. Kalo anak saya minta makan dia bilang “ mmamammmama”…..” (MJ)
Ø Jenis MP-ASI
“………Saya beri bubur nestle kemudian diberi pisang pada siang harinya ….. “ (EL,NL)
“ ……. Di beri bubur (peca’) ditambah sayur bayam tapi tidak dikasi garam, tidak ada buahnya juga ….. “ (SA,SP)
“ ……. Saya kasi beras merah ditambahkan kacang merah atau orang disini bilang campe’ terus ada saya tambahkan juga telur puyuh dengan garam sedikit biar ada rasanya, pagi makan bubur kemudian jam 10 makan pisang…. “ (MJ)
“ …….. Di beri bubur beras ditambahkan wortel,kacang merah dan bayam tapi tidak diberikan telur ayam, tempe, tahu dan yang lainnya …. “ (ID, SG)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ …… Berasnya direbus sampe mendidih diatas api kecil, nanti kalo berasnya sudah mau masak baru dikasi masuk sayurnya berupa wortel dan kacang merah ….” (ID,SG)
“ ……. . Pertama dikasi masuk berasnya kedalam panci lalu dimasak sampai mendidih dan setelah itu dikasi masuk sayurnya berupa bayam dan kangkung, setelah masak semuanya kemudian dihaluskan dengan cara diulek-ulek pake sendok ….. “ (SP,SA,SR)
Ø Besar Porsi yang diberikan
“ …. Pertama kali saya beri 1 sendok makan dulu, untuk pemberian selanjutnya saya kasi 3 sendok makan …. “ (MJ,EL,NL,NK)
“ …. Pertama kali saya beri 1 sendok nasi, dari dulu saya memang sudah kasi nasi bubur (peca’) tapi sekarang sudah dicampur dengan sayur-sayuran …. “ (SP)
Ø Jenis MP-ASI
“ …… Pertama dikasi milna, tepung beras dan gula merah dicampur dan biasanya saya jadikan snack (makanan ringan) untuk anak saya …. “ (SH)

Ø Cara Pemberian MP-ASI
“ …… Saya pake sendok makan, terus dicicipi atau disentuh dengan mulut dulu untuk merasakannya …. “ (NL,MJ,MU)
“ ……. Saya suapi pake sendok makan tapi untuk mencoba rasa makanan itu saya pake tangan sendiri ….. “ (SP, SA,SR)
“ …… Saya suapi pake sendok makan terus disentuh dulu di mulut, ditiup-tiup dulu sebelum diberikan kepada anak lalu dicoba rasanya tapi untuk mencobanya bukan pada wadah makanan anak …. “ (MD, MU)

II. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan pemberiaan ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang biasanya diberikan : Mengapa hal tersebut diberikan
“ ….. Biasanya saya beri kolak pisang, biasanya juga agar-agar karena anak saya sangat menyukainya ….” (EL)
“ …… Buburnya saya campur tempe,tahu,bayam,kentang,buahnya biasa saya kasi pepaya biar BABnya lancar …… “ (SH,ID,SG)
“ ……. Kalo anak saya suda berhenti ASI biasa saya kasi ikan belut karena tinggi proteinnya …” (MJ)
“ ……. Biasanya bubur nasinya saya kasi hati ayam, terkadang dikasi tempe,tahu dan telur ayam masak, biar anak saya tidak bosan terkadang bahan-bahan itu saya goreng …. “ (MD,YL,MU)
“ ……. Saya biasa kasi iwel-iwel yang bahannya dari beras ketan yang digiling dicampur dengan kelapa kasi air sedikit baru tengahnya dikasi gula merah, dikasi sedikit garam terus bungkus pake’ daun pisang ….. “ (ID,YL)

Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“ ….. Orang-orang dulu biasanya dikasi jagung, tumbuk-tumbuk dulu baru dibuat jadi tepung, tepung jagung itu dimasak mi’ ndak dicampur ji’ yang lain, sekarang jarangmi’ orang kasi begitu karena banyakmi’ makanan yang langsung jadi dalam kemasan ….. “ (NK,HA)
“ …… Jagung biasa dikasi dulu tapi sekarang sudah tidak diberikan lagi karena susah mendapatkannya, jagungnya ditumbuk dulu, tepungnya diambil untuk MP-ASI terus dikasi gula merah biar terasa manis …….” (ID,SU,SW,YL,SG)











HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
Pre laktal feeding
“…untuk anak saya yang kelima ini langsung diberikan susu formula/kaleng karena produksi ASI sudah tidak ada sampai sekarang….”(IW)
…”ASI-ku tidak langsung keluar(nanti sekitar1 – 2 hari setelah melahirkan baru keluar ASI) sehingga anakku hanya diberikan air putih dulu”…(AF, NR dan SR).Menurut SW, ASInya baru keluar setelah hari kelima makanya dia memberikan susu formula.

Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak setelah melahirkan” …(BA,SU,SA,YL).Menurut YL, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASInya melimpah.
“….1 – 2 hari setelah melahirkan barulah ASI keluar, makanya pemberian ASI baru diberikan setelah 1-2 hari itu..”(AF, NR dan SH).Begitu pula halnya dengan ibu SW, ASInya baru keluar setelah hari kelima.

Kapan mulai diberi MP-ASI
“…sekitar 4 bulan,saya mulai mengenalkan dengan bubur bayi karena produksi ASI sudah mulai berkurang dan agak rewel malah sampe nangis makanya saya berinisiatif untuk mencoba/mengenalkan bubur SUN”..(SH,SW,)
“…kurang lebih umur 6 bulan,mulai dikenalkan dengan bubur karena melihat panduan dan pengarahan yang disampaikan pada saat posyandu.(IW,AF,BA,SH,NR,SU dan YL). Selain itu menurut YL yang sudah kerja jadi agak sulit untuk sering menyusui makanya untuk menambah asupan makanan anaknya, dia memberikan makanan MP-ASI.

Jenis MP-ASI
“….sebagai perkenalan awal,sekitar umur 6 bulan,saya mulai memberikan bubur SUN tapi tidak na suka makanya saya buatkan bubur nasi…”( YL).Begitupula halnya dengan SR yang memberi bubur SUN sebagai perkenalan awal dan selanjutnya membuat bubur beras merah dan kadang divariasi dengan sayur-sayuran seperti kangkung, bayam dan wortel.
Menurut ibu SH dan NR, dia langsung memberikan bubur beras merah kepada anaknya.Biasa juga diselingi dengan mencampur sayur-sayuran kedalamnya seperti wortel dan bayam, khusus untuk BA kadang dia menambahkan ikan tapi dalam bentuk bubuk (ikan kering yang disangrai baru dibuat menjadi tepung).Kadang pula menyelingi dengan memberikan telur setengah masak
“…awalnya saya memberikan bubur MP-ASI yang biasa diberikan pada saat posyandu dan kadang juga memberikan bubur beras biasa saja yang hanya dicampur dengan sayur-sayuran ……”(SWdan SU).

Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuat bubur nasi dengan cara yang sama yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan kompornya, kemudian didiamkan(hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya.
Seperti halnya membuat bubur nasi, bubur beras merah dibuat dengan cara mengambil segenggam beras mer mencucinya lalu dimasak sampai benar-benar lunak dan ditambahkan garam baru didiamkan dan disaring(siap dikomsumsi oleh anak)
Umumnya untuk memberikan rasa dan menarik selera makan anak-anak, biasanya ibu-ibu mencampur dengan sayur-sayuran, ikan dan telur dengan cara setelah beras sudah mulai melunak maka ditambahkan sayur-sayurannya. Khusus ibu BA yang lebih kreatif memvariasikan makanan untuk anaknya, dia menambahkan ikan dalam bentuk bubuk yang diberi pada saat akan menyajikan/memberikan makanan ke anak.
Selain pemberian bubur, pada umumnya ibu-ibu juga memberikan biskuit dan buah untuk anaknya seperti pisang dan pepaya. Umur 6-9 bulan, buahnya masih dikerok baru diberikan ke anak tapi setelahnya kadang sudah bisa dikomsumsi langsung pisang yang masak dan lunak seperti pisang ambon.

Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 3 – 4 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 – 2 sendok nasi atau yang setara dengan setengah mangkok kecil.Menurut BA dan YL, kadang anaknya minta makan lagi (porsinya sampai empatkali karena mungkin si anak merasa enak menngkomsumsi makanan yang diberikan).Pengamatan dilokasi, enumerator melihat anak kedua responden gemuk.
Beda halnya dengan anak SW dan SU yang susah sekali untuk makan jadi hanya bisa menghabiskan 1 sendok nasi saja.

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.

Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI
Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
Bubur SUN
Buah
Bubur nasi saja
Bubur nasi yang biasa divariasikan dengan sayur-sayuran, ikan dan telur
Bubur beras merah
Biskuit
Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
Menurut ibu-ibu yang hadir di posyandu, mereka pernah diberikan MP-ASI dan pernah dipraktekkan cara pembuatannya yaitu terbuat dari kacang kedelai, kacang merah dan kacang hijau. Masing-masing bahan disangrai lalu dipabrik/dihaluskan dan dicampur sampai merata Selanjutnya ada yang langsung ditambahkan tepung gula untuk yang langsung dikomsumsi oleh anak-anak setelah diseduh dengan air panas. Adapula yang disubtitusi kedalam bentuk jajanan/olahan makanan seperti bandang-bandang baru dikomsumsi/diberikan ke anak-anak sebagi makanan tambahan.
Menurut BA, hal ini pernah dibuat karena memang merupakan bantuan dari Yayasan Sehat Indonesia (YSI), makanya pernah ibu-ibu dan kader-kader posyandu membuatnya dan melakukan demo pembuatannya dengan harapan kelak ibu-ibu bisa melanjutkan/membuat sendiri dirumanya. Tapi hal ini tidak berjalan dengan maksimal karena mereka tidak mengaplikasikan dirumah, hanya sebatas mengkomsumsi jika diberikan…..”memang agak susah membuatnya bagi ibu-ibu rumah tangga apalagi yang punya balita dan bekerja sebagai buruh tani (membantu suaminya) jadi mereka hanya berfikir uantuk membuatkan bubur beras saja yang lebih cepat”…(BA)













































DAFTAR INFORMAN KECAMATAN BINUANG

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Hj. Simmung
HS
60
Tdk pernah sekolah
Dukun
Dukun
2
Hj. Tahira
HT
41
Tamat SD
IRT
Ibu Desa
3
Rugayya
RG
40
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
4
Sunaina
SU
32
SMP
IRT
Ibu Balita
5
Ratih
RT
32
SD
IRT
Ibu Balita
6
Hj.Amriani
HA
39
SD
IRT
Ibu Desa
7
Sariana
SR
35
SMP
IRT
Kader
8
Sinasiah
SI
20
SMP
IRT
Ibu Balita
9
Juhaeni
JH
28
SD
IRT
Ibu Balita
10
Hadimah
HD
40
SMP
Ibu Kader
Ibu Kader
11
Halawiah
HL
55
Tdk tmt SD
Jennang
Jennang
12
Hj.Dariah
HJ
45
Tdk tmt SD
IRT
Ibu Balita
13
Samatiah
SM
60
Tdk tmt SD
IRT
Ibu Balita
14
Marhama
MH
31
S1
IRT
Ibu Balita
15
Hj.Sannang
HN
39
Diploma
IRT
Ibu Balita
16
Nurhidayah
NR
20
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
17
Hayati
HY
30
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
18
Nasia
NS
30
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
19
Masnah
MN
30
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
20
Hamsiah
HS
23
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
21
Nilawati
NL
26
Tamat SMU
IRT
Ibu Kader
22
Mardah
MD
30
Tamat SD
IRT
Ibu Balita


HASIL FGD
Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ …… Sewaktu pertama lahir, tidak ada yang saya berikan selain ASI karena ASI saya langsung keluar …… “ (RT,HA)
“ …… Pertama saya beri madu tetesi pake tangan ….. “ (HT)
“ ….. Kalo ASI saya belum keluar diberi madu dan air biasa …..” (HS)
“ ….. Sewaktu pertama kali lahir, langsung saya berikan susu formula karena puting saya bengkak karena iritasi ….. “ (SI)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. ASI saya baru keluar 2 hari 2 malam setelah anak lahir…. “
“ …… Setelah anak lahir langsung diberikan ASI …. “ (RT,JH,HA,HJ)
“ ….. ASI saya baru keluar 3 malam setelah anak lahir …. “ (RG)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan pertama kali MP-ASI
“ …… Mulai umur 5 bulan saya berikan bubur dicampur sayur-sayuran …. “ (HT)
“ …… Sebelumnya 5 bulan saya beri ASI dan setelah umurnya diatas 5 bulan saya sudah berikan bubur beras atau bubur kacang ijo ….. “ (SM)
“ …… Mulai umur 6 bulan saya beri pisang yang dikeruk …. “ (MH)
- Tanda-tanda anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Anak biasanya menangis-nangis itu berarti minta untuk disuapi makanan …. “ (HL,SM,HN,MH)
“ ….. Kalo dia liatki makan , mau tongki juga makan terus piring makanta’ diambil dan nasi dihambur-hamburkan ke lantai … “ (JH,HA,SU)
Ø Jenis MP-ASI
“ Campe (kacang merah) dikasi sebagai sayur dicampur bubur beras merah…..” (HA)
“….. saya beri bubur beras ditambahkan sayur bayam,biasanya saya juga kasi bubur kacang ijo ….” (SM)
“……saya beri bubur beras merah dicampur sayur bayam dan wortel,biasanya juga saya kasi telur ayam masak ….” (HT,JH,HJ)
“….. Umur 6 bulan saya beri pertama kali pisang yang dikeruk……” (MH)
“….. Umur 2 tahun saya beri biscuit, biasanya juga saya kasi kue pisang goring, tapi tidak ada saya kasi kue yang dibuat sendiri di rumah….” (RT)
“…… Biasa saya kasi roti pawa atau agar-agar ……..” (SU)
“……. Saya beri pertama kali kacang kedelai …….” (HN)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Masak beras bersamaan dengan kacang ijo, setelah masak baru dikasi turun bayam terus dihaluskan dan ditapis, bagian bawah tapisannya diambil dan diberi pada anak ……” (HT,SM,SR)
“……. Pisang yang ukurannya agak besar dikeruk namun sebelumnya direndam air panas pisangnya terus diangkat lagi, tujuannya direndam di air panas supaya jadi matang pisangnya…. “ (MH)
“…… Beras dimasak dulu, setelah mau matang baru turunkan sayur-sayurannya berupa wortel, bayam, kangkung, ikan teri di kasi juga setelah digoreng ……” (SI)
“ ….. Kacang kedeleinya disiram air panas terus ditumbuk, disaring dan akhirnya jadi tepung, biasa dicampur dengan tepung beras merah, kalo maumi dikasi sama anak tinggal diseduh saja dengan air hangat …..” (HN)
“…… Beras dimasak jadi nasi hingga lembek terus dicampur sayur kacang panjang, daun kacang, biasa juga dikasi ayam kalo ada lagi uang untuk membelinya, ayamnya biasanya dimasak dan dipotong-potong kecil terus dicampur masuk ke dalam nasinya …..“ (RG,RT)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Mulai umur 8 bulan saya beri 1 sendok nasi dengan frekuensi makan 3 x sehari ….” (RT)
“…… Saya beri 1 sendok makan pertama kali makan, selanjutnya saya tambah porsinya sesuai dengan keinginan anak apa masih mau makan atau sudah kenyang….” (HA,HT,JH,MH)
“…… Pertama saya kasi 2 sendok makan dulu, kalo masih mau makan ditambahkan lagi ….” (HN,SR,SI)

Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Buburnya dicoba dulu pake sendok makan, lalu dicicipi sedikit, kalo terasa sudah enak rasanya dan tidak panas lagi baru dikasi makan mi’ anakku tapi bukan sendok itu lagi yang dipakai menyuapinya, pakai sendok lain…..” (SR,SI,RT,HA).
“….. Dicoba dulu makanannya pake tangan, cuma mau tahu panas atau sudah dingin itu makanan, kalo sudah dingin baru kasi makan mi’ anakku pake tangan juga …. “ (HN,SM,MH)

I. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang bisa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saya biasa berikan bubur beras merah tapi saya tidak kasi garam karena kalo saya kasi makanan itu garam anak saya tidak mau makan makanan yang lain lagi, katanya orang-orang dulu kalo dikasi garam buburnya kena rabun mata bede’ nanti…” (HN)
“ …..Biasanya saya kasi juga pallu butung yang bahannya berupa tepung beras, pisang, santan,gula pasir, dikasi garam sedikit, dicampur jadi satu adonan terus dimasak....” (HA)
“ …. Biasa saya berikan ikan masak (ikan cakalang) dan dihilangkan tulangnya, ikannya dimasak sendiri, saya kasi makan ikan supaya kuat anakku nanti kalo sudah besarmi’ …” (RT)
“…… Anak saya tidak pernah saya kasi jagung dan ubi, hanya bubur beras saja karena anak saya lebih menyukai makan bubur beras….”(SM)
“….. Kalo di posyandu biasanya diberikan bubur kacang ijo ditambah gula merah, kue bolu juga, biasa juga roti kukus didalamnya berisi kacang ijo, sering ki’ dikasi begitu karena sudah kebiasaan dari dulu dan anak-anak balita menyukainya…” (HD)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“….. Dahulu orang-orang biasa diberikan jagung tapi dibuat jadi tepung dulu dengan cara ditumbuk-tumbuk baru dimasakmi’ di kasi mi’ sama anak ….”(HD)
“…. Biasa juga orang-orang dulu kasi makan ubi kayu yang diolah jadi tepung atau dimasak begitu saja….” (HS).

HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
Pre laktal feeding
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak setelah melahirkan” …(NR,HY,MN).Menurut H, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASI ibu melimpah.
…”ASI-ku tidak langsung keluar sehingga anakku hanya diberikan air putih dulu”…(NS,HS,NL)
….”saya di operasi waktu melahirkan, jadi satu hari itu hanya diberikan susu”..(MD)

2. Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak setelah melahirkan dan sampai sekarang masih menyusui” …(NR)
….”satu malam setelah melahirkan baru saya berikan ASI esklusif dan sampai sekarang masih menyusui”(HS)
“….sekitar 5 jam setelah melahirkan, saya baru bisa memberikan ASIku”(NL)
…saya harus menjalani operasi untuk kelahiran putri saya, jadi selama 1 hari tidak bisa memberikan ASI esklusif.Satu hari setelah operasi barulah menyusui”(MD)
….3 hari setelah melahirkan, baru ASIku keluar jadi baru bisa menyusui (NS)
3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…sekitar 3 bulan,saya mulai mengenalkan dengan bubur bayi karena produksi ASI sudah mulai berkurang dan agak rewel makanya saya berinisiatif untuk mencoba/mengenalkan bubur SUN”..(NL)
“…kurang lebih umur 5 - 6 bulan,mulai dikenalkan dengan bubur karena melihat panduan dan pengarahan yang disampaikan pada saat posyandu.(NS,MD dan MN)
“….mulai umur 7 - 8 bulan ato besar-besarpi saya kasi kenalkan dengan bubur……”(HY,HS), Menurut HS,kalau anak-anak terlalu cepat diberi makanan tambahan bisa sakit/bermasalah dengan pencernaannya (sambil menunjuk ke dadanya makanya dia hanya memberikan bubur beras saja dan tidak divariasi.

4. Jenis MP-ASI
“…anakku hanya menyukai bubur SUN karena sejak awal saya langsung mengenalkan bubur SUN sebagai makanan pendamping ASI. Pernah saya coba untuk membuatkan bubur nasi tapi dia kurang menyukai makanya bubur SUN saya lanjutkan(khusus untuk anak yang terakhir(umurnya 8bulan).Adapun untuk sikakak yang sudah berumur 4 tahun, sewaktu umur 9 bulan sudah dibuatkan bubur nasi…..”(NR)
“….sebagai perkenalan awal,sekitar umur 3bulan,mulai dikenalkan dengan bubur SUN tapi tidak na suka makanya saya buatkan bubur beras dari tepung yang disangrai’
(NL).Begitupula halnya dengan MD dan MN memberi bubur SUN sebagai perkenalan awal dan selanjutnya membuat bubur nasi saja dan kadang divariasi dengan sayur-sayuran.
…”saya hanya memberikan bubur nasi saja yang ditambahkan dengan garam ke anak dan tidak dicampur dengan apa-apa”(NS,HS).Menurut HS, dia telah menerapkan hal yang sama pada putra pertamanya dan tidak ada masalah walaupun dia sudah diberitahu/disarankan untuk dicampur dengan sayur dan ikan.

5. Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuat bubur nasi dengan cara yang sama yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan kompornya, kemudian didiamkan(hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya.
Menurut NR, berhubung anaknya hanya menyukai bubur SUN sehingga dia membuatkan bubur SUN anaknya dengan cara mengambil bubuk SUN sebanyak 5 sdm yang disiram dengan setenganh gelah air hangat,dicampur merata lalu siap diberikan untuk anaknya.
Lain halnya dengan ibu NL, berhubung anaknya ga suka bubur SUN sehingga dia membuatkan bubur yang terbuat dari tepung beras yang telah disangrai. Adapun caranya yaitu beras atao kacang hijaunya disangrai baru dipabrik nanti setelah jadi tepung siap dikomsumsi dan bisa juga disimpan untuk beberapa hari (2-3 minggu) dalam toples yang kedap udara.

6. Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 2 – 3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 – 2 sendok nasi. Ada yang biasa menghabiskan langsung dan ada juga yang harus dipaksa untuk menghabiskan.Hal ini juga tergantung pada anak-anak karena kadang bosan/jenuh jadi kalau disuap,biasanya kalau tidak disuka langsung dia semprotkan keluar.

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.

Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI
1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan(why)
- Bubur SUN
- Buah
- Bubur nasi saja
- Bubur nasi yang biasa divariasikan dengan sayur-sayuran, ikan dan telur
- Bubur beras merah sangrai (sudah jarang tapi masih dilakukan oleh ibu NL)
2. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan (why)
Bubur beras merah yang disangrai, ini sudah jarang diberikan. Menurt NL, dia memberikan bubur beras merah karena pengalaman dari orangtua….”saya berfikir praktis juga karena untuk sekali buat bubuk/tepung beras merah sangrai bisa disimpan untuk beberapa hari dan lebih mudah membuatnya serta memberikan ke anak(tinggal diseduh dengan air panas kemudian diaduk sambil didinginkan sampai bisa disuapkan ke anak). Selain itu saya juga mendapat informasi kalau beras merah itu sangat bagus gizinya. Kadang saya variasikan dengan pemberian kacang hijau yang disangrai juga….”





















DAFTAR INFORMAN KECAMATAN MESSAWA

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Lefina Lapi
LP
35
SMP
IRT
Ibu Balita
2
Maria
MR
34
SMU
Ibu Kader
Ibu Kader
3
Mariana
MA
28
SD
IRT
Ibu Balita
4
Marima
MI
29
Tdk tmt SD
IRT
Ibu Balita
5
Nelce
NC
30
SD
IRT
Ibu Balita
6
Meisa
MS
30
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Desa
7
Sunalia
SL
28
SD
IRT
Kader
8
Sibo’
SB
35
SD
IRT
Ibu Balita
9
Ati
AT
38
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Balita
10
Indo’ taruk
IT
65
Tdk pernah sekolah
Dukun
Dukun
11
Suli’
SU
40
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Non Balita
12
Limbong
LB
42
SMP
IRT
Ibu non Balita
13
Datu’
DT
32
SD
IRT
Ibu non Balita
14
Denna
DN
34
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Balita
15
Muliati
ML
38
SD
IRT
Ibu Balita
16
Nurlianti
NL
28
SMU
IRT
Ibu Kader
17
Tannga’
TG
55
Tdk pernah sekolah
Dukun
Dukun
18
Adel Andama
AA
26
Tamat SMU
IRT
Ibu Balita
19
Netty Kombong
NK
22
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita
20
Ecce
EC
31
Tamat SMP
IRT
Ibu Balita


HASIL FGD
I. Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ …… Sewaktu pertama lahir, dikasi air beras 7 biji karena kebiasaan orang tua dulu juga begitu …… “ (LP,SL,MA,MI,NC,MS)
“ …… Pertama kali saya beri air beras lalu air putih ditetesi masuk ke mulutnya, dipilih beras yang masih utuh dengan tujuan anak menjadi sehat dan kuat dan sudah menjadi kebiasaan/tradisi orang-orang dulu ….. “ (LB,ML)
“ ….. Pertama kali saya beri kopi dalam bentuk serbuk tidak dikasi gula terus diseduh dengan air hangat untuk mencegah step…” (MR)
“….. Dikasi air beras dipilih beras yang utuh supaya anaknya panjang umur …” (IT)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. ASI saya baru keluar setelah 3 malam anak saya lahir…. “ (DT)
“ …… ASI saya keluar 2 hari setelah anak saya lahir …. “ (MS,DN)
“ ….. ASI saya baru keluar 4 hari setelah anak saya lahir …. “ (MA)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan pertama kali MP-ASI
“ …… Pertama kali saya beri bubur beras merah pada umur 4 bulan …. “ (LB,MA,NC)
“ …… Pertama kali diberi bubur sewaktu umur 6 bulan….. “ (Sl,MS,LP,ML,SB)
“…… Karena ASI saya tidak mencukupi maka saya kasi bubur beras di usia 2 bulan lebih awal…” (SB,SU)
- Tanda-tanda anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Anak biasanya menangis tapi setelah diberi bubur berhenti juga menangis …. “ (MS,Sl,MI)
“ ….. Anak saya biasanya memungut nasi yang jatuh di lantai terus dimakan, pada saat keluarga lagi makan minta juga nasi yang ada dipiring … “ (NL,DT)
Ø Usaha dukun supaya ASI cepat keluar
“……. Saya beri daun “kambara” bentuknya seperti daun kacang panjang tapi ada bijinya juga, biasa dimasak dengan bijinya lalu diminum oleh ibunya agar ASI cepat keluar dan banyak, itu sudah lama dilakukan dan telah terbukti khasiatnya….” (IT,TG)
Ø Jenis MP-ASI yang diberikan
“ …..Kuning telur ditumbuk-tumbuk lalu dikasi air minum, selanjutnya diberi bubur saring berupa beras dicampur kacang panjang, kacang ijo, sawi putih, dan kangkung…..” (LP,SU,SB ,NC,MS,MA,MI,SL,AT)
“….. saya beri bubur beras ditambahkan sayur bayam,biasanya saya juga kasi bubur kacang ijo ….” (SM)
“……Pertama saya beri pisang ambon karena mengandung vitamin serta cocok dengan anak-anak karena lembut di mulut….” (MR,DN)
“…..saya beri hati ayam, ikan basah atau ikan kering dicampur kedalam bubur beras merah……” (ML)
“….. Pertama saya beri bubur beras merah ditambahkan garam sedikit biar ada rasanya….” (NL)

Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Beras dimasak dulu setelah agak lembek dikasi masuk sayurnya berupa bayam,sawi putih, daun singkong dan kangkung ……” (LP)
“……. Beras merah ditumbuk dulu baru disangrai kalo sudah halus terus dimasak biasa juga ditambahkan susu bubuk dan gula dan setelah masak baru dikasi makan anak…. “ (NL)
“…… Beras merah dikasi jadi tepung dulu baru dimasak bersama gula merah yang dikeruk dan setelah ditiriskan lalu di dinginkan ……” (NC,SU,DN)
“ ….. Beras merah dimasak lalu dicampur sayur daun ubi dan bayam terus disaring, bagian bawah saringan diambil kemudian diberikan kepada anak …..” (MA,MS,MI)
Ø Usaha dukun supaya anak yang lahir sehat dan kuat makan
“ …… perutnya diberi ramuan tradisinal yang dinamakan “sarri’-sarri’ baru” yang diolesi keperutnya dengan cara diremas-remas itu ramuan….”(IT,TG)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Pertama kali saya beri 1-2 sendok makan saja umur 4 bulan, selanjutnya bertambah sesuai dengan keinginan anak ….” (LP)
“…… Pertama kali beri diusia 4 bulan 1 sendok makan, selanjutnya diusia 11 bulan sudah diberikan sebanyak 1 sendok nasi….” (MR,ML)
“…… Mulai umur 7 bulan saya beri sebanyak 1 sendok makan, makin bertambah umurnya makin banyak juga diberikan ….” (AT)
“…… Pertama kali saya beri sebanyak 3 sendok makan …..” (MS)
“….. Diusia 4 bulan saya beri sebanyak 1 sendok makan, diusia 6 bulan saya biasanya kasi 3 sendok makan, selain itu ada makanan sampingannnya yakni pisang …..” (LB)
Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Makanan dicoba pake sendok makan lalu diberikan pada bayi pake sendok itu juga …..” (LP)
“……..Saya beri makanan pake tangan saya sendiri karena anak saya lebih suka disuap pake tangan …. “ (DT,ML)
“…Saya suap pake tangan karena kalo pake sendok makanannya dimuntahkan …. “ (SB)
“….. Untuk mencoba rasa dari makanan itu saya pake tangan, tapi untuk disuapi saya pake sendok makan …. “ (MI,NC)

II. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang biasa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saya biasa berikan kue sawallah (taripang) karena gampang mendapatkan bahan makanannya dan banyak tersedia disini …” (ML)
“ …..Biasa juga saya beri bandang karena dikukus untuk menghindari makanan gorengan ....” (LB)
“ …. Biasa diberikan juga bandang lojo’ yang bahannya berupa ubi kayu diparut terus didalamnya berisi pisang masak tapi untuk anak tidak diberi kelapa …” (DT,DN)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“…..Orang-orang dulu biasa memberikan ubi jalar yang direbus dan dicampur gula atau garam tapi sekarang sudah tidak dikasi lagi karena sudah diganti dengan makanan yang lebih moderen seperti MP-ASI biskuit ….”(LB)
“…. Ubi (dora’) biasa juga diberikan orang dulu-dulu, ubi tersebut dibakar, sekarang masih ada yang melakukannya tapi sudah jarang pengaruh dari modernisasi….” (ML)

HASIL INDEPTH INTERVIEW
Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
1. Pre laktal feeding
…”berhubung ASI-ku tidak langsung keluar, sehingga anakku hanya diberikan air putih dulu”…(AA,NC dan NK).

2. Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak sesaat setelah melahirkan” …(LB dan EC).Menurut LB yang juga ketua kelompok dasawisma dan sekaligus kader, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASInya melimpah….”memang sewaktu hamil, saya rajin memeriksa dan melakukan persiapan sehingga waktu melahirkan produksi ASI juga banyak”
“….sekitar 1 hari setelah melahirkan barulah ASI keluar, makanya pemberian ASI baru diberikan setelah 1hari itu..”(AA,NC dan NK).Lain halnya dengan NK, nanti setelah lima hari baru memberikan ASI pada anak karena sakit dan terjadi pembengkakan disekitar payudara.


3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…umur sekitar 4-6 bulan,saya mulai mengenalkan dengan makanan pendamping karena anak mulai rewel dan suka nangis makanya orang tua dan sekitar menyarankan untuk mulai memberikan makanan tambahan/pendamping ASI. …(AA,NK, NC, EC).Selain itu menurut LB, dia biasa melihat kebiasaan anaknya yang mulai menggigit-gigit sesuatu seperti wortel.

4. Jenis MP-ASI
Ada kebiasaan masyarakat di Messawa, yaitu pemberian kuning telur yang telah masak kepada anak-anak yang baru akan makan selain ASI atau memberikan kuning telur masak sebagai makanan yang pertamakali masuk ke mulut anak-anak Mitosnya, makanan tersebut akan memberikan kekebalan untuk anak-anak dari hal-hal yang tidak diinginkan (juga sebagai antibodi,dalam istilah kesehatan)
Jadi umumnya, ibu-ibu responden di messawa menyebutkan kalau makanan yang pertamakali dikenalkan adalah kuning telur, selanjutnya memberikan buah-buahan yang masak ke anak-anak seperti pisang masak yang dikerok lalu disuapkan ke mulut mereka.Nama pisangnya “putti pait”.
Yang menarik, rata-rata ibu balita di messawa memberikan bubur tepung beras merah yang telah disangrai untuk umur 6 – 9 bulan dan diatas umur 9 bulan baru diberikan nasi lembek yang divariasikan dengan sayur dan ikan (biasanya ikan mairo kering yang telah direndam baru diiris-iris kecil).Menurutnya, selain karena kandungan gizi beras merah yang bagus juga karena umumnya beras itu mudah didapat dan merupakan hasil dari lahan yang mereka tanami disekitar pegunungan.Begitupula halnya dengan sayur-sayuran yang menjadi campuran bubur sebagai variasi, didapatkan pula sebagai hasil lahan jadi masih segar( LB,NC,NK,EC,AA).

5 Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuatkan bubur tepung beras merah yang sudah disangrai untuk anak usia 6 – 9 bulan dengan cara merendam beras merah selama 1 hari baru dibilas, ditiriskan dan diangin-anginkan. Selanjutnya dipabrik menjadi tepung lalu disangrai dan bisa disimpan untuk beberapa hari. Adapun cara penyajiannya sebelum diberikan ke anak ada 2 cara yaitu jika menginginkan rasa manis maka ditambahkan gula merah dan kalau tidak bisa juga ditambahkan garam saja baru diseduh dengan air panas sambil diaduk sampai merata.
Diatas usia 9 bulan, anak-anak mulai dikenalkan dengan nasi yang lembek/lunak. Kemudian dicampur dengan air sayur/air ikan dan diberikan juga sayurnya tapi dengan terlebih dahulu melunakkannya.

6 Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 2-3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 sendok nasi.Kadang habis dan kadang juga tidak karena tergantung kesukaan anak(merasa enak untuk makan,bisa dilihat dari tingkahnya waktu disuap yaitu mulai menyemburkan makanannya jika tidak suka).



7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.

Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI

1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
a. Kuning telur
b. Buah pisang “putti pai”
c. Bubur tepung beras merah yang sudah disangrai
d. Nasi lunak/lembek
e. Biskuit

2. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
“…..Orang-orang dulu biasa memberikan ubi jalar yang direbus dan dicampur gula atau garam tapi sekarang sudah tidak dikasi lagi karena sudah diganti dengan makanan yang lebih moderen seperti MP-ASI biskuit ….”(LB).































DAFTAR INFORMAN KECAMATAN SENDANA

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Harjah
HJ
27
SMP
IRT
Ibu Balita
2
Nurliah
NH
26
SMP
Ibu Kader
Ibu Kader
3
Hasiah
HS
67
Tdk tmt SD
Dukun
Dukun
4
Maspiani
MP
30
SMP
IRT
Ibu Balita
5
Jumania
JM
37
SPG
IRT
Ibu non Balita
6
Rasma
RM
32
SMU
IRT
Ibu Balita
7
Jernawati
JW
34
SMEA
IRT
Ibu Balita
8
Anugrawati
AR
36
S1
IRT
Ibu Balita
9
Rosita
RS
34
SMP
IRT
Ibu Balita
10
Hasmirah
HM
25
SMP
IRT
Ibu Balita
11
Salpiah
SP
37
SMP
IRT
Ibu Balita
12
Husbainah
HB
37
SMP
Jennang
Jennang
13
Fatimah Hariadi
FH
42
D1 Kebidanan
Bidan
Bidan
14
Idam Surahyu
IS
25
D3 Kebidanan
Bidan
Bidan
15
Kalijo Parusi
KP
67
Sarjana Muda (BA)
Tokoh Adat
Tokoh Adat
16
Sohrah
SR
40
S1
Staf Kelurahan
Ibu Balita
17
Adaliah
AL
34
D3 keperawatan
Ibu Desa
Ibu Desa
18
dr. Yupie Handayani
DY
33
Kedokteran UNHAS
Ka.PKM
Ka.PKM


HASIL FGD

Perilaku dan Persepsi tentang ASI dan MP-ASI

Ø Pre Laktal Feeding
“ ……Sewaktu pertama kali lahir saya beri madu agar tidak kena influenza…… “ (RS)
“ ……Sewaktu pertama lahir kali diberi teh supaya tidak kering tenggorokannya… “ (HJ)
“ ……Sewaktu pertama lahir diberi madu terus diolesi kebibirnya…… “ (HM)
“ …… Pertama kali diberi madu dibasahi bibirnya karena sudah menjadi kebiasaan orang tua dulu ….. “ (SP,HB,JW)
“ …… Pertama kali diberi madu, adaji’ ASI ku tapi tidak bisa diisap karena besar puting susuku tapi mulutnya anakku kecil jadi susahki’ untuk menetek ….. “ (AR)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. 4 hari baru keluar ASI ku, jadi sebelumnya hanya madu saya kasi…. “ (HJ)
“ …… Setelah 1 hingga 2 minggu baru keluar ASI, lama baru keluar …. “ (HS)
“ ….. Setelah 1 hari 1 malam baru keluar ASI, sebelumnya hanya diberikan madu…. “ (JM,AR)
“ …… Setelah 1 hingga 2 hari baru keluar ASI ku, terlambat saya berikan …. “ (MP,HB)
“ …… Salah satu penyebab lamanya ASI baru keluar adalah cara menyapih yang salah, jangan hanya puting susu yang diisap tapi 1 susu yang diisap termasuk aerolanya …. “ (DY,IS,FH)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur diberikan pertama kali MP-ASI
“ …… Mulai umur 6 bulan baru diberi bubur nasi dicampur sayur.…. “ (AL,AR,JW,MP)
“ …… Usia 1 tahun baru saya kasi kenal makanan lunak karena menyusui terus,banyak ASI ku tersedia….. “ (RS)
“…… Usia 4 bulan baru dikasi bubur saring…” (HB,RM,JM)
- Tanda-tanda anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Anak saya biasanya cuap-cuap dan tangan meminta-minta diberikan makanan …. “ (AL)
“ ….. Tidak ada tanda-tanda khusus pada anak saya hanya kalo di kasi masuk ayunan tidak mau tidur, habis diberi pi’ bubur saring baru dia mau tidur … “ (JW,AR)
“ ……. Anak biasanya selalu menangis terus keluar-keluar lidahnya,itu pertanda dia lapar dan minta untuk disuapi …. “ (HM,SP,SR)
Ø Jenis MP-ASI yang diberikan
“ …..Biasa saya beri bubur nasi ditambah sayur bayam, tomat,dan telur masak.semuanya dicampur jadi satu dijadikan bubur saring…..” (HJ,HM,JM,AR,RM)
“….. Biasanya saya berikan biskuit pyramid dicelupkan di air the, anak saya tidak suka makan bubur saring ….” (RS)
“……Anak saya pertama kali makan bubur sun hingga usia 1 tahun….” (AL)
“….Biasanya saya berikan bubur nasi dicampur kacang ijo dan tempe yang telah disaring……” (RM,HS)
“….. Biasanya saya berikan air tajin dicampur biskuit dan sedikit kopi….” (MP)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Beras dimasak terlebih dahulu,baru setelah setelah mendidih dan mulai agak lembek baru diturunkan sayur bayamnya,dicampur juga telur ayam yang dimasak tersendiri ……” (HS,HJ,HM,JM)
“……. Beras dimasak dulu namun sebelumnya kacang ijo sudah dimasak dengan wadah tersendiri, kedua bahan makanan tadi dicampur dan ditambahkan pula sayur bayam, wortel, kentang yang telah dimasak bersama beras tadi, setelah tercampur semua baru disaring dan hasil saringannya dibawah tapisan yang diambil dan dikasi makan kepada anak saya …. “ (JW,HB)
“…… Beras merah dikasi jadi tepung dulu baru dimasak bersama gula merah yang dikeruk dan setelah ditiriskan lalu di dinginkan ……” (NC,SU,DN)
“ ….. Masak beras hingga hampir matang kemudian masak sendiri sayurannya dalam wadah berbeda, setelah keduannya masak baru dicampur, dikasi juga telur ayam masak, sayurannya berupa wortel, kacang ijo yang dimasak duluan dalam wadah tersendiri, dicampur jadi satu menjadi nasi tim …..” (SR,MP)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Pertama kali saya beri 1-2 sendok makan, setelah 1 tahun baru ditambah porsinya jadi 1 sendok nasi ….” (JW,HJ,JM)
“…… Pertama diberi 1 sendok makan, usia 7 bulan baru ditambahkan porsinya sesuai dengan keinginan anak ….” (AR,RM,SP)
“…… Pertama kali saya berikan 3 sendok makan waktu umurnya 6 bulan, tapi kalo dia masih minta makan lagi saya tambah lagi porsinya …..” (RM,RS)
Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Disuap pake tangan sebelum diberi dicoba dulu dengan cara dikasi masuk dimulut ibu untuk tahu rasanya,kalo sudah enak rasanya baru dikasi ke bayi …..” (HM)
“……..Saya suapi pake sendok makan dan langsung diberikan kepada anak saya…. “ (RS,MP)
“…Pertama kali disuap tidak mau makan kalo pake sendok makan, lebih dia suka pake dot …. “ (JM)
“…..Saya suapi pake sendok makan, untuk mencoba makanannya pake sendok yang lain…. “ (HJ)
“…..Saya kunyah-kunyah dulu baru dikasi makan sama anak…. “ (SP)

I. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI

Ø Jenis MP-ASI yang biasa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saat umur anak saya diatas 1 tahun saya berikan telur ayam,tempe,ikan tappilaalang (cakalang) atau ikan segar dari laut, saya campurkan kedalam buburnya setelah masak semuanya …” (HM)
“ …..Saya berikan nasi tim karena dari dulu anak-anak saya sebelumnya makan nasi tim juga sehingga jadi kebiasaan juga ....” (HM)
“ …. Saya biasa berikan ikan mairo, telur ayam masak, hati ayam kalo lagi ada ayam dan ada uang bisa dibelikan, biasa juga dikasi air ikan masak dicampur dengan bubur nasinya, kalo mau kasi hati ayam harus dibeli 1 ekor ayamnya baru dipisahkan hatinya karena tidak ada dijual hati ayam tersendiri…” (JW,DY,AR)
“ …. Kalo untuk kue-kue saya tidak berikan kue tradisional karena repot membuatnya …” (AR)
“ …. Kalo untuk kue biasa saya berikan kue lapis karena anak saya menyukainya …” (RM,JW)
“ …. Biasa juga saya kasi kue buroncong yang bahannya dari tepung terigu dan gula merah karena kue buroncong sudah menjadi makanan khas daerah sini …” (JM)
“ …..Saya berikan kue apam untuk kuenya karena cara membuatnya gampang dan bahannnya mudah didapatkan ....” (HB)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“…..Orang-orang dulu biasa memberikan makanan kepada anaknya berupa “bille” atau jagung, caranya jagung digiling baru dimasak setelah jadi tepung lalu dicampur dengan air ikan masak, sekarang sudah jarang yang berikan karena sudah bayank hasil olahannya jagung yang instant seperti tepung maizena….”(HB,JW)
“…..Orang dulu biasa juga kasi anaknya sukun sebagai MP-ASI, cara mengolahnya biasanya dijadikan kolak atau digoreng….”(HB,JW)
“…. Di sini susah untuk mendapatkan jagung karena jarang orang yang menanam, orang-orang diatas gunung banyak tanam karena cocok di daerah perkebunan ….” (AL)

HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI
1. Pre laktal feeding
…” ASI-ku tidak langsung keluar selama 1 hari, sehingga anakku hanya diberikan/dioleskan madu disekitar mulitnya”…(SR).

2. Kapan mulai diberi ASI
“….saya langsung memberikan ASI esklusif pada anak sesaat setelah melahirkan” …(AR,RM dan HM).Menurut AR, dia langsung memberikan ASI nya langsung ke anak karena produksi ASInya melimpah….”memang sewaktu hamil, saya rajin memeriksa dan melakukan persiapan sehingga waktu melahirkan produksi ASI juga banyak”

3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…umur sekitar 5-6 bulan,saya mulai mengenalkan dengan makanan pendamping karena anak mulai rewel dan suka nangis saya disarankan untuk memberikan makanan selain ASI. …(AR,RM,HM dan SR).

3. Jenis MP-ASI
“…jenis MP ASI yang mulai dikenalkan adalah bubur beras yang disaring.Kadang divariasikan dengan campuran sayur seperti bayam dan wortel (RM dan HM).Adapun ibu AR, kreatif jadi kadang dia variasikan juga dengan tahu dan tempe…”
“….sebagai perkenalan awal untuk anak saya berikan bubur nestle dan selanjutnya saya berikan bubur beras merah yang biasa divariasikan dengan sayur bayam dan hati ayam…,semuanya sudah dicoba tapi memang anakku malas makan….”(SR)
Biasa juga mereka memberikan buah yang sudah masak ke balita mereka seperti buah pisang yang dikerok.
“….Umur 1 tahun, saya memberikan juga biskuit bayi di pagi hari sebagai selingan bubur supaya tidak bosan…”(AR)

5 Cara membuat MP-ASI
“….Biasanya saya membuat bubur yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan, kemudian didiamkan (hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya..(AR,RM,HM dan SR)

7 Besar porsi yang diberikan
“…….memberikan 2-3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 1 sendok nasi…”(AR,RM dan HM).Menurut ibu SR….”Susah sekali memberikan makanan ke anakku bahkan sampai sekarang badannya kurus.saya sudah coba memberikan vitamin atas anjuran dokter anakku tetap malas untuk makan”

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.


Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI

1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
a. Buah pisang
b. Bubur beras biasa
c. Nasi lunak/lembek
d. Biskuit
3. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
“…… pernah ada kebiasaan orang tua dulu yaitu beras merah yang disangrai lalu dibuat jadi tepung kemudian diseduh dengan air panas.Tapi hal ini sudah lama tidak dilakukan apalagi saya ini kerja jadi agak sulit untuk membuatnya…”(AR).Selain itu pernah juga ada kebiasaan disekitar orang tua memberikan anaknya makanan yang telah dikunyah sebelumnya lalu menyuapkan ke mulut si anak (seperti bakso yang dikunyah sampai halus baru disuapkan ke anak.Hal ini juga sudah jarang dilakukan, menurut AR rezikonya juga mungkin banyak….siapa tau kuman/virus yang ada dimulut orang tua dan pindah ke anak…”
“…..Ada juga kebiasaan orang tua yang membuat tepung beras merah yang sudah disangrai kemudian di ambil 2 sendok makan dan diseduh dengan air panas dan air hangat lalu dimasukkan dalam dot…”(SR)


























DAFTAR INFORMAN KECAMATAN TAPPALANG

No
Nama Informan
Kode Informan
Umur (Thn)
Pendidikan
Pekerjaan
Status Informan
1
Nurpiah
NP
35
Tdk tamat SD
IRT
Ibu Balita
2
Syamsiah
SY
32
SMU
Ibu Kader
Ibu Kader
3
Asliah
AL
35
Tdk tamat SD
IRT
Ibu Balita
4
Suriani
SR
33
SD
IRT
Ibu Balita
5
Sittiaras
ST
31
Tdk tamat SD
IRT
Ibu Balita
6
Hamsiah
HS
48
SD
Dukun
Dukun
7
Hasriani
HI
27
SMP
IRT
Ibu Balita
8
Arbaiah
AB
22
SD
IRT
Ibu Balita
9
Harma
HM
24
SD
IRT
Ibu Balita
10
Hadawiah
HD
29
SMP
IRT
Ibu Balita
11
Nurliah
NL
35
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu Non Balita
12
Nurhayati Azis
NA
45
SD
Jennang
Jennang
13
Dewi
DW
20
SD
IRT
Ibu Balita
14
Sapiah
SP
38
SD
IRT
Ibu Balita
15
Murni
MN
30
SD
IRT
Ibu Balita
16
Haripah
HP
55
Tdk pernah sekolah
IRT
Ibu non Balita
17
Badariah
BD
21
Tamat SD
IRT
Ibu Balita
18
Rahma
RM
25
Tamat SD
IRT
Kader

HASIL FGD
I. Perilaku dan Persepsi tentang ASi dan MP-ASI
Ø Pre Laktal Feeding
“ ……Sewaktu pertama kali lahir tidak ada yang saya berikan …… “ (NP,SY,AL,SR,ST,HM,HD,NL,HP,MN)
Ø Kapan mulai diberi ASI
“ ….. Saya langsung berikan ASI setelah melahirkan…. “(NP,SY,AL,SR,ST,AB,HM,HD,NL,HP,MN)
Ø Usaha ibu kader dalam membantu ibu-ibu agar ASI cepat keluar
“…… Disarankan makan daun kacang panjang dan batang pisang muda dimasak terus dimakan sebagai sayur agar ASI lancar keluar ….” (SY)
Ø Kapan mulai diberikan MP-ASI (umur berapa dan apa tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI)
- Umur mulai diberi MP-ASI
“ …Mulai umur 4 bulan baru saya berikan bubur nasi dicampur kacang ijo.…. “ (AB)
“ …Mulai umur 6 bulan baru saya berikan bubur beras.…. “ (HI,DW)
“ …Mulai umur 8 bulan baru diberikan bubur beras dan tidak dicampur dengan yang lain.…. “ (ST)
“ …Mulai umur 4 bulan baru saya berikan bubur dicampur kangkung,bayam,pepaya muda.…. “ (SR,HM,HD)
“ …Mulai umur 1 bulan baru saya berikan bubur beras.…. “ (SP)
- Tanda-tanda pada anak sudah bisa diberikan MP-ASI
“ ……. Kalo anakku menangis berarti dia lapar dan setelah diberi makanan baru berhenti menangis …. “ (AL,ST,DW,AB)
“ ….. Kalo anakku susah tidur itu berarti dia lapar dan setelah diberi makanan barumi’ tidur …. “ (SP,HD)
Ø Jenis MP-ASI
“ …..Saya berikan bubur beras ditambah kangkung,bayam,pepaya muda berasnya dimasak dulu baru dimasukkan sayurannya, jarang dikasi ikan…..” (SR)
“ …..Saya berikan bubur beras saja dan hanya diberi garam …..” (HI,DW,ST,AL,NP,HM,MN,NL)
“ …..Saya berikan bubur nasi saja dengan sayur bayam dikasi garam sedikit jarang diberikan ikan karena tidak ada penjual ikan …..” (SR)
“……jenis MP-ASI yang biasa diberikan di posyandu berupa biskuit, bubur beras merah dalam bentuk kemasan sachet sisa diseduh air hangat, bubur kacang ijo dalam bentuk kemasan sachet juga pembagian dari puskesmas….” (SY)
“….Dikasi “empeng” atau sagu yang dimasak….” (HP)
Ø Cara membuat MP-ASI
“ ……. Beras dimasak terlebih dahulu dan setelah hampir masak baru dikasi turun sayur bayamnya terus ditambah garam sedikit ……” (HI,DW)
“…….Beras dimasak saja sampe menjadi bubur……” (ST,HM,MN,AL)
Ø Besarnya porsi yang diberikan
“ …..Umur 4 bulan saya berikan pertama kali bubur saring 1 sendok makan, diusia 7-8 bulan tidak disaring lagi buburnya….” (NP,DW,HM)
“…… Pertama saya berikan bubur sebanyak 1 sendok nasi ….” (AL,ST)
“…… Pertama kali diberikan sebanyak 1 sendok makan nanti setelah umur 1 tahun ditambah porsinya …..” (AB)
“…… Pertama kali diberikan 1 -2 sendok makan, bertambah umurnya ditambah juga sesuai keinginan anak ….” (SP)
“…… Saya berikan 2 sendok makan …..” (NL)
Ø Cara pemberian MP-ASI
“ ….. Orang dulu biasanya “ditamma” atau dikunyah-kunyah dimulutnya ibu baru dikasi keanaknya…..” (HP)
“……..Bubur disaring , umurnya kurang dari 1 tahun disuapi pake tangan terus diatas 1 tahun umurnya makan sendirimi’…. “ (NP,SP)
“…Umur 4 bulan buburnya disaring dan anaknya disuapi dan setelah umurnya lewati 1 tahun dia makan sendiri dan menete’ juga …. “ (ST)
“…..Buburnya dikasi turun di telapak tangan terus dijilat dan tidak dikasi turun disendok karena kalo pake tangan lebih terasa…. “ (NP)
“…..Saya pake sendok untuk menyuapinya karena bersih…. “ (HI)
“…..Saya biasa pake tangan untuk menyuapi makanan karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu…. “ (AL,SR)
“…..Saya suapi pake tangan karena menjadi kebiasaan dan lebih enak dirasa…. “ (ST)
“…..Saya suapi pake tangan sampai umur 2 tahun karena saya tidak mau makan sendiri pake sendok …. “ (AL).







II. Pengetahuan dan Pemahaman yang Terkait Dengan Pemberian ASI dan MP-ASI
Ø Jenis MP-ASI yang biasa diberikan : mengapa hal tersebut diberikan ?
“ …. Saya biasa kasi ikan basah karena anak saya suka makan begitu ....” (SY)
“ …. Biasa dikasi doko-doko lame kayu yang bahan utamanya ubi kayu diparut terus dikukus dicampur kelapa muda dan disiram gula merah, anak saya suka makan kue itu dan tidak susahji’ cara bikinnya…” (NA)
Ø Jenis MP-ASI yang pernah/dulu diberikan dan sekarang tidak lagi, tapi potensial untuk diberikan lagi : Mengapa ?
“…..Dulu biasa dikasi “cendol” yang bahannya dari tepung beras terus dikasi kapur yang dibuat sendiri bahannya dari kulit siput (tude), tude dipanggang terus diremas-remas lalu dilarutkan, airnya diambil sebagai bahan pengeras agar cendolnya tidak hancur, sekarang sudah tidak dipakai lagi karena sudah ada bahan yang praktis untuk pengeras seperti tepung kanji atau maizena ….”(NA)


HASIL INDEPTH INTERVIEW

Perilaku dan persepsi tentang asupan ASI dan MP-ASI

Pre laktal feeding
“ ……Sewaktu pertama kali lahir tidak ada yang saya berikan selain ASI…”(BD,RM)
Kapan mulai diberi ASI
“….sejak lahir, langsung menyusui dengan ASI karena produksinya melimpah(ST,HM dan BD) karena sebelum melahirkan saya suka makan sayur(RM)

3. Kapan mulai diberi MP-ASI
“…umur sekitar 4 bulan,saya mulai mengenalkan dengan makanan pendamping karena anak mulai rewel dan suka nangis lagian produksi ASI sudah mulai berkurang makanya orang disekitar menyarankan untuk mulai memberikan makanan tambahan/pendamping ASI. …”(ST,HM, BD dan RM)

4. Jenis MP-ASI
“…jenis MP ASI yang mulai dikenalkan adalah bubur beras yang disaring.Hanya ditambahkan dengan sedikit garam (ST).Kadang divariasikan dengan campuran sayur seperti bayam dan wortel (RM,HM dan SR).Khusus untuk ibu HM, dia tidak mencampur langsung sayur dan ikannya kedalam bubur nasi.
Biasa juga mereka memberikan buah yang sudah masak ke balita mereka seperti buah pisang yang dikerok dan pepaya.
“….Biasa juga diselingi dengan biskuit supaya tidak bosan…”(HM)

5. Cara membuat MP-ASI
Umumnya semua ibu rumah tangga membuat bubur nasi dengan cara yang sama yaitu dengan mengambil segenggam beras, lalu mencucinya kemudian dimasak, nanti setelah berasnya membengkak dan air berkurang barulah dimatikan kompornya, kemudian didiamkan(hangat susu) barulah disaring dan siap dikomsumsi/diberikan ke anaknya.
“….untuk bubur yang dicampur dengan sayuran…biasanya sayur dicampur pada saat beras yang dimasak sudah membengkak…”(BD dan RM)
“…anakku tidak mau makan kalau sayur/ikannya langsung dicampur pada saat membuat bubur.Semuanya harus dipisahkan dan nanti pada waktu akan disuapkan baru dicampur…(HM)

6. Besar porsi yang diberikan
Secara umum ibu memberikan 2-3 kali makan dalam sehari, adapun porsi yang diberikan 2 sendok nasi.(ST dan RM).”…Anakku susah sekali makan jadi hanya 1 sendok nasi untuk satu kali makan walau sudah divariasi….”(HM)
“…kalau anakku biasanya dia makan 3-4 kali dengan porsi 2 sendok nasi.Kuatki nafsu makannya..”(BD)

7. Cara pemberian MP-ASI
Cara memberikan MP-ASI ke anak adalah dengan cara menyuap mereka sambil diselingi pemberian air minum.


Pengetahuan dan pemahaman yang terkait dengan pemberian ASI dan MP-ASI
1. Jenis MP-ASI yang biasa diberikan
Bubur beras biasa
Bubur beras dicampur
Biskuit
2. Jenis MP-ASI yang pernah diberikan dan sekarang tidak lagi tapi potensial untuk diberikan
“…..biasa dikasi “cendol” tapi hanya airnya yang diberikan pada anak….”(BD)